-->
Contoh Soal (Ukai) Dan Kunci Tanggapan Edisi 1
4/ 5 stars - "Contoh Soal (Ukai) Dan Kunci Tanggapan Edisi 1" Contoh Soal UKOM Farmas dan Kunci Jawaban Edisi 1 Dibawah ini merupakan pola soal Uji Kompetensi (UKOM) Farmasi / UKAI Edisi Ke 1 Besert...

Contoh Soal (Ukai) Dan Kunci Tanggapan Edisi 1



Contoh Soal UKOM Farmas dan Kunci Jawaban Edisi 1


Dibawah ini merupakan pola soal Uji Kompetensi (UKOM) Farmasi / UKAI Edisi Ke 1 Beserta Kunci Jawabannya lengkap


 Contoh Soal UKOM Farmas dan Kunci Jawaban Edisi  Contoh Soal  (UKAI) dan Kunci Jawaban Edisi 1
we are apoteker

Hai halo semuanya, hari ini merupakan pertemuan kita yang pertama untuk membahas dan memperlihatkan pola soal-soal Uji Kompetensi (UKOM) UKAI Farmasi, yook pribadi saja kita pelajari pola soal-soalnya berikut ini :


1. Antibiotika khloramfenikol dalam pemberiannya pada penderita thypus merupakan jenis terapi

A. kausal
B. simptomatik
C. diagnostik
D. substitusi
E. farmakodinamik

Kloramfenikol 
Kloramfenikol termasuk golongan antibiotik yang menghambat pertumbuhan bakteri. Obat ini mempunyai spektrum kerja yang luas pada banyak basil menyerupai H.influenza, N. meningitides, S. pneumonia, S. pyogenes, S.agalactiae, S.pneumonia, S.aureus dan banyak basil lainnya. Beberapa golongan yang diketahui kebal terhadap obat ini antara lain P.aeruginosa, shigella dan salmonella

Efek  samping yang mungkin terjadi pada pengkonsumsi yaitu demam, kemerahan pada tubuh, mimpi buruk, reaksi hipersensitivitas, anemia, nanah pada wajah dan mata, penurunan jumlah sel darah putih maupun trombosit yang disebabkan lantaran supresi pada sumsum tulang, mual, muntah, diare, kesemutan, gangguan penglihatan.

Secara umum takaran pertolongan kloramfenikol pada cukup umur yaitu 50 mg/kg hari dan pemberiannya dibagi  tiap 6 jam. Dapat diberikan takaran tinggi hingga 10 mg/kg/hari.

Daftar Pustaka : 
  • Adisasmito,  Amar  W. 2006. Penggunaan  Antibiotik  Pada  Terapi  Demam  Tifoid Anak Di RSAB Harapan Kita. Sari Pediatri, 8.3: 174-180.
  • Davey, Patrick. 2006.At A Glance Medicine. Jakarta: Penerbit Erlangga. Pp 298
  • Hadinegoro,Sri  Rezeki  S.,  2011.Demam  Tifoid  pada  Anak:  Apa  yang  PerluDiketahui?.(Manajemen ModerndanKesehatan Masyarakat).
  • Menkes.2006.  Pedoman  Pengendalian  Demam  Tifoid.Keputusan  MenteriKesehatan Republik Indonesia Nomor 364/MENKES/SK/V/2006
  • Rampengan,  H.  N.  2013.Antibiotik  Terapi  Demam  Tifoid  Tanpa  KomplikasiPada Anak.Sari Pediatri, 14.5: 271-276.
  • Thompson, C. N.,et al. 2014. Typhoid fever in Fiji: a reversible plague?TropicalMedicine & International Health19 (10):1284-1292.




