Siapakah aku?
Aku bukan tentang apa, siapa dan bagaimana. Aku adalah aku. Makhluk Allah yang ada bahkan sebelum Adam dicipta, dinamai dengan Asma-Nya. Aku muara segala sikap dan akhir tertinggi ajaran agama yakni, lkhlas. Dalam makna seiatl, aku suci dan menyuclkan.
Siapa aku?
Aku Iahir sebab keheningan. Bisa ada karena derita. Tumbuh dan mekar dalarn jiwa-iiwa yang tenang. Menginginkan aku adalah perjuangan dan pengorbanan tanpa pamrih. Jangan harapkan sesuatu karenaku, karena aku tidak pemah menuntut. Maka wao jib ada ketahanan ketika menggenggamku, kecuali inginkan aku pergi tanpa pernah datang lagl.
Aku bukan untuk orang-orang mania, aku bukan untuk orang kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan, muda atau tua. Aku harus dimiliki semua orang sebagai syarat bahagia dunia dan akhirat.
Aku adalah penyakit yang menyembuhkan penya kit. Virus yang membunuh virus. Luka yang menyembuhkan luka. Musuh utama pamrih. Lawan terbesarku egois. Akulah keheningan yang ramai diperbincangan. Aku pemulihan pascakesombongan, dokter dari segala sakit dan duka nestapa. Aku adalah kamu yang ada pada tubuh lain. Aku penyempurna hidup yang selama ini hanya setengah diri.
Meski aku bisa mendatangi hati siapa saia, tapi aku tidak kerasan tinggal dalam iiwa-jiwa kotor, pamrih, dan penuh kesombongan. Aku datang lalu pergi. Kembali mencari. Hingga akhirnya menemukan satu hati penuh keikhlasan. Jika ingin aku mendatangimu dalam kebahaglaan, lalu menetap untuk selamanya, maka ikutilah aturan pemilikku, yakni Allah Swt.
Who am I?
Jlka aku sudah datang, tak ada satu pun yang bisa menghalangi dan tidak ada seorang pun yang mau melepaskan. Memilikiku berarti siap berialan di atas duri, bermain api bahkan harus siap menggigil kedinginan.
