Aku tersenyum menamp panlulan diriku di cermin. Dengnn wajah cantik dan lubuh tinggi langsing. lidak heran banyak lelaki terpikat paduku. Aku tidak bermaksud untuk memuji diri sendiri seperti tu tetapi itulah kenyataannya.
Bisa dikalakan aku adalah wanita impian sctiap laki-laki normal d'l luar sana. Tcrlcbih lagi dengan profcsiku sebagai model unluk majalah Iemama semacam Harper's Bazaar. Vogue
dun aku bahkan mendapalkan komrak eksklusif untuk Burberry London.
Mulam ini aku dan Melanie. sahabalku sesamn model nkan menghudiri pembukaan
kelab malam paling elil di pusal koln. Centre Stage. Undangannya hanya unluk kalangan terbatas yang semuanya adalah orang kaya dan lerkenal. Sckali lagi. aku kembali menulap pamulan diriku di cermin. Dress hilam yang panjungnya hunya sampai sclcngah pahaku mcmbual lubuhku lerlihal semakin seksi. Riasan smokey eyes yang aku pakai semnkin
mcmbum kesan minerius padaku. Sempuma. uku berkata padu diriku scndiri.
Tiba-liba. lengkingan suam merdu Adele mengagetkanku. dengan segera aku menyambar
ponsclku dari max nakas di samping tempat tidur.
"Ada apa. Mel?" aku mcnjawab leleponku. yang lemyata dari Melanie, sahabalku. "Aku menunggumu di lobi." Melanie menjawab.
"Okc. aku kc bawah sekarang."
Segera saja aku menyambar clutch hitam milikku dan melangkah keluar menuju ke lobi apancmen. Aku lurun dengan mcnggunakan privale lift yang mcmang khusus dipergunakan unluk pemilik penthouse di apanemen ini. lni adalah salah salu apanemen lemwah dan tcrbaik. Aku bisa linggal di sini berkal hasil kerja kerasku.
Saat pimu lih terbuka. aku melihal Melanie sudah berdiri lobi. menunggu kedatanganku.
"Hai Mel. berangkat sekarang?“ Aku menyapanya yang sckctika mcnolch kc amhku.