2. Dibawah ini merupakan Penyebab utama terjadinya diare yaitu

A. Dehidrasi
B. Hiperperistaltik Usus
C. Alkalosis
D. Acidosis
E. Diuresis

Jawaban B. Hiperperistaltik Usus
Rasional :
Peristaltik merupakan sebuah gerakan yang terjadi pada otot-otot pada kanal pencernaan  (usus) yang menciptakan gerakan menyerupai gelombang sehingga akan menimbulkan sebuah efek menyedot/menelan masakan yang masuk ke dalam kanal pencernaan. Dan hal tersebut menjelaskan mengapa air yang kita minum tidak tumpah keluar kembali walaupun kita minum sambil menjungkirbalikan badan sekalipun. Gaya peristaltik memakai prinsip flank/ mengapit atau menjepit. Pada penderita peristaltik yang bergerak secara berlebihan (Hiperperistaltik Usus) akan mempercepat proses pencernaan pada badan untuk dikeluarkan keluar badan sehingga sanggup menimbulkan diare, diare disebabkan banyak faktor menyerupai bakteri, virus, ajumr, zat-zat kimia yang berbahaya bagi badan hingga merupakan sebuah gelaja penyakit lain yang menyertainya.

Daftar Pustaka :
  • Bobak, Lowdermilk, Jensen. (2004).Buku AjarKeperawatan  Maternitas  Edisi8. Jakarta : EGC
  • adesul,  Hendrawan.  (2008). Cara Sehat Menjadi Perempuan. Jakarta: Kompas
  • Brunner  dan  Suddarth.  (2007).  Buku  Ajar  Keperawatan  Medikal  Bedah.  Edisi  ke-8.Volume 12. Jakarta: EGC
  • Depkes RI. (2011). Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare. Jakarta:Depkes RI
  • Simadibrata M. (2011). Buku Ajar Gastroenterologi. Edisi ke-1. Jakarta: EGC
  • Wikipedia Bahasa Indonesia. www.wikipedia.org



3. Antibiotika dibawah ini yang sangat berguna yaitu sebagai anti TBC adalah

A. Kloramfenikol dan Streptomicin
B. Rifampicin dan Eritromicin
C. Eritromicin dan Kloramfenikol
D. Rifampicin dan Kloramfenicol
E. Streptomicin dan Rifampicin

Jawaban E. Streptomicin dan Rifampicin
Rasional :
Pengobatan Tuberculosis (TB) dibagi dalam 2 tahap yaitu tahap awal (2 bulan pertama) dan tahap lanjutan (4 bulan selanjutnya, kecuali pada TB berat).
Paket OAT anak berisi obat untuk tahap awal yaitu Rifampisin (R), Isoniazid (H), Pirazinamid (Z); dan untuk tahap lanjutan yaitu Rifampisin (R) dan Isoniasid (H)
  • INH: 5-15 mg/kgBB/hari, maksimal dosis 300 mg/hari
  • Rifampisin: 10-20 mg/kgBB/hari, maksimal dosis 600 mg/hari
  • Pirazinamid: 15-30 mg/kgBB/hari, maksimal dosis 2 000 mg/hari
  • Etambutol: 15-20 mg/kgBB/hari, maksimal dosis 1 250 mg/hari
  • Streptomisin: 15–40 mg/kgBB/hari, maksimal dosis 1 000 mg/hari
Streptomycin merupakan sebuah obat yang dipakai pada penderita Tuberculosis (TB) serta tanggapan infeksi basil tertentu.
Streptomycin yaitu aminoglycoside. Bekerja dengan cara membunuh jenis basil sensitif yang sanggup menghentikan produksi protein penting oleh basil sebagai kawasan berkembang dan bertahan.
Rifampicin  ialah obat antibiotik yang umumnya sama menyerupai Streptomycin dipakai pada penderita Tuberculosis (TB) dan mengobati beberapa infeksi tanggapan bakteri. Obat ini bekerja akan menghentikan pertumbuhan perkembangbiakan basil tersebut.

