-->
Rusia Avangard : Rudal Nuklir Jarak Jelajah Tanpa Batas, Kebal Perisai Udara, Berkecepatan Tinggi Hypersonic Dan Mempunyai Ledakan 20-50 Kali Bom Atom Hiroshima
4/ 5 stars - "Rusia Avangard : Rudal Nuklir Jarak Jelajah Tanpa Batas, Kebal Perisai Udara, Berkecepatan Tinggi Hypersonic Dan Mempunyai Ledakan 20-50 Kali Bom Atom Hiroshima" Biasanya, rudal balistik nuklir antar benua atau ICBM mempunyai jarak tembak sekitar 300 km – 15.000 km . Pada tanggal 1 Maret 2018. Ket...

Rusia Avangard : Rudal Nuklir Jarak Jelajah Tanpa Batas, Kebal Perisai Udara, Berkecepatan Tinggi Hypersonic Dan Mempunyai Ledakan 20-50 Kali Bom Atom Hiroshima



Biasanya, rudal balistik nuklir antar benua atau ICBM mempunyai jarak tembak sekitar 300 km – 15.000 km.

Pada tanggal 1 Maret 2018. Ketika Presiden Rusia Vladimir Putin memperkenalkan AVANGARD dalam pidatonya yg disambut sorak sorai tepuk tangan oleh para tamu hadirin.

Media Amerika Serikat menyebut pidato Vladimir Putin tersebut sebagai tindakan provokatif sebab memperkenalkan senjata berbahaya yang mengancam kedaulatan AS.  

Salah satu senjata yg diperkenalkan dalam pidato tersebut yakni AVANGARD.

TENTANG AVANGARD 


AVANGARD gotong royong bukan rudal. Melainkan kendaraan glider hypersonic menyerupai mirip pesawat tanpa awak yg dimana dalam body tubuhnya membawa hulu ledak nuklir dengan asumsi ledakan sebesar 20-30 kali bom atom Hiroshima.

AVANGARD juga bisa disebut rudal nuklir. Hal ini sebab pemerintah Rusia memakai surplus rudal ICBM lawas sebagai peluncurnya.

Versi rudal Yars, Rubezh dan rudal SARMAT atau SATANII sanggup menjadi media peluncur AVANGARD ke luar angkasa sampai jarak 10.000 km.


AVANGARD dimasukkan ke dalam versi final aktivitas terakhir persenjataan yang memastikan kemampuan pertahanan Rusia untuk melaksanakan tindakan pembalasan apabila terjadi serangan nuklir.

Youtube : Ujicoba AVANGARD


Semua perusahaan industri militer Rusia dikabarkan telah menghentikan produksi rudal ICBM lawas menyerupai RS-26 dan dikabarkan segera memproduksi AVANGARD di tahun 2020 untuk ditempatkan termasuk di kutub utara Artik.

Berbeda dengan ICBM konvensional yg memakai taktik MIRV (Multiple independently targetable reetry vechicle).

Ketika rudal balistik nuklir antarbenua diluncurkan.

Biasanya roket terbang di luar angkasa pada lintasan lengkung parabola sebelum risikonya melepaskan 1-24 nuklir. Kemudian jatuh ke sasaran dengan kecepatan hipersonik memakai kekuatan gravitasi.

Sistem ABM (anti balistik missile) menyerupai Prompt Global Strike Standard Missile SM milik Amerika Serikat tentu masih sulit untuk menangkis ICBM konvensional sebab nuklir berpencar dan berkecepatan sangat tinggi. Walaupun lintasan jatuhnya bersifat lurus.

Youtube : ICBM Yars Rusia

Berbeda dengan AVANGARD. Memiliki kemampun bermanuver berbelok-belok.

Alih-alih jatuh lurus begitu saja ke bumi menyerupai ICBM konvensional. AVANGARD beroperasi di atmosfer pada sudut aerodinamisnya menghasilkan gaya angkat yg memungkinkan meluncur dengan kecepatan hipersonik dan bergerak lebih jauh. (Alasan mengapa jarak tembak AVANGARD bisa menyerang ke mana saja tanpa batas dan tampilannya di langit menyerupai mirip bola api meteorit).

AVANGARD bermanuver berkecepatan sangat cepat. 

Maka hampir dipastikan sulit menangkisnya dengan rudal sistem pertahanan yang ada dikala ini.

RUDAL NUKLIR GENERASI KE 6
 Youtube : Pidato Presiden Rusia memperkenalkan senjata AVANGARD

Untuk merancang sistem propulsi rudal berkecepatan 10 mach. Itu saja sudah sulit, apalagi berkecepatan 30 mach atau sekitar 35.000 km/jam menyerupai Avangard.

Menciptakan kontrol semoga sempurna sasaran, memanipulasi bahan-bahan komposit yg tahan suhu 2.000 derajat celsius, membuat jaringan komunikasi ke satelit tetap stabil walau berkecepatan tinggi, menyesuaikan aerofil dikala interasi gelombang kejut.

