Cerita Si Sulung
Jangan heran...
Kalau engkau melihatku di jalan
Jangan usir aku...
Kalau dikau tau saya di pelataran
Jangan ragu menyapa...
Kalau kau tengok saya dipersimpangan
Aku sanggup engkau panggil sulung
Tertua dari keluarga anak emak & bapak
Akulah dongeng terperi
Dari seluruh pelosok negeri
Yang menumbalkan nasib
Demi beras yang sebelumnya yakni padi
Jangan heran...
Kalau engkau melihatku di jalan
Jangan usir aku...
Kalau dikau tau saya di pelataran
Jangan ragu menyapa...
Kalau kau tengok saya dipersimpangan
Aku sanggup engkau panggil sulung
Tertua dari keluarga anak emak & bapak
Akulah dongeng terperi
Dari seluruh pelosok negeri
Yang menumbalkan nasib
Demi beras yang sebelumnya yakni padi
Aku masihlah sosok pelajar
Menimba ilmu dengan kulit terbakar
Melalui gedung senja berpagar
Buat pendidikan dimana dunia berakar
Sulitmu yakni mudahku
Karena sulit bagiku yakni dunia
Walauku terendam batu tak bertuah
Menyandang baki tak uang berlimpah ruah
Tapi jiwa bukan yang miskin ilmu
Sakit-sakit jua tak awam dimata
Tak peduli jikalau lara menjalar badan
Yang kuingat kursi sekolah sedang menunggu
Ku yang terseok di hamparan babu
Mengelana jauh menopang mimpi baru
Biar dia, biar mereka, atau bahkan engkau..
Anjing menggonggong kafilah berlalu
Aku tak dengar, saya tak endah
Yang pasti ini nyata dongeng tentangku
Karya : Al Dina, Blora Jawa Tengah