Daftar Pustaka : 
  • Departemen Kesehatan Republik indonesia. 2002. Pedoman Nasional penanggulangan Tuberkulosis. 
  • Ditjen PPM dan PL DEPKES. 2004. Penyakit Tuberkulosis.  
  • Aditama, TY. 2005. Diagnosis dan penatalaksanaan Tuberkulosis.Majalah Kedokteran Indonesia. Jakarta. 
  • Albert,P. 2008. Drug-Drug Interaction in Pharmaceutical Development. John Wileyand Sons: USA.
  • Baxter,  K. 2010. Stokley’s DrugInteractions,Ninth  edition,  Pharmaceutical  Press,China.
  • Departemen   Kesehatan   Republik   Indonesia,   2005. Pharmaceutical   Care   UntukPenyakit  Tuberkulosis,Direktorat  Bina  Kefarmasian  dan  Alat,  KesehatanDepartemen Kesehatan RI, Jakarta
  • DepartemenKesehatan Republik Indonesia. 2011. PedomanNasionalPenanggulangan  Tuberkulosis,Departemen  Kesehatan  RI,  Jakarta
  • World  Health  Organization.  2010.  Threatment  of  Tuberculosis:  Guideline,  4th  ed,WHO Press



4. Sebuah batuk yang dihentikan ditekan, yaitu batuk yang dalam bentuk

A. produktif
B. mengganggu
C. tidak produktif
D. tidak produktif & mengganggu
E. tidak produktif & tidak mengganggu

Jawaban A. produktif
Rasional : cukup jelas, produksi sputum yang ditahan oleh seseorang akan menimbulkan penumpukan sputum didalam tubuh



5. Berikut merupakan obat dengan khasiat antipiretik, analgetik serta antiflogistik terkuat diantara golongan senyawa salisilat, yaitu obat

A. Panadol
B. Tempra
C. Aspirin
D. Dumin
E. Mefinal

Jawaban C. Aspirin
Rasional :
Aspirin ialah salah satu obat yang paling bau tanah di dunia. Obat ini pertama kali diciptakan oleh bangsa Sumeria dan Mesir dalam pengobatan sehari-hari, terutama untuk mengobati rasa sakit. Obat aspirin pada zamannya terbuat dari daun willow.
Aspirin,termasuk golongan obat asetil salisilat, merupakan olahan senyawa salisin pada banyak tumbuhan. Aspirin bekerja menghambat enzim yang memproduksi dan mengatur kerja prostaglandin.

Daftar Pustaka :
  • AbdelrahimH.E.A. 2008. Therapeutic Drug Monitoring Service in Malaysia: Current Practice and CostEvaluation, Thesis, University Sains Malaysia
  • He, J., Whelton, P., Vu, B., dan Klag, M.J., 1998. Aspirin and Risk ofHemorrhagic Stroke: A Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials.JAMA : the journal of the American Medical Association.
  • Kowalak, J.., Welsh, W., dan Mayer, B., 2012. Buku Ajar Patofisiologi. BukuKedokteran EGC, Jakarta
  • Nugroho, A.E., 2011. Farmakologi Obat-Obat Penting Dalam Pembelajaran IlmuFarmasi Dan Dunia Kesehatan. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 


6. Efek samping obat Kloramfenikol …

A. Kerusakan organ pendengaran
B. Resistensi
C. Anemia aplastis
D. Toksisitas ginjal
E. Neuritis Perifer

Jawaban C. Anemia aplastis
Rasional : cukup jelas



7. Salah satu manfaat dari plasebo yaitu

A. dapat meringankan biaya pengobatan
B. dapat menolong penderita gawat darurat
C. dapat menipu penderita yang awam
D. dapat menyembuhkan walau tidak ada zat berkhasiat
E. dapat menjadi drug of choice


Jawaban D. dapat menyembuhkan walau tidak ada zat berkhasiat
Rasional :
Plasebo ialah sebuah pengobatan yang tidak berdampak atau penanganan palsu yang bertujuan untuk mengontrol efek dari pengharapan.
Efek plasebo ialah sembuhnya pasien dari penyakitnya dikala mengonsumsi obat kosong atau plasebo dan terjadi walaupun terdapat bukti yang berkebalikan.

Daftar Pustaka :
  • wikipedia.org


Demikianlah artikel kami yang pertama membahas mengenai Contoh Soal (UKAI) dan Kunci Jawaban Edisi 1 ini, agar apa yang telah kami sajikan dan berikan ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share blog kita ini untuk berguru bersama teman-teman lainnya diblog ini, dan kami berusaha untuk update demi teman-teman semua, hingga jumpa lagi.