Mempelajari bahasa absurd mempunyai tantangan tersendiri, kadang terasa sulit dan tidak efektif, padahal kita telah meluangkan banyak waktu untuk mempelajari bahasa tersebut, tapi hasil yang didapatkan nampak seolah tidak ada kemajuan yang signifikan.
Kalau dilihat secara logika umumnya orang berguru bahasa absurd pada dikala menginjak usia sekolah yang berarti bahwa level fungsi otak kita sudah lebih tinggi dari pada seorang bayi. Tetapi dikala kita bayi dan kita mulai berguru bahasa untuk pertama kalinya justru kita bisa melakukannya lebih baik dan jadinya jauh lebih efektif dan signifikan.
Kalau dilihat secara logika umumnya orang berguru bahasa absurd pada dikala menginjak usia sekolah yang berarti bahwa level fungsi otak kita sudah lebih tinggi dari pada seorang bayi. Tetapi dikala kita bayi dan kita mulai berguru bahasa untuk pertama kalinya justru kita bisa melakukannya lebih baik dan jadinya jauh lebih efektif dan signifikan.
Ini menjadi sebuah pertanyaan untuk semua pembelajar bahasa.
Berikut ini ialah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam berguru bahasa Inggris.
Tidak Belajar mirip seorang bayi
Mungkin cara berguru kita selama ini memang salah, mungkin seharusnya kita melakukannya mirip pada dikala kita bayi dulu; mendengarkan, menirukan, kemudian menggunakannya meskipun gres hanya mempunyai beberapa kata saja.
Saat kita bayi dulu, kita tidak pernah secara khusus berguru aneka macam macam teori ihwal bagaimana memakai bahasa dengan sempurna, kita hanya mendengarkan, menirukan kemudian menggunakannya.
Kualitas penggunaan bahasa kita akan menjadi lebih baik, dan ini terjadi secara alami pada dikala kita semakin sering memakai bahasa tersebut. Kita sudah mengalaminya dan kita sudah membuktikannya sendiri, kita bisa memakai bahasa ibu dengan baik.
Mungkin mirip itulah seharusnya kita berguru bahasa Inggris.
Menganggap Bahasa sebagai pengetahuan
Selama ini banyak yang berguru Bahasa Inggris dengan cara yang kurang efektif, salah satu kesalahannya ialah menganggap Bahasa Inggris sebagai sebuah pengetahuan.
Segala sesuatu yang bekerjasama dengan pengetahuan cara belajarnya ialah dengan dihafal. Memang benar ada beberapa potongan dalam Bahasa Inggris yang harus dihafal, tetapi fungsi utama dari bahasa bukanlah sebagai hafalan tetapi sebagai alat komunikasi, dan yang namanya alat tidak akan berkhasiat kalau tidak digunakan.
Bahasa merupakan sebuah keterampilan, bukan pengetahuan. Apapun jenis bahasa tersebut, bahasa tetaplah sebuah keterampilan.
Kaprikornus mungkin itulah yang menjadi penyebab mengapa hasil berguru kita selama bertahun-tahun tidak efektif dan seolah tidak ada hasilnya, alasannya ialah selama ini kita tidak menganggap bahasa itu sebagai keterampilan.
Segala bentuk keterampilan hanya akan terasah apabila kita menggunakannya. Sebaliknya, semakin kita tidak menggunakannya maka keterampilan tersebut lambat laun akan hilang.
Kita tidak bisa berguru Bahasa Inggris mirip halnya kita berguru Ilmu Pengetahuan Sosial yang sifatnya ialah hafalan. Kita tidak cukup hanya mendengarkan, mencatat, kemudian sesudah hafal maka kita menganggap proses belajarnya telah selesai. Masih ada satu tahap lagi yang belum dilakukan yaitu digunakan, mirip halnya seorang bayi, sesudah mendengarkan, kemudian menirukan, dan yang terakhir menggunakan.
Tanpa kita gunakan, apa yang sudah kita dapatkan akan sia-sia, alasannya ialah lambat laun pelajaran dan teori-teori tersebut akan hilang.
Kaprikornus mulai kini pahami bahwa bahasa ialah sebuah keterampilan, dan keterampilan hanya akan menjadi lebih baik apabila kita melatihnya dengan praktek dan menggunakannya.
Kalau kita masih menganggap bahasa ialah pengetahuan, maka cara berguru kita akan tetap sama mirip kita berguru Ilmu Pengetahuan Sosial, atau sejarah. Kita hanya akan menghafal tanpa mempraktekannya.
Ibarat berguru renang di dalam ruangan kelas, hanya berguru teorinya saja, tanpa terjun pribadi ke bak renang, sehebat apapun teori yang kita ketahui ihwal cara berenang kita tetap tidak akan sanggup berenang apabila kita tidak pernah mencoba turun ke dalam bak renang.
Analogi tersebut seharusnya sudah cukup menyadarkan kita bahwa berguru bahasa tidak cukup hanya teori tetapi diharapkan praktek dan latihan secara langsung.
Malu memakai Bahasa Inggris
Kesalahan atau hal yang menjadi penghambat selanjutnya ialah aib untuk menggunakannya. Kadang kita merasa aib dan ragu-ragu untuk memakai Bahasa Inggris alasannya ialah kita merasa skill kita masih kurang atau kita merasa kalimat yang akan kita ucapkan masih kurang baik.
Padahal kalau kita ingin semakin baik justru kita harus mulai menggunakannya, alasannya ialah kualitas skill kita akan secara alami menjadi lebih baik seiring dengan kita sering menggunakannya.
