-->
14.000 Pengungsi Perang Asal Arab Dan Africa Tinggal Di Indonesia 2019
4/ 5 stars - "14.000 Pengungsi Perang Asal Arab Dan Africa Tinggal Di Indonesia 2019" Tahukah anda. Indonesia merupakan negara yang terindah, termasyur dan teraman di dunia. Tapi di belahan negara lain keadaan berubah 360 der...

14.000 Pengungsi Perang Asal Arab Dan Africa Tinggal Di Indonesia 2019



Tahukah anda. Indonesia merupakan negara yang terindah, termasyur dan teraman di dunia. Tapi di belahan negara lain keadaan berubah 360 derajat. 

Peperangan, pembunuhan, pertikaian, penembakan dan pemboman sering terjadi jawaban perbedaan pendapatan ideologi, tak mau menyerah dan konflik berkepanjangan seakan tak pernah usai mengakibatkan banyak orang tetapkan melarikan diri.

Kantor tubuh pengungsi PBB (UNHCR) memberitahukan kepada rakyat Indonesia pada tahun 2018.

Bahwa hampir 14.000 pengungsi Arab dan Africa Utara mencari proteksi suaka disini dan telah menetap di NKRI.

Di negara lain-lainnya pengungsi sudah tak diterima, beberapa negara menyerupai Amerika Serikat secara keras menolak dan menutup rapat-rapat gerbang perbatasan yang dijaga ketat oleh abdnegara kepolisian bersenjata lengkap.

Di Australia, keadaan pengungsi cukup tragis.

Di lautan, kapal-kapal pengungsi dicegat oleh kapal perang untuk di paksa berbalik arah. Sedangkan Pengungsi yg datang memakai pesawat terbang, di tangkap dan di tampung di penampungan yg tak layak di negeri kangguru tersebut.

Sebagai gantinya, rakyat Indonesia harus siap mendapatkan pengungsi, harus siap berasimilasi dengan mereka.

Memberlakukan kebijakan memulangkan kembali ke tanah airnya sama saja dengan membunuh pengungsi. Karena undang-undang menyebut pengungsi tak sanggup dipulangkan ke negaranya yg sedang berperang dan berkonflik.

Lagian, Tak ada nampak gejala peperangan berhenti sampai bertahun-tahun lamanya perang diprediksi masih terjadi disana.

Yasser Abd, pengungsi asal Irak yg menetap di Jakarta menyampaikan :

Di Irak sangat berbahaya, ayah dan saudara saya tewas, setiap hari terjadi bom. Sahutnya.

PENGUNGSI TINGGAL MENYEBAR DI SEJUMLAH LOKASI DARI ACEH, PULAU SUMATERA, JAKARTA, PULAU JAWA HINGGA KE SULAWESI, MAKASAR & MANADO.

Indonesia mempunyai tradisi mendapatkan pengungsi bagi orang-orang yg membutuhkan proteksi internasional.

Dari sekian banyak pengungsi yg tinggal di Indonesia. Mereka menentukan ingin terus hidup di Indonesia alasannya yaitu aman, segala acara sehari-hari sanggup dilakukan tanpa rasa takut dan cemas.


Kebanyakan pengungsi yg menetap di Indonesia berasal dari Afghanistan, Somalia, Sudan, Irak, Iran, Libya, Nigeria, Palestina, dan Mesir. Jumlahnya sekitar 14.000 ribu orang.

Pengungsi kaya biasanya menetap di kontrakan, perumahan dan rumah lapis. 



Sedangkan pengungsi yg miskin tinggal di penampungan, beberapa ada yg dijalanan. Seiring waktu mengumpulkan uang dgn bekerja serabutan, tukang basuh piring, koki, jualan kopi manis, menjadi pedagang kaki lima, dll. Mereka menyewa barak/kost sebagai kawasan tinggal.

25.000.000 juta pengungsi dari seluruh dunia

Indonesia dan Malaysia hanya menampung sebagian kecil saja jumlah pengungsi. Memang ada negara lain secara lantang menolak pengungsi bahkan memakai cara kekerasan yg melanggar HAM (Hak Asasi Manusia). Seperti yg terjadi di perbatasan pagar Amerika Serikat dengan cara penembakan peluru karet dan gas air mata.






Namun masih ada banyak negara lain mendapatkan pengungsi dengan tangan terbuka.

Turki, Lebanon, Yordania, India, Bangladesh, Pakistan, Kanada, Malaysia, Indonesia, Arab Saudi, dan Uni Eropa yaitu bangsa nan bahagia hati mendapatkan pengungsi.

Pada tahun 2018.

Kanada saja mendapatkan 350.000 ribu pengungsi dan berencana terus menambahnya sampai mencapai 1.000.000 juta orang pada tahun 2021 nanti.

Alasan kanada mendapatkan pengungsi alasannya yaitu memperlihatkan teguran bagi Presiden Donald Trump, bahwa Kanada mempunyai hati nurani.

Di Kanada, pengungsi bahkan mendapatkan KTP kewarganegaraan Kanada. Pemerintah Kanada menilai jumlah pengungsi Arab dan Africa Utara yg banyak, turut membantu mengatasi penuaan dan peningkatan populasi kelahiran penduduk secara ekonomi dinilai bagus.  

Foto : Perdana menteri Kanada, Justin Trudeau mendapatkan pengungsi Arab
Tak hanya Kanada. 

UNI EROPA juga mendapatkan pengungsi. Memang sebagian negara bagiannya menolak. Namun bagi siapa saja negara-negara EU yg menolak pengungsi diberi hukuman.


Frans Timmermans, menyampaikan :

Kalau negara-negara anggota Uni Eropa tidak mendapatkan pengungsi sebagai kepingan dari mereka yang adil. Negara tersebut dikenakan eksekusi ganjaran dari pemerintah tertinggi Uni Eropa. Sahut wakil presiden komisi EU.

Pada tahun 2018. Terdapat sebanyak 25.000.000 juta pengungsi eksodus ke banyak sekali dunia. Kebanyakan menderita jawaban perang menyerupai di Afghanistan, Irak, Yaman, Suriah, Sudan, Nigeria, Somalia dan Libya. Apabila digabung jumlah korban sudah mencapai 500.000 nyawa melayang sia-sia.









Di Asia, jumlah pengungsi melonjak terjadi di Mnyamar jawaban konflik suku Rohingya antara Islam dan Buddha.

Di Eropa, jumlah pengungsi melonjak terjadi di Ukraina jawaban banyak warga melarikan diri takut terhadap aksi militer Rusia yg mencaplok wilayah Crimea, mengakibatkan 2.000 orang tewas.

Sedangkan di benua Amerika, jumlah pengungsi melonjak alasannya yaitu terjadi krisis ekonomi dan ganasnya tindak kejahatan para gangster-gangster narkoba tak segan-segan menyerang polisi dengan senjata yg lebih lengkap dari kepolisian.   

Artikel Lainnya :

Permasalahan Pengungsi di Indonesia : Perbuatan ZINA 

Akhir-akhir ini problem gres di temukan. Ternyata kehadiran pengungsi korban konflik kemanusiaan Timur Tengah dan Africa Utara di Indonesia mengundang problematika.

Yaitu terjadinya pelanggaran aturan dimana dilaporkan ada pria-pria Arab yg besar lengan berkuasa berciri-cirikan bertubuh besar melaksanakan perzinahan dengan wanita-wanita lokal pribumi Indonesia.

Saat ini banyak istri yg telah bersuami rahasia melaksanakan perzinahan dengan laki-laki Arab yg mayoritas berbadan kekar tersebut.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU

Sumber https://www.afrid-fransisco.id/