Pabrikan smartphone pada umumnya lebih dulu menerapkan fitur dan teknologi terkini di produk kelas atas, setelah itu baru diadopsi ke ponsel kelas menengah besutannya. Hal ini juga yang dilakukan oleh Samsung selama ini.
Menurut kabar terbaru, raksasa elektronik asal Korea Selatan tersebut hendak mengubah taktik yang selama ini mereka lakukan. Seperti yang diungkapkan oleh kepala divisi mobile Samsung, DJ Koh, dalam sebuah wawancara.
Dengan kata lain, fitur-fitur terbaru Samsung tak akan melulu hadir pertama kali di smartphone kelas atas yaitu seri Galaxy S dan Note.
Kenapa Samsung memutuskan perubahan langkah ini?
Perusahaan menjelaskan pihaknya ingin lebih merangkul konsumen muda dari kalangan millenial, yang dinilai lebih banyak berkutat dengan perangkat mid-end ketimbang flagship.
Samsung sendiri memiliki lini smartphone kelas menengah dari seri Galaxy A dan J. Belakangan, Samsung mengalami penurunan penjualan divisi mobile sebesar 20 persen pada kuartal kedua 2018. Penjualan perangkat high-end Galaxy S9 yang tak sesuai harapan dituding sebagai di balik turunnya angka penjualan.
Disaat yang bersamaan, para vendor China seperti Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi menggempur segmen menengah lewat aneka produk berspesifikasi tinggi dengan harga terjangkau.
Samsung pun ikut merasakan dampaknya. Meskipun pasaran smartphone secara global melandai, beberapa wilayah seperti India dan negara-negara Asia Tenggara masih mencatat pertumbuhan.
Perangkat kelas menengah pertama Samsung yang dihasilkan dari kebijakan baru ini dijadwalkan akan meluncur menjelang akhir 2018.
Samsung juga menjanjikan akan lebih sering merilis perangkat kelas menengah setiap tahun.
Menurut kabar terbaru, raksasa elektronik asal Korea Selatan tersebut hendak mengubah taktik yang selama ini mereka lakukan. Seperti yang diungkapkan oleh kepala divisi mobile Samsung, DJ Koh, dalam sebuah wawancara.
“Saya telah mengubah strategi mulai tahun ini untuk mengawali kehadiran teknologi dan poin diferensiasi dari kelas menengah,” ujar Koh.
Dengan kata lain, fitur-fitur terbaru Samsung tak akan melulu hadir pertama kali di smartphone kelas atas yaitu seri Galaxy S dan Note.
Kenapa Samsung memutuskan perubahan langkah ini?
Perusahaan menjelaskan pihaknya ingin lebih merangkul konsumen muda dari kalangan millenial, yang dinilai lebih banyak berkutat dengan perangkat mid-end ketimbang flagship.
“Jadi, kami sangat berfokus ke millenial yang tidak bisa menjangkau produk flagship. itulah alasannya saya berusaha mendiferensiasi produk di kelas menengah,” lanjut Koh dalam interview dengan CNBC itu.
Samsung sendiri memiliki lini smartphone kelas menengah dari seri Galaxy A dan J. Belakangan, Samsung mengalami penurunan penjualan divisi mobile sebesar 20 persen pada kuartal kedua 2018. Penjualan perangkat high-end Galaxy S9 yang tak sesuai harapan dituding sebagai di balik turunnya angka penjualan.
Disaat yang bersamaan, para vendor China seperti Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi menggempur segmen menengah lewat aneka produk berspesifikasi tinggi dengan harga terjangkau.
Samsung pun ikut merasakan dampaknya. Meskipun pasaran smartphone secara global melandai, beberapa wilayah seperti India dan negara-negara Asia Tenggara masih mencatat pertumbuhan.
Perangkat kelas menengah pertama Samsung yang dihasilkan dari kebijakan baru ini dijadwalkan akan meluncur menjelang akhir 2018.
Samsung juga menjanjikan akan lebih sering merilis perangkat kelas menengah setiap tahun.
sumber: Kompas Tekno