Bukankah ada pepatah yang bilang "Practice makes perfect".
Malas memakai Bahasa Inggris
Kesalahan yang sering terjadi selanjutnya ialah Malas.
Malas memang menjadi penghambat untuk segala hal tidak hanya dalam berguru Bahasa Inggris saja.
Maka untuk hal yang satu ini kita harus mempunyai tekad yang berpengaruh dari dalam diri kita untuk mengatasi aneka macam macam kemalasan yang mungkin kita alami.
Adalah hal yang masuk akal disaat-saat tertentu kita kehilangan semangat untuk belajar, tetapi jangan biarkan rasa malas tersebut berlarut-larut. Maka rasa suka atau ketertarikan terhadap apa yang sedang kita pelajari ialah hal yang penting, hal ini akan membantu kita tetap termotivasi untuk terus belajar.
Setelah mengetahui beberapa faktor yang menjadi penghambat kita dalam berguru Bahasa Inggris, kini kita akan berguru beberapa tips yang sanggup dilakukan supaya cara berguru kita lebih efektif.
Perbanyak Vocabulary
Ada sebuah analogy yang berbunyi: "The more money you have, the more things you can buy". Semakin banyak uang yang kau punya, semakin banyak barang yang bisa kau beli.
Kalau kita ibaratkan uang tersebut sebagai vocabulary (kosa kata), maka kita sanggup pahami "The more vocabularies you have, the more things you can express." Semakin banyak kosa kata yang dimiliki, semakin banyak pula hal yang sanggup diungkapkan.
Kosa kata atau vocabulary merupakan hal yang sangat menunjang terhadap keterampilan bahasa kita. Tanpa ada vocabulary yang kita miliki akan tidak mungkin kita sanggup membuat sebuah kalimat, alasannya ialah kalimat itu sendiri terdiri dari kumpulan dari beberapa kosa kata.
Kaprikornus hal pertama yang sanggup kita lakukan dalam berguru Bahasa Inggris ialah memperbanyak perbendaharaan kosa kata (vocabulary) kita.
Semakin sering kita membuka kamus, vocabulary yang kita ketahui akan semakin banyak. Kita sanggup berguru kosa kata lewat lyric lagu, game, atau buku-buku bacaan Bahasa Inggris.
Jangan dulu dipusingkan dengan rumus-rumus ihwal bagaimana cara menyusun sebuah kalimat yang baik dan benar, bukankan hal pertama dilakukan seorang bayi dikala berguru bahasa ialah memperbanyak kosa kata dengan menirukan kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang disekitarnya.
Ciptakan lingkungan Bahasa Inggris
Karena kita tinggal di negara yang tidak memakai Bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari, maka kita harus menciptkan lingkungan Bahasa Inggris sendiri.
Kita sanggup mencari partner yang sama-sama sedang berguru Bahasa Inggris untuk dijadikan partner berbicara, atau kita sanggup bergabung dengan sebuah klub yang sama-sama mempunyai minat terhadap Bahasa Inggris.
Selain itu menonton program yang memakai Bahasa Inggris, bermain game, atau mendengarkan lagu-lagu dalam Bahasa Inggris juga sanggup membantu dalam membuat lingkungan Bahasa Inggris.
Jangan pernah aib untuk memakai Bahasa Inggris, dan jangan patah semangat dikala ada orang lain yang mengkritik atau tidak suka dikala kita memakai Bahasa Inggris.
Kita tidak harus berhenti dan tergoda oleh kata-kata orang lain, fokus pada tujuan yang sudah kita tentukan dan terus berusaha untuk meraih tujuan tersebut.
Gunakan Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari
Saat kita merasa bahwa kita sudah mulai bisa membuat atau menyampaikan sesuatu dalam Bahasa Inggris, akan lebih baik jikalau kita mulai memakai Bahasa Inggris dalam kehidupan kita sehari-hari.
Meskipun kita tidak mempunyai partner untuk diajak bicara Bahasa Inggris, kita tetap bisa memakai Bahasa Inggris untuk mengungkapkan sesuatu yang kita rasakan atau kita pikirkan. Kita sanggup membuat status social media memakai Bahasa Inggris, atau sekedar menyapa memakai Bahasa Inggris kepada rekan kita, atau menyanyikan lagu Bahasa Inggris. Semua itu dilakukan supaya skill yang telah kita miliki tidak hilang begitu saja alasannya ialah sering tidak digunakan.
Kalau kita suka menulis kita sanggup mencoba menulis dalam Bahasa Inggris, kita tidak usah menghiraukan apakah kalimat yang kita buat sudah baik atau tidak. Seperti yang telah disebutkan di awal, keterampilan kita akan semakin membaik seiring dengan semakin seringnya kita memakai skill tersebut.
Konsisten
Konsistensi merupakan hal yang tidak sanggup dilupakan begitu saja, alasannya ialah semua hal yang telah kita lakukan sebelumnya akan sia-sia jikalau kita tidak mempunyai konsistensi.
Konsistensi diharapkan supaya skill kita tetap terjaga dalam kualitas yang baik.
Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan supaya cara berguru Bahasa Inggris kita lebih efektif.
Kalau kita menemukan tips yang lebih bagus, atau kita mempunyai cara sendiri yang lebih efektif dalam berguru Bahasa Inggris maka gunakan cara tersebut, alasannya ialah tiap-tiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda dalam belajar.
Semoga bermanfaat.