-->
Apa Itu Sistem Respirasi Dan Ekskresi? Inilah Klarifikasi Lengkapnya
4/ 5 stars - "Apa Itu Sistem Respirasi Dan Ekskresi? Inilah Klarifikasi Lengkapnya" A. Respirasi (Pernapasan) Respirasi merupakan proses pertukaran gas yang mencakup pengambilan molekul oksigen (O 2 ) dari lingku...

Apa Itu Sistem Respirasi Dan Ekskresi? Inilah Klarifikasi Lengkapnya




A. Respirasi (Pernapasan)

Respirasi merupakan proses pertukaran gas yang mencakup pengambilan molekul oksigen (O2) dari lingkungan dan pembuangan karbon dioksida (CO2) yang bertujuan untuk menghasilkan energi. Sistem respirasi pada binatang berbeda-beda. Ikan berespirasi dengan insang, serangga dengan trakea, reptil dengan paru-paru, burung dengan paru-paru dibantu dengan pundi-pundi hawa.

1. Sistem Respirasi pada Mamalia


Sistem respirasi diawali ketika udara memasuki lubang hidung, kemudian disaring oleh rambut, dihangatkan, dilembabkan → udara menuju ke faring  trakhea → bronkhus  bronkiolus  alveoli.
Pengangkutan karbon dioksida oleh darah dilakukan dengan tiga cara yaitu:
  1. Karbondioksida terikat haemoglobin membentuk karbominohaemoglobin,
  2. Karbondioksida larut di dalam plasma membentuk asam karbonat dengan enzim karbonat anhidrase,
  3. Karbondioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3-) melalui proses pertukaran klorida.

2. Sistem Respirasi pada Serangga (Sistem Trakhea)


Sistem trakhea tersusun dari pipa udara yang bercabang di seluruh tubuh, merupakan bentuk variasi permukaan respirasi internal yang melipat-lipat. Pipa yang paling besar disebut trakhea. Setelah udara memasuki trakhea, kemudian udara dialirkan menuju cabang-cabang pipa yang halus menjulur dan memanjang ke permukaan hampir setiap sel. Udara mengalami difusi sepanjang epitelium lembab yang melapisi ujung pangkal sistem trakhea.

3. Sistem Respirasi pada Burung


  1. Sistem respirasi burung memakai paru-paru sebagai alat pernafasan.
  2. Pertukaran udara pada burung terjadi di kepingan parabronkus yang banyak mengandung pembuluh darah.
  3. Paru-paru pada burung mempunyai keistimewaan alasannya mengalami ekspansi menjadi saccus pneumaticus (pundi-pundi hawa).
  4. Pundi-pundi hawa tersebut berfungsi untuk membantu pernafasan burung ketika terbang, memperbesar ruang siring (alat suara) sehingga menghasilkan bunyi lebih keras, melindungi tubuh dari proses kehilangan panas, dan menyelubungi organ dalam dari udara dingin.
  5. Pada ketika terbang, konsumsi O2 dapat meningkat 20 kali. Ekspirasi (pengeluaran gas) terjadi ketika sayap diturunkan, sedangkan pandangan gres terjadi ketika gerakan sayap dinaikkan. Proses pandangan gres dan ekspirasi dilakukan oleh pundi-pundi hawa yang berada di antara tulang korakoid dan di kepingan ketiak.

Skema respirasi pada burung
Glottis  trakhea  bercabang membentuk bronkus primaries  mesobronkus  berhubungan dengan saccus pneumaticus  mesobronkus bercabang membentuk bronkus sekundarius caudodorsal dan caudomedial  bronkus sekundarius caudomedial bercabang menjadi bronkiolus (banyak pembuluh darah).

B. Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi merupakan sistem yang mengatur pembuangan zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak diharapkan bagi tubuh.

1. Sistem Ekskresi pada Manusia


Sistem eksresi pada insan terdiri dari organ-organ ekskresi adalah ginjal, hati, dan paru-paru serta jaringan ekskresi adalah kulit.

a. Ginjal

  • Sistem ekskresi pada ginjal menghasilkan urin melalui dua proses utama yaitu: filtrasi cairan tubuh dan penyulingan larutan cair yang dihasilkan dari proses filtrasi tersebut.
  • Ginjal terdiri dari 3 kepingan utama yaitu: korteks (terdapat tubuh malpighi yang tediri dari simpai bowman dan glomerolus), medula (mengandung tubulus kontortus dan tubulus kolektivus), dan rongga ginjal atau pelvis renalis (tempat penampung urin).
Mekanisme sistem ekresi pada ginjal yaitu:
  • Filtrasi darah. Terjadi di glomerolus, menghasilkan urin primer. Urin primer: urin yang mengandung asam amino, glukosa, ureum, keratin dan kreatinin.
  • reabsorbsi urin primer, adalah absorpsi kembali zat-zat yang masih mempunyai kegunaan bagi tubuh. Terjadi di tubulus kolektivus proksimalis, menghasilkan urin sekunder). Urin sekunder: mengandung garam, ureum, keratin, dan kreatinin
  • Augmentasi, adalah proses penambahan zat-zat buangan ke dalam urin. Terjadi di tubulus kolektivus distalis, proses ini menghasilkan urin sebenarnya yang selanjutnya urin ditampung di tubulus kolektivus.
Urin yang terbentuk dialirkan melalui ureter ke dalam kantung kemih (vesica urinaria). Urin dikeluarkan dari tubuh melalui akses uretra.

b. Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar yang terdapat di dalam tubuh, berfungsi menghasilkan empedu yang sanggup memperlihatkan racun-racun di dalam tubuh.

c. Paru-paru

Sebagai organ ekskresi yang mengatur pembuangan gas karbon dioksida dan air sebagai hasil meta-bolisme tubuh.

d. Kulit

Bagian kulit yang berperan dalam eksresi adalah kelenjar keringat yang mengeluarkan keringat. Kelenjar keringat tersebut terdapat pada lapisan dermis (lapisan di bawah epidermis).

2. Sistem Ekskresi pada Invertebrata

a. Ekskresi pada Cacing Pipih


  1. Memiliki sistem ekskresi tubuler yang disebut sebagai protonefridia.
  2. Organnya disebut protonefridium, merupa-kan jaringan kerja tubula tertutup yang tidak mempunyai pembukaan internal, bercabang di seluruh tubuh dan cabang paling kecil diselimuti oleh sel-sel api bersilia.
  3. Pergerakan silia sel-sel api tersebut sanggup menggerakkan air sepanjang akses ekskresi, sehingga zat-zat sisa sanggup dikeluarkan melewati nefridiofor.

b. Ekskresi pada Belalang


  1. Organ ekskresi pada serangga dan artropoda disebut tubula Malpighi (berfungsi ibarat ginjal pada vertebrata). Organ-organ tersebut berfungsi mengeluarkan limbah bernitrogen dari haemofilia (cairan sirkulasi pada serangga), dan berperan dalam osmoregulasi.
  2. Selain tubula Malpighi, sistem ekskresi pada serangga juga mempunyai trakhea yang berfungsi mengatur pembuangan karbondioksida hasil proses metabolisme.

c. Ekskresi pada Annelida dan Mollusca

Annelida dan Mollusca mempunyai organ ekskresi yang disebut metanefridia. Masing-masing segmen cacing mempunyai metanefridia. Metanefridia berfungsi untuk pengaturan eksresi dan osmoregulasi. Metanefridia bertindak sebagai penyaring yang mengeluarkan sisa metabolisme dan mengembalikan zat-zat yang masih dibutuhkan ke dalam tubuh.

Proses Perombakan sel darah Merah di dalam Tubuh

Sel darah merah mengandung haemoglobin yang terdiri dari protein globin, Fe, dan hemin. Komponen protein globin pada sel darah merah yang akan dirombak dimanfaatkan kembali untuk sintesa protein dan pembentukan haemoglobin baru. Sedangkan Fe akan diambil kembali dan disimpan dalam hati. Komponen hemin nantinya akan dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin (pada empedu) yang nantinya akan dimanfaatkan dalam sistem pencernaan, dan kesannya akan dikeluarkan (dalam bentuk feses (sterobilin), urin urobilin) dan tetap disimpan di hati alasannya adanya siklus interhepatik.

Sumber https://yuanizen.blogspot.com/