Entah berapa banyak senjata di borong oleh pemerintah India dari Israel. Mulai dari senapan genggam, radar, rudal, bom, electronic sampai pesawat drone.
Walhasil menimbulkan Israel sebagai salah satu produsen senjata terbesar di India. Pemasok senjata India umumnya hanya ada 4 negara. Yaitu Rusia, Amerika Serikat, Israel dan Uni Eropa.
Kali ini pada tanggal 30 Januari 2019.
Diinformasikan secara resmi oleh Indiatimes.com.
Bahwa pemerintah India telah menandatangi perjanjian perdagangan pemanis senjata untuk produk rudal Barak versi MSRAM dan Radar Phalcon CAEW.
Dengan total mahar seharga $ 893.000.000 juta dolar atau sekitar Rp 12 triliun, 502 miliar rupiah.
PEMBELIAN TAMBAHAN RUDAL BARAK
Pada tahun 2017 yg lalu. India sesungguhnya sudah membeli rudal Barak dari Israel dengan harga kesepakatan sekitar $ 2 miliar atau sekitar Rp 27 triliun rupiah.
Terdiri dari 40 baterei peluncur dengan 2.000 rudal. Diharapkan pengerjaan dan pengiriman rudal tamat diserahkan ke angkatan bersenjata India tahun 2023.
Nampaknya, pemerintah India belum berpuas diri, Terbukti awal tahun 2019 tanda tangan kembali terjadi untuk menambah paket kontrak pemanis rudal pertahanan udara tersebut.
Berdasarkan perjanjiaan.
Rudal BARAK versi MSRAM komponen-komponen utamanya dibentuk di Israel. Kemudian dikirim ke India untuk dirakit menurut filosofi Make In India. DRDO Defence research and devopment organization dan Cochin Shipyard Limited bertanggung jawab merakit rudal di dalam negeri India.
Boaz Levi dari Israel Aerospace Industries (IAI) menyampaikan :
Di bawah kontrak tindak lanjut ini menandakan bukti pemanis ihwal kepuasan dan kepercayaan pelanggan kawan India kami sehubungan dengan MR-SAM. Sahutnya.
TENTANG RUDAL BARAK
Barak (bahasa Ibrani ke Indonesia artinya petir) yaitu salah satu rudal pertahanan udara dari bab proteksi diri bertingkat-tingkat yg dikembangkan oleh Israel demi melengkapi rudal Python, Spyder, Cdome, Iron dome, David sling dan Arrow3.
1. Rudal Python (daya serang 1 km - 20 km)
2. Rudal Spyder (daya serang 4 km – 50 km)
3. Rudal Iron Dome dan C-dome (daya serang 4 km - 70 km)
4. Rudal Barak (daya serang 4 km – 150 km)
5. Rudal David Sling (daya serang 150 km - 300 km)
6. Rudal Arrow3 (daya serang luar angkasa)
Rudal barak mempunyai active seeker sanggup berjalan pada kondisi cuaca jelek dan mempunyai radar pencari sanggup bangun diatas kaki sendiri homing aktif pada moncong rudal. Rudal sanggup menemukan sasaran sendiri meskipun terputus dari radar bimbingan utama.
Di Israel, BARAK mempunyai beberapa versi yaitu BARAK1, BARAK MR-SAM dan BARAK8 ER.
India membeli versi MRSAM dimana bisa menembak & melindungi dari ancaman udara sejauh 90 km.
Sedangkan versi BARAK8 ER mempunyai harga jauh lebih mahal sebanding kemampuannya yg bisa mempertahankan wilayah udara sejauh 150 km.
System Baterai & Peluncur BARAK sanggup ditempatkan di darat dan laut.
Di laut, India menginstalnya di kapal perang perusak destroyer INS Kolkota, INS Ranvir, INS Kochi, dll.
Rudal BARAK dirancang untuk menembak jatuh pesawat tempur, rudal, roket, rudal anti-kapal, drone, rudal jelajah, helikopter dan objek udara berbahaya lainnya.
Youtube : Barak Missile
RADAR PHALCON ELTA ELW 2090 AIRBORNE EARLY WARNING & CONTROL SYSTEMS
Pada tahun 2011 yang lalu. IAF atau India Air Force dan Pemerintah India telah membeli 3 unit Radar PHALCON AWACS dari Israel dengan nilai mahar sebesar $ 1,1 miliar dolar.
Sebenarnya India pengen beli dalam jumlah banyak. Namun kementerian keuangan India menyatakan belum ada dana uang alasannya ‘biaya mahal’.
Hampir 9 tahun berlalu. Bersamaan pembeliaan Barak MRSAM. India menandatangani kesepakatan pembelian pemanis 2 unit Radar ‘ELTA ELW 2090 PHALCON’ lengkap dengan transfer ToT untuk pemeliharaan teknologinya.
Nilai harga pembelian sebesar Rs 4.577 rupee atau sekitar $ 800.000.000 juta dolar atau Rp 11 triliun rupiah. Sedangkan pesawatnya dibeli dari Rusia, Merk Ilyushin.
Israel ketika ini belum mempunyai manufactur pesawat komersial alasannya tingkat persaingan ketat melawan Boeing Amerika Serikat, Rostec United Aircraft Corporation Rusia, dan Airbus Uni Eropa.
Sistem Phalcon dianggap sebagai ‘mata langit’ yang kuat. AWACS sanggup mendeteksi keberadaan pesawat tempur, rudal jelajah, roket, dan drone.
India memborong senjata Israel untuk membela diri terhadap perkembangan bernafsu China dan Pakistan. India mempunyai permasalahan perbatasan di Kashmir, perebutan gunung dan merebut sumber daya air. India secara tegas menyatakan Pakistan sebagai musuh.
Artikel Lainnya : |
Youtube : Radar IAI ELW 2090
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU
Sumber https://www.afrid-fransisco.id/