“Desi sayang, ayo cepat!" panggil Mama sambil membuka pimu kamar Desi. “Yo ampuuun Desi... kenapa baiu-baiunya nimbruk di kasur begitu?" Tanya Mama sombil melipat baiu Desi yang berhcmburan di kasur.
“lya, Mch, kan kita mau ke kafe di mal, iadi harus pakai baiu yang...” Omongan Desi diputus Mama.
“No cerewet! Desi pokai kaus ungu saia don pakai celana iins hitam." suruh Mama. Desi menurut don menggonti baiunya. Setelah itu Mama mengikat rambut Desi ke belokang. Oke! Rapi!
“Mama tunggu di mobil ya? Pakai sepotu ungu don segera ke mobil.” pesan Mama.
“Baik Moh," iawab Desi. Mama mengcmgkat gamisnya yang sedikit terseok. Menurut Desi, Mama terlihot cantik memakai iilbab pashmina dan gamis paniongnya. Oh! Desi
hampir lupa. la segera memokai sepafu ungu model iinsnya don menyusul Mama.
Setelah sampai, Mama memakirkan mobilnya di gedung parkir don menggondeng tangan Desi. Mama don Desi pun sampai di kafe yang megah bernamo Cake Sensation Café. Mama clan Desi bertemu dengon temcm Mama. Tantenya finggi, memckoi gamis paniong seperti Mama don memakai iilbab syiria. Mama menyapa temannya don bersalamon.
“Tantenya contik deh!" gumam Desi.
“Desi... kenalin, ini Tame Selma, pemilik kafe ini."
