Se mua peserta OSIS yang berpakaian putlh abu-abu, berdiri di lapangan upacara. 'Oke ya semuanya, kali ini kita punya permainan yang unik yaitu mencari harta karun!"
Sernua peserta MOS mulai berpikir, kalau mereka akan disuruh berkeliling sekolah untuk mencari harta karun yang disembunyikan oleh para Senior. Hana Karun tersebut bisa berupa apa saja, karena statusnya rahasia maka dISItulah letak tantangannya.
Tapi ternyata pemIkiran mereka salah...
“Hana Karunnya berupa Stiker ini,’ semua menatap ke arah stiker berbentuk logo sekolah yang dipegang oleh salah satu Senior. Stiker itu sangat kecil, hanya seukuran ujung jempol.
'Nah, stiker ini akan kita tempel di tempat tersembunyl di salah satu anggota mbuh para OSIS. Jedi di amara Iima anggota OSIS yang dipillh. kalian harus mencari pada siapa Sinker ini tenempel.”
Suara berdengung tentang itu mulai memlcu kenbutan. Bagapmana mungkin ada murid yang berani mengobrak-abtik tubuh para anggota OSIS yang super galak.
'Untuk mempermudah kalian mencarinya, maka kita akan menyemprot stiker ini dengan perfume aroma Vanolla. Tapi tentu ada syaratnya, kaluan sama sekaIi nggak boleh bersuara atau menggunakan tangan. Kallan hanya boleh mencarinya dengan menggunakan Indra penciuman kallan, otomatis dilarang menyentuh para OSIS dengan menggunakan tangan kalian. Siapa yang melanggar maka kelompok itu akan dihukum."
'Dan tantangan tefberatnya adalah. kelima anggota OSIS akan kami semprot dengan wewangian yang berbeda untuk memanipulasi penciuman kallan dalam mencari aroma Vanilla,”
'Sudah jelas semuanya?‘
'Jelas kakl!" Jawab kesemua peserta MOS dengan kompak.
‘Kalau begitu kalian boleh rembukan kirimkan satu wakil dari setlap kelompok kallan untuk memulai permainan ini. Sementara kami akan menyiapkan lima orang OS|S yang
akan berpamsipasi daiam petmainan lnl.‘
Saat beberapa OSIS melangkah pergi dari situ, keributan semakin tetdengar. Banyak yang menolak untuk menjadi perwakllan karena merasa takut. Ada juga yang secara sukarela