Setelah bekerja sama sekian lama, ini kali pertama mereka makan berdua. Songjoo bukannya tidak mendengar nada hcran dalam suara Maureen saax dia mengutarakan maksudnya. Namun lclaki ixu bcrsyukur karena Maureen tidak menyindir alau mcmpermalukannya. Cadis itu mcnyalakan perscxujuan karena hari itu tidak ada jadwal pcmmrctan.
“Tidak akan sulit, kok. Saya ch Dressy hanya mcminta bantuanmu mcmilihkan desain yang paling mcnarik dan cocok untuk labcl." Song 100 kcmudian menjelaskan rencana yang sudah disusunnya dengan tim promosi. Scscknli dia salah mcmilih kata. Akan tcmpi, Song Joo lcga karma Maureen tidak menertawakannya. Meski gadis itu kadang tidak tahan untuk mengorcksinya.
“I(u ide yang bagus. Saya belum pernah mendengar ada label top yang mcmbuat lomba seperti ini. Setidaknya di sini," Maureen mmpak bcnar-bcnar tcnarik. Song joo berdoa scmoga itu kelcrtarikan murni dan bukan alas nama basa-basi.
“Judi. kamu bcrscdia mcnjadi juri?" Song J00 mcnalap wajah Maureen.
“Tcntu saja!”
Tarikan napas lcga Song 100 dicmbuskan pcrlahan. Dia
berusaha keras untuk tidak tampak terpengaruh. l’adahal, denyut nadinya sedang melonjak. Aliran damhnya pun