-->
Jenis-Jenis Batuan Dan Bentuk Dari Muka Bumi
4/ 5 stars - "Jenis-Jenis Batuan Dan Bentuk Dari Muka Bumi" Jenis-jenis bebatuan Berdasarkan proses terbentuknya, batuan terbagi menjadi tiga, yakni: 1. Batuan Beku Batuan beku terjadi la...

Jenis-Jenis Batuan Dan Bentuk Dari Muka Bumi




Jenis-jenis bebatuan

Berdasarkan proses terbentuknya, batuan terbagi menjadi tiga, yakni:

1. Batuan Beku


Batuan beku terjadi lantaran magma yang membeku. Batuan beku terbagi menjadi tiga,
yaitu:
  1. Batuan beku dalam/plutonik, yaitu batuan yang membeku di dalam dapur magma.
  2. Batuan beku gang/korok, yaitu batuan yang membeku di tengah-tengah perjalanan menuju pada permukaan bumi.
  3. Batuan beku luar/lelehan, yaitu batuan yang membeku di permukaan bumi.

2. Batuan Sedimen


Batuan sedimen yaitu batuan yang terbentuk akhir proses pengendapan (sedimentasi).

3. Batuan Metamorf


Batuan metamorf yaitu batuan yang terjadi akhir batuan beku maupun batuan sedimen
yang mengalami perubahan sifat dan wujud.

Bentuk Muka Bumi

Seperti kita ketahui, permukaan bumi mempunyai bentuk yang sangat beragam, mirip pegunungan, lembah, danau, dan lain lain. Bentuk-bentuk tersebut terjadi lantaran adanya tenaga yang membentuknya, yaitu:

Tenaga Endogen

Tenaga endogen, yaitu tenaga yang bekerja dari dalam bumi. Tenaga endogen terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Tektonisme, yaitu tenaga geologi dengan arah vertikal maupun horizontal yang menjadikan perubahan letak lapisan batuan yang membentuk bumi. Tektonisme terbagi menjadi dua macam, yaitu:
  • Epirogenetik
naik atau turunnya permukaan bumi secara perlahan-lahan dalam waktu yang usang dan wilayah yang luas. Epirogenetik terbagi dua, yaitu epirogenetik aktual dan epirogenetik negatif.
Epirogenetik positif, yaitu turunnya permukaan bumi dibandingkan dengan permukaan laut. Sedangkan, epirogenetik negatif, yaitu naiknya permukaan bumi dibandingkan dengan permukaan laut.
  • Orogenetik 
gerakan kulit bumi yang berlangsung dalam proses yang cepat dan mencakup wilayah yang lebih sempit. Orogenetik menghasilkan lipatan dan patahan. Lipatan yaitu proses terlipatnya muka bumi oleh tenaga orogenesa. Puncak lipatan disebut antiklinal, dan lembah lipatan disebut sinklinal.


Patahan yaitu proses patah/retaknya permukaan bumi sebagai akhir tenaga orogenesis, potongan yang naik dari patahan disebut horst, sementara potongan yang turun disebut graben

2. Vulkanisme merupakan insiden yang berafiliasi dengan naiknya magma ke permukaan bumi.

  • Intrusi magma yaitu tanda-tanda keluarnya magma yang tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma menghasilkan bentukan berupa batuan batolit, lakolit, sills, dike, apofi sa. •
  • Erupsi magma yaitu tanda-tanda keluarnya magma yang mencapai permukaan bumi. Erupsi magma menghasilkan bentukan berupa gunung berapi. Bentuk puncak gunung api terbagi menjadi tiga, yaitu:

    1. Strato/kerucut, terjadi lantaran erupsi berulang yang bergantian antara eksplosif (letusan) dan efusif (lelehan).
    2. Maar/kawah terjadi akhir erupsi eksplosif sekali dalam waktu singkat yang merusak puncak gunung sehingga muncul kawah (cekungan di puncak gunung). 
    3. Perisai, terjadi akhir letusan yang bersifat efusif (lelehan) sehingga membentuk gunung yang landai mirip perisai.


Seisme/gempa yaitu sentakan orisinil bumi yang bersumber di dalam bumi yang merambat melalui permukaan bumi. Jenis-jenis gempa menurut alasannya terjadinya gempa, yaitu:
  • Gempa tektonik, yaitu gempa yang terjadi akhir pergeseran lempeng bumi.
  • Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi akhir acara gunung berapi.
  • Gempa terban, yaitu gempa runtuhan yang terjadi akhir adanya longsoran massa batuan.
Istilah-istilah yang berafiliasi dengan gempa, yaitu:
  • Hiposentrum, yaitu sentra gempa di bawah permukaan bumi
  • Episentrum, yaitu sentra gempa pada permukaan bumi (episentrum berada sempurna di atas hiposentrum).
  • Isoseista, yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mengalami getaran yang sama.
  • Homoseista, yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mengalami gempa dalam waktu yang sama.

Rumus Laska

Rumus Laska dipakai untuk mengukur jarak suatu tempat yang mengalami gempa dengan episentrum gempa.
Δ = {(S – P) – 1'} x 1.000 meter
Keterangan:
Δ = jarak antara suatu tempat dengan sentra gempa
S = waktu sekunder
P = waktu primer

Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen, yaitu tenaga yang bekerja dari luar bumi, tenaga geologi ini bekerja memotong tempat yang tinggi dan mengisi tempat yang rendah. Beberapa tenaga endogen, yaitu:
1. Pelapukan, yaitu insiden penghancuran atau perusakan dan pelepasan partikel-partikel batuan. Pelapukan sanggup dibedakan menjadi tiga, yaitu:
  • Pelapukan mekanik, yaitu pelapukan batuan yang tidak disertai pengerjaan kimiawi maupun organisme dan disebabkan akhir amplitudo suhu yang sangat tinggi.
  • Pelapukan kimiawi, yaitu pelapukan yang terjadi secara kimiawi, contohnya proses karbonasi pada tempat kapur.
  • Pelapukan organik, yaitu pelapukan yang disebabkan oleh acara organisme, baik binatang, tumbuhan, maupun manusia.
2. Pengikisan/erosi yaitu pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alami dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh suatu zat pengangkut yang bergerak di permukaan bumi.
3. Mass wasting (pencucian tanah) yaitu perpindahan massa atau puing-puing dan hancuran batuan secara besar-besaran ke bawah lereng yang dipengaruhi oleh tenaga gravitasi.
4. Sedimentasi yaitu insiden pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh air, angin, maupun gletser.
Sumber https://yuanizen.blogspot.com/