Dan sistem-sistem lain-lainnya tentu membutuhkan pedoman ilmu pengetahuan brilian.  

Walaupun sulit, pemerhati alustista, Juliano mengamini bahwa AVANGARD itu benar adanya dan kredibel. Karena orang-orang Rusia sudah semenjak usang mengembangkan teknologi senjata semacam ini selama bertahun-tahun dan aneka macam produk mematikannya telah sering di ujicoba dan itu berhasil.

Satu permasalahnya yaitu perihal biaya yg diperlukan tentulah sangat mahal. Rusia kemungkinan terkendala memproduksinya dalam jumlah skala banyak.  


Yuri Borizov menyampaikan :

Praktis pada kecepatan ini, tidak ada anti-rudal yang sanggup menjatuhkannya.


Presiden Rusia. Vladimir putin menyampaikan :


Saat ini Rusia telah mempunyai senjata strategis baru. Saya tidak yakin ada negara lain yang bisa membangun rudal berkecepatan diatas Mach 20 dalam beberapa tahun mendatang. Sahutnya. 

Apakah ada penangkal AVANGARD 

Jawabnya : Tidak ada.

Amerika Serikat dan China tertinggal jauh di bidang ini.

Rusia pemilik satu-satunya AVANGARD.

China pernah berusaha membuat hipersonik DF-ZF, Tapi gagal sebab mentok di kecepatan Mach 10. Sehingga dipastikan gampang dirontokkan oleh sistem pertahanan rudal ABM-3 GAZELLE milik Rusia. 

Artikel Lainnya :

Youtube : DF-ZF

Sedangkan Amerika Serikat pernah mencoba Hypersonic Technology Vehicle 2 berkecepatan Mach 20.

Tapi pada risikonya gagal sebab sesudah diluncurkan, glider kehilangan jaringan komunikasi telemetri terputus dengan satelit dan pecahan depan perlahan-demi perlahan terkelupas-kelupas akhir terbang terlalu cepat terkena tekanan ukiran udara panas dan risikonya meledak sendiri.

Amerika Serikat telah tetapkan menghentikan penelitian dan pengembangan rudal hypersonic akhir teknologinya terlalu sulit. Berbiaya mahal ditengah tekanan ekonomi minimnya anggaran militer.

Sebagai gantinya, Amerika Serikat fokus ke sesuatu yg sudah teruji sebelumnya. Seperti rudal ICBM minuteman, pesawat bomber nuklir, dan kapal selam berpeluncur nuklir untuk memastikan keamanan negaranya dengan membuatkan asetnya ke seluruh dunia.


Tujuan Amerika Serikat yaitu mengepung Rusia dengan penempatan pesawat-pesawat bomb bersenjatakan nuklir di perbatasan.

Apabila perang nuklir pecah. Rusia sanggup membalas dengan mengerahkan rudal AVANGARD ke wilayah AS dan mengincar seluruh negara yg menjadi sekutu Amerika Serikat. 

Sedangkan AS sanggup membalas dengan mengerahkan ribuan pesawat tempur bomber nuklir dan aset militer lainnya ke wilayah Rusia yg tersebar di seluruh dunia. Alasan mengapa Amerika Serikat bersikeras ingin keluar dari perjanjian INF dan START. Yaitu semoga sanggup menempatkan rudal balistik  berhulu ledak nuklir dan pesawat bom nuklir lebih banyak mengelilingi Rusia. 

Sehingga tak ada pemenang apabila perang nuklir antara Rusia-AS pecah.

Karena kedua-duanya menjadi arang dan abu.

Youtube : Pesawat B-2 milik AS yg sanggup membawa hulu ledak nuklir dan bom konvensional

Tolong, tak memprovokasi perang antara Rusia dan Amerika Serikat.

Karena dampaknya dipastikan meluas ke aneka macam dunia membuat banyak kematian, kehancuran, kelaparan, ketandusan, runtuhnya ekonomi dunia dan tragedi racun radiasi.

Amerika Serikat dan Rusia yakni pemilik senjata nuklir terbanyak di dunia.

Tolong tak mematik api terhadap perselisihan Rusia & AS. Tak ada negara lain yg bisa menandingi kedigdayaan kedua bangsa raksasa SUPER POWER yg bermusuhan semenjak usang ini. 

Karena hal tersebut menjadikan tragedi luar biasa bagi planet bumi. Karena kedua-duanya dipastikan menjadi bubuk dan arang apabila perang terjadi. Sedangkan negara lain mengalami dampak petaka tragedi mengerikan dari serangan nuklir yg meluas. Khususnya kepada semua sekutu aliansi Amerika Serikat.

Sergei Lavrov, Menteri luar negeri Rusia menyampaikan :

Saya percaya bahwa setiap orang di dunia memahami dengan baik terhadap konflik bersenjata yg melibatkan kekuatan nuklir utama antara Rusia dan Amerika Serikat. Tidak ada keraguan lagi bahwa tak ada pemenang dalam perang nuklir. Sahutnya.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU

Sumber https://www.afrid-fransisco.id/