Satu dekade silam, menjadi blogger masih menjadi barang abnormal di Indonesia. Orang-orang belum melihat ada yang Istimewa dari profesi ini. Sehingga banyak yang mengakibatkan blogger sebagai mainan saja, belum sebagai profesi. Barulah ketika Indonesia telah melek teknologi, blogger menjadi profesi yang diperhitungkan.
Saat ini kita tak terkejut lagi melihat orang-orang yang sepintas tak punya kerjaan, namun berpenghasilan besar. Bahkan bisa melampau penghasilan rata-rata Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bukan hanya di luar negeri, di Indonesia telah banyak nama yang tercatat sebagai blogger sukses.
Hari ini 27 Oktober 2016, Indonesia merayakan Hari Blogger Nasional yang ke-sembilan kalinya semenjak ditetapkan di 2007 silam. Saya sendiri sudah tiga tahun terakhir menjalani profesi sebagai full time blogger atau blogger purna waktu. Selama itu pula saya banyak mencicipi hal yang menarik.
Berikut 20 hal yang saya rasakan sehabis mengakibatkan blogger sebagai mata pencaharian utama:
1. Blogger Tak Pernah Libur
Bagi blogger purna waktu, libur sudah menjadi keseharian, sehingga tidak lagi mengenal apa itu libur dan bagaimana harus berlibur. Saya pun mencicipi demikian. Karena bagi saya setiap hari yakni libur yang menyenangkan, sekaligus kerja yang asyik.
Bagi blogger dengan segmen traveler, maka libur sudah menjadi pekerjaan. Mereka bisa jalan-jalan kemana saja sambil menulis dan bekerja untuk dirinya sendiri. Meski begitu, keasyikan mengelola blog sudah mirip candu. Saat memulainya maka akan susah meninggalkannya.
2. Blogger Tidak Menghabiskan Waktu Untuk Menulis
Siapa bilang menjadi blogger harus setiap ketika menulis. Saya berharapnya juga demikian. Apalagi ketika duduk di pojok cafe dengan segelas kopi dan sepiring gorengan. Ditambah hujan yang selalu manja. Memang asyik untuk menulis. Namun nyatanya tidak demikian.
Saya menghabiskan waktu lebih banyak untuk bertemu orang-orang, pitching, editing, menganalisis, mempromosikan, brainstorming atau melaksanakan hal-hal lain yang baik untuk blog. Semua itu saya kerjakan dengan suka cita dan saya hanya menghabiskan waktu sekitar 10 persen untuk menulis.
3. Ada Banyak Tekanan
Menjadi blogger full time punya banyak tekanan. Semua hal tertumpu pada langsung seorang. Jika blog Anda baik, maka prestasi yang menggembirakan. Namun kalau buruk, tak ada orang lain yang bisa disalahkan. Semuanya tertuju kepada siapa pemilik blognya.
Bagi saya ini yakni tekanan yang besar, sebab 100 persen semuanya harus dikerjakan sendiri. Mulai dari urusan konten, soal IT bahkan dilema monetization. Memang tidak mudah, itulah yang membuat pekerjaan ini penuh dengan tekanan. Apalagi kalau sumber penghasilan hanya pada blog tersebut.
4. Akrab Berbalas Email
Menjadi full time blogger maka Anda harus mengakrabkan diri dengan urusan email-emailan. Hampir setiap hari saya menghabiskan waktu dengan urusan email. Sekedar membalas pertanyaan yang masuk atau bahkan menunggu penawaran. Semuanya saya kerjakan dengan penuh semangat.
Kadang pula saya harus membalas email yang masuk dengan respon cepat dengan kata-kata yang sudah saya siapkan. Hal ini untuk memudahkan semua hal. Tidak sedikit pula saya membuat penawaran kepada perusahaan. Sehingga email yakni senjata dan rutinitas yang biasa bagi saya.
5. Membaca Blog Lain Kaprikornus Pekerjaan Rutin
Saya kadang kagum ketika bertemu dengan blogger lain dan mengaku jarang membaca blog orang lain. Karena bagi saya, membaca blog orang lain yakni sumber wangsit dan alat riset untuk mengetahui apa yang orang lain butuhkan. Sehingga saya bisa membuatnya di blog pribadi.
Semua jenis blog dengan topik yang bermacam-macam saya baca, mulai dari blog wacana SEO, desain, fashion, bimbingan orangtua, memasak, renovasi rumah, pengembangan langsung bahkan blog wacana blogging pun saya kunjungi. Namun saya lebih tertarik dengan blog traveling dan teknologi.
(Baca Juga: Mengapa Harus Kaprikornus Blogger?)
6. Pekerjaan Terbaik di Dunia
Mungkin ini terlihat klise, tapi ketika Anda bertemu dengan blogger sukses pikiran itu akan muncul. Selama menjadi full time blogger, saya menikmati kehidupan dengan riang gembira. Setiap bangkit pagi saya selalu bersyukur sebab mengerjakan sesuatu yang saya sukai.
Namun bukan berarti pekerjaan ini tanpa tantangan. Bahkan menjadi bloggerlah tantangan demi tantangan dalang silih berganti. Mana lagi kalau harus menghadapi klien yang rumit dan perundingan yang berbelit-belit. Menjadi blogger itu butuh kerja keras dan dengan jam kerja yang panjang. Namun juga menyenangkan.
7. Punya Pekerjaan Baru Menjelaskan Keseharian
Menjadi blogger apalagi di Indonesia masih belum membanggakan bagi sebagian orang. Sehingga beberapa orang penasaran, bagaimana seorang blogger mendapatkan penghasilan. Tugas inilah yang akan Anda lakukan hampir setiap hari, utamanya kepada keluarga.
Anda harus memastikan meraka tidak menganggap Anda tidak memelihara tuyul. Saya kadang-kadang harus menceritakan acara keseharian kepada pembaca biar bisa menginformasikan apa saja yang saya lakukan setiap hari. Memang di BLOGOOBLOK ini tidak sering, namun di blog langsung kadang saya menceritakan semuanya.
8. Bekerja Sendiri
Menjadi full time blogger memang punya banyak kenalan. Kadang membuatkan ide dengan teman blogger lain, melaksanakan brainstorming dan membuat penemuan bersama-sama. Namun pada balasannya semua hal harus dikerjakan sendiri, utamanya kepada blog yang kita kelola.
Tidak jarang saya sendiri merasa bosan akan rutinitas di depan laptop sendirian. Kalau sudah begitu, saya menentukan untuk keluar rumah, nongkrong di cafe dan sesekali bercerita kepada komunitas. Memang menjadi blogger kadang memunculkan rasa ingin bekerja bahu-membahu dengan orang lain. Tapi semua itu bisa diatur.
9. Menjadi Fleksibel dan Minat Belajar Yang Tinggi
Menjadi blogger kadang memaksa kita untuk fleksibel. Fleksibel dalam artian pemikiran. Mulai dari ide-ide, rencana dan waktu. Karena blogging dengan cepat berubah sehingga banyak hal juga harus cepat diubah dalam hidup. Itulah yang saya maksud dengan fleksibel.
Sejak saya menentukan menjadi full time blogger, juga memaksa saya untuk cepat mencar ilmu atas segala hal. Minat saya untuk mencar ilmu menjadi tinggi, sebab saya perlu bersaing dengan banyak orang. Itu artinya, kalau ada orang yang sudah mendalami blogging tiga bulan terakhir, saya harus bisa mengejar ketertinggalan.
Saya selalu siap atas segala hal yang berubah, tren dan memulai kebiasaan dengan gampang menyesuaikan diri biar bisa bersaing dan menyediakan konten yang diinginkan orang lain.
10. Blogging Adalah Pekerjaan Yang Kompetitif
Tidak bisa disangkal, pekerjaan ini bisa menjadi sangat kompetitif. Kita akan dengan gampang terhanyut dalam persaingan, namun gampang juga mengabaikannya. Bahkan kadang pula saya terjebak dalam perdebatan argumentasi yang judes. Kalau sudah begini kadang susah untuk bertahan.
Namun saya punya senjata lain. Saya tak ingin apa yang dikatakan orang utamanya yang tidak mendidik dan cenderung menjatuhkan tidak akan saya masukkan dalam hati. Karena ini niatnya hanya ingin membawa kita kebawah dan terus tertinggal. Lakukan apa yang berdasarkan kalian baik dan benar.
11. Selalu Membutuhkan Waktu Yang Tidak Sebentar
Menjadi blogger sukses, tidak secepat yang dipikirkan. Begitu pula ketika menjalankannya. Bahkan untuk menulis pun saya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Kadang tulisannya sudah lumayan, saya rombak lagi dan memulainya dari awal. Semuanya untuk menyenangkan pembaca.
Untuk mengklik Publish kelihatannya gampang saja. Namun bagi saya itu tak semudah kata-katanya. Saya harus memikirkan ide goresan pena yang akan saya buat, membuat ilutrasi fotonya yang artinya saya harus mengedit lagi hingga pada hal, bagaimana saya harus mendistribusikan goresan pena tersebut. Kaprikornus pliss jangan copy paste. Karena dibalik satu tulisan, ada banyak waktu yang dibunuh.
20 Hal Yang Dirasakan Full Time Blogger
Saat pertama kali keluar dari pekerjaan tetap, saya berpikir akan punya banyak waktu untuk diri sendiri. Kenyataannya tidak demikian. Saya malah dibanjiri oleh pekerjaan-pekerjaan gres dan menyita banyak waktu. Semua itu sebab saya tak punya waktu yang mengikat.
Kadang ketika orang-orang berangkat ke daerah kerja, saya malah gres bangkit tidur. Atau sebaliknya, ketika orang-orang pulang kantor, saya malah tambah asik bercokol di depan komputer. Jam kerja saya dalam sehari juga bisa lebih lama, 10 hingga 12 jam dalam sehari.
13. Anda Harus Sedikit Merasa Keren
Hampir semua blogger punya sisi lain dalam dirinya yang ingin ia raih. Mungkin hal yang tak pernah sempat dikerjakan. Makanya Anda harus sedikit merasa keren biar bisa menghabiskan waktu mempelajari teknik SEO, mendesain tampilan atau menulis yang membutuhkan waktu usang di depan komputer.
Menjadi blogger yang tidak menikmati masa kerennya akan mengubah acara ini menjadi sesuatu yang berat.
14. Harus Tegar
Saya tidak pernah membayangkan sudah selama ini bekerja sebagai full time blogger. Kalau bukan sebab ketegaran, mungkin saya sudah menyerah dan mengambil semua job yang masuk. Tapi saya selalu yakin bahwa pilihan ini yakni sesuatu yang juga menguntungkan secara finansial.
Saya kadang merasa tertekan ketika apa yang saya harapkan tidak tercapai. Misalnya, ada penawaran yang menarik untuk ditindak lanjuti, namun upaya untuk meraihnya tidak mudah. Ini butuh usaha dan saya harus siap menjalaninya.
15. Blogging Bisa Membuat Frustari
Tidak mudah. Itu intinya. Kadang saya harus berteriak-teriak sendiri sebab apa yang saya kerjakan tidak nampak mirip yang saya bayangkan. Atau adakala saya ingin menulis namun tak punya ide untuk dikembangkan. Sementara ada banyak waktu yang harus saya gunakan.
Semua acara ini adakala membuat saya frustasi. Apalagi, banyak orang diluar sana yang mengharapkan saya untuk bekerja gratis untuk dia. Ditambah lagi misalnya, ada keluarga atau teman dekat yang ingin dikerjakan projeknya dengan upacan terima kasih saja. Kadang berat untuk menolak, maka disitulah awal putus asa itu bermula.
16. Cukup Memalukan Jika Harus Vlog
Saat ini telah banyak Vlogger yang muncul di Indonesia. Tren Video Blogging ini memang menghantui bagi saya. Kadang ingin rasanya membuat vlog mirip mereka, namun inilah hal yang paling canggung dan memalukan yang coba saya lakukan.
Mungkin banyak blogger lain yang bisa melakukannya, namun saya belum siap secara mental. Tapi kalau Anda bisa dan bisa melakukannya, itu benar-benar sesuatu yang keren. Saran, pelajarilah cara-cara melaksanakan vlog yang baik biar bisa menambah penghasilan menjadi full time blogger.
(Baca Juga: Catatan Dua Tahun Kaprikornus Full Time Blogger)
17. Punya Hubungan Intim dengan Google Analytics
Saya selalu menyelidiki Google Analytics hampir setiap hari. Kadang saya sangat jatuh cinta padanya, kadang pula sangat membencinya. Jika trafik blog saya tinggi saya cinta dengannya, namun kalau rendah, menyerupai horor yang selalu menghantui. Karena bagi saya Analytics sudah menjadi tuan yang harus dimanjakan.
Itulah mengapa setiap hari saya masih sering deg degkan kalau membuka Google Analytics.
18. Bersiaplah Menerima Pendapatan Yang Fluktiatif
Jika Anda sudah terbiasa dengan penghasilan tetap dan rutin setiap bulan, kemudian menentukan menjadi blogger purna waktu, maka siap-siaplah mendapatkan kenyataan bahwa penghasilan Anda tidak akan selalu sama setiap bulannya. Kadang bisa besar, kadang pula sangat sedikit.
Itulah mengapa, ketika menjadi blogger jangan pernah meletakkan telur pada satu keranjang saja. Mengapa saya menyayangi blogging, sebab ini memaksa saya untuk kreatif mencari sumber penghasilan dari banyak sekali daerah dan banyak sekali cara. Asal tidak melaksanakan hal yang negatif.
19. Konten Akan Selalu Menjadi Raja
Menjadi blogger, bukan soal punya blog atau tidak. Lebih dari itu, kita akan terbiasa mengakibatkan konten blog sebagai raja. Mungkin pengguna internet di Indonesia gampang terjebak dengan bermain sosial media. Atau blogger pemula yang terpaku pada tampilan blog semata.
Semua itu tidak kalah penting dari konten. Karena pada akhirnya, itulah yang membuat blog bisa berkembang dan mendatangkan penghasilan. Kaprikornus mulailah menghasilan konten berkualitas dan jangan gampang hanyut pada kebiasaan buruk.
20. Anda Harus Mencintai Apa Yang Anda Lakukan
Menjadi full time blogger, Anda harus menyayangi apa yang Anda lakukan. Karena dengan begitulah semua hal bisa dikerjakan dengan baik. Jangan coba-coba meninggalkan pekerjaan Anda ketika ini, kalau belum menyayangi profesi ini sepenuhnya. Karena kalau tidak, maka sia-sia saja semuanya.
Saya juga tidak memaksa orang-orang untuk sepenuhnya menjadi full time blogger. Karena apa yang saya rasakan ketika ini, belum tentu dirasakan oleh orang lain. Cara paling ampuh menjalani profesi ini adalah, menyisihkan waktu luang diluar waktu kerja untuk mengerjakan banyak hal di blog. Utamanya membuat konten.
Bagi blogger purna waktu, libur sudah menjadi keseharian, sehingga tidak lagi mengenal apa itu libur dan bagaimana harus berlibur. Saya pun mencicipi demikian. Karena bagi saya setiap hari yakni libur yang menyenangkan, sekaligus kerja yang asyik.
Bagi blogger dengan segmen traveler, maka libur sudah menjadi pekerjaan. Mereka bisa jalan-jalan kemana saja sambil menulis dan bekerja untuk dirinya sendiri. Meski begitu, keasyikan mengelola blog sudah mirip candu. Saat memulainya maka akan susah meninggalkannya.
2. Blogger Tidak Menghabiskan Waktu Untuk Menulis
Siapa bilang menjadi blogger harus setiap ketika menulis. Saya berharapnya juga demikian. Apalagi ketika duduk di pojok cafe dengan segelas kopi dan sepiring gorengan. Ditambah hujan yang selalu manja. Memang asyik untuk menulis. Namun nyatanya tidak demikian.
Saya menghabiskan waktu lebih banyak untuk bertemu orang-orang, pitching, editing, menganalisis, mempromosikan, brainstorming atau melaksanakan hal-hal lain yang baik untuk blog. Semua itu saya kerjakan dengan suka cita dan saya hanya menghabiskan waktu sekitar 10 persen untuk menulis.
3. Ada Banyak Tekanan
Menjadi blogger full time punya banyak tekanan. Semua hal tertumpu pada langsung seorang. Jika blog Anda baik, maka prestasi yang menggembirakan. Namun kalau buruk, tak ada orang lain yang bisa disalahkan. Semuanya tertