HONESTA HARTAWAN berdiri menjulang di tepian liang lahat ayahnya, dengan kedua tangan terkepal di dalam saku celana. Sedapat mungkin, ia berusaha membuat ekspresinya tetap datar, bahkan setelah ia melihat wajah ayahnya yang membiru di dalam peti perak, yang sekarang perlahan-lahan menghilang, tertutup tanah merah.
Lucu juga, pikimya. Ayahnya adalah salah satu terkaya di negeri ini, namun ia yakin, dari semua pelayat yang datang mungkin hanya beberapa yang benar-benar berduka. Apa boleh buat, hanya sedikit yang menyukai ayahnya dan ia termasuk dalam jajaran orang-orang itu.
Honesta menghela napas gusar sebelum menatap langit yang mulai menggelap. Kemudian pandangannya berpindah pada ibu tirinya. Ia selalu takjub dengan cara ibu tin’nya berakting. Ekspresinya sesuai untuk seorang janda yang baru ditinggal mati oleh suami terkasih. Namun semua orang juga tahu, jika ayahnya telah berkali-kali berselingkuh. Syukumya, hanya Honesta satu-satunya anak dari hasil rentetan perselingkuhan itu.
![Kumpulan Aktivitas Jam Postingan Blog Yang Sempurna Lewat Jejaring Sosial Media [Lengkap]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4hReq8EoxpcRGa-n0vCmop_tJCjHHB3WS4DwCn8vJayzS86HrEEwfnlt72TnrFVJjKHfPgW8k-garCI2wtYj9SbH5rdE_IFZHMRaDk94870RsEy85jgDEOqAkCL4VNgt3RtUMOYUbcEg/w45-h45-p-k-no-nu/jadwal-blogger.png "Kumpulan Aktivitas Jam Postingan Blog Yang Sempurna Lewat Jejaring Sosial Media [Lengkap]")
