Beberapa waktu belakangan, sering kali saya mengakses beberapa situs dari Facebook. Sebenarnya bukan hal luar biasa, lantaran memang itu jadi salah satu kebiasaan banyak orang. Ratusan isu dengan mudahnya dishare pengguna di akun-akun Facebooknya.
Tidak sedikit diantara situs yang saya buka itu menerapkan laman AMP, yang dikala dibuka akan memakai tubuh Facebook sebagai medium. Saat menjelajah itulah sering muncul native iklan di tengah atau tamat artikel. Awalnya saya beranggapan, itu dari Google Adsense. Karena ada goresan pena Bersponsornya.
Baca Juga: Tutorial Lengkap Agar Mujur Daftar Google Adsense
Contoh iklan di Facebook |
Tapi kemudian saya sadar, iklan itu sama sekali bukan milik Google. Tapi punya Facebook sendiri. Saya pun menemukan yang namanya Audience Network by Facebook. Layanan ini merupakan aplikasi periklanan Facebook, menyerupai halnya menggabung Google Adsense dan AdWord dalam satu rumah.
Sebenarnya Audience Network ini sudah lama. Sayanya saja yang kurang update. Memang dulunya, orang hanya sanggup beriklan di Facebook, sehingga penghasilan mereka gila-gilaan. Itu pula yang menimbulkan Mark Zuckerberg jadi salah satu orang terkaya di dunia. Tapi kini sudah mulai membuka diri.
Mereka punya layanan khusus untuk pengembang. Kita sanggup menampilkan iklan native dari Facebook yang diadaptasi dengan tampilan serta konsep konten aslinya. Ya miriplah dengan Adsense, kecuali jenis iklannya. Facebook menerapkan iklan berbasis perorangan lebih lanjut.
Meski Audience Network memungkinkan kita sanggup penghasilan dari aplikasi yang dibentuk atau situs website, blog termasuk, namun mereka punya hukum yang sangat ketat. Bukan soal dukung mendukung situs berbahasa Indonesia, tapi jauh lebih rumit dari itu.
Berikut cara dan syarat memulai monetisasi melalui Audience Network.
1. Blog atau situs harus menerapkan SDK
Mungkin ini yang menciptakan dahi mengernyit, lantaran tidak semua blogger menerapkan SDK a.k.a Software Development Kit pada pengembangan blognya. Kaprikornus perangkat SDK ini dipakai untuk menciptakan software guna menciptakan paket tertentu. Salah satunya meliputi pemogragam application programming interface (API).
Tapi buat kalian yang sudah menerapkan SDK akan dengan gampang mengintegrasikan aplikasi atau situs web dengan Audience Network. Meski mereka menyarankan penerapan SDK, bukan berarti tidak terbuka untuk yang lain. Karena Facebook bahu-membahu hanya menyarankan.
2. Harus punya akun Pengelola Monetisasi
Pengelola Monetisasi merupakan platform yang ada dalam Pengelola Bisnis Facebook. Membuat Pengelola Bisnis punya caranya sendiri. Kaprikornus sama saja untuk melaksanakan monetisasi Anda harus menciptakan laman Pengelola Bisnis dulu, gres aplikasi Pengelola Monetisasi.
Aplikasi inilah yang nantinya akan menggantikan penggalan Audience Network dari Facebook untuk Developer. Tugasnya banyak, menyerupai mengelola properti sampai penempatan iklan dan memaksimalkan pendapatan. Mungkin beberapa orang membayangkannya saja sudah mumet. Tenang, Anda tidak sendiri.
3. Aplikasi harus ada di Google Play Store atau App Store
Tunggu.. Ya, lantaran intinya untuk melaksanakan monetisasi di Audience Network hanya mendukung mobile version, maka syaratnya memang berat. Kita harus setidaknya memajang situs atau aplikasi situs kita di Google Play Store atau App Store.
Itulah sebabnya, mereka sangat mendukung situs yang menerapkan SDK. Pun jikalau tidak di App Store, mereka akan meminta tim andal SDK kita melaksanakan testing. Jika semua berhasil gres mereka akan bicara integrasi dan akun pembayaran, kalau-kalau sanggup penghasilan dari Facebook.
Mungkin lantaran usaha berat di atas inilah, tidak banyak blogger yang membicarakannya. Rata-rata situs yang memajang iklan dari Facebook juga merupakan perusahaan yang punya tim andal khusus. Facebook menyerupai membatasi kerjasama dengan syaratnya yang sedikit selektif.
Andai penerapannya lebih mudah, mungkin Audience Network akan benar-benar jadi pesaing Google Adsense. Tapi melihat gelagaknya, akan sulit. Adsense tetap jadi primadona di kalangan blogger.
Mungkin ini yang menciptakan dahi mengernyit, lantaran tidak semua blogger menerapkan SDK a.k.a Software Development Kit pada pengembangan blognya. Kaprikornus perangkat SDK ini dipakai untuk menciptakan software guna menciptakan paket tertentu. Salah satunya meliputi pemogragam application programming interface (API).
Tapi buat kalian yang sudah menerapkan SDK akan dengan gampang mengintegrasikan aplikasi atau situs web dengan Audience Network. Meski mereka menyarankan penerapan SDK, bukan berarti tidak terbuka untuk yang lain. Karena Facebook bahu-membahu hanya menyarankan.
2. Harus punya akun Pengelola Monetisasi
Pengelola Monetisasi merupakan platform yang ada dalam Pengelola Bisnis Facebook. Membuat Pengelola Bisnis punya caranya sendiri. Kaprikornus sama saja untuk melaksanakan monetisasi Anda harus menciptakan laman Pengelola Bisnis dulu, gres aplikasi Pengelola Monetisasi.
Aplikasi inilah yang nantinya akan menggantikan penggalan Audience Network dari Facebook untuk Developer. Tugasnya banyak, menyerupai mengelola properti sampai penempatan iklan dan memaksimalkan pendapatan. Mungkin beberapa orang membayangkannya saja sudah mumet. Tenang, Anda tidak sendiri.
3. Aplikasi harus ada di Google Play Store atau App Store
Tunggu.. Ya, lantaran intinya untuk melaksanakan monetisasi di Audience Network hanya mendukung mobile version, maka syaratnya memang berat. Kita harus setidaknya memajang situs atau aplikasi situs kita di Google Play Store atau App Store.
Itulah sebabnya, mereka sangat mendukung situs yang menerapkan SDK. Pun jikalau tidak di App Store, mereka akan meminta tim andal SDK kita melaksanakan testing. Jika semua berhasil gres mereka akan bicara integrasi dan akun pembayaran, kalau-kalau sanggup penghasilan dari Facebook.
Mungkin lantaran usaha berat di atas inilah, tidak banyak blogger yang membicarakannya. Rata-rata situs yang memajang iklan dari Facebook juga merupakan perusahaan yang punya tim andal khusus. Facebook menyerupai membatasi kerjasama dengan syaratnya yang sedikit selektif.
Andai penerapannya lebih mudah, mungkin Audience Network akan benar-benar jadi pesaing Google Adsense. Tapi melihat gelagaknya, akan sulit. Adsense tetap jadi primadona di kalangan blogger.
Saya masih akan melaksanakan uji coba Audience Network ini. Kalau-kalau ada jalan gampang yang sanggup ditempuh. Pun jikalau ada yang sudah mencoba, bolehlah menyebarkan kisahnya di kolom komentar. Siapa tahu saya keliru menyikapi Audience Network ini.
Salam kreasi!