Penerimaan murid baru. Saat itu pasti akan mendapati rombongan-rombongan anak dengan seragam yang sama sedang berkumpul bercerita ataupun menjelajah sekolah barunya, namun ada sosok yang sejak kedatangnnya la merasa risih karena tatapan aneh orang disekitarnya, la juga tidak memiliki teman yang bisa diajak berbicara. Tubuh mungilnya yang dibalut dengan seragam sekolah yang cukup asing dilihat di kota ini namun cukup menjadi pusat perhatian. Ia menghebuskan nafas lega saat acara pembukaan sudah dimulai setidaknya la akan segera mengetahui kelas mana yang di dapatnya. .
'Tampak berbeda itu tidak enak. ' Batin Raina
Sosok itu berjalan mengikuti rombongannya yang dipandu oleh beberapa senior, setelah cukup lama mendengar sepatah dua patah kata dari kepala sekolah dan guru pembina Iainnya dengan kondisi berdiri dibawah terik kini mereka bisa duduk di dalam kelas.
“Nama : Raina Wulandari. Tempat Tanggal Lahir : Tembilahan, 02 April 1998. Asa] Sekolah, eh lni bukan dari
Pekan Baru ya." Tanyanya dengan alis mengkerut.
Aku mendongakkan wajah saat namaku di sebutkan oleh salah satu senior di depan kelasku, la memegang lembaran yang ku yakini sebagai informasi kelas ini. Aku menghentikan kegiatanku memainkan ujung tali tas tanganku. Aku cukup heran la seolah-olah sedang membaca informasiku berbeda dengan yang Iainnya, namun segera membuang pikiran anehku itu, biarlah bisa apa untuk aku seorang anak-baru dan bukan asli warga Pekan Baru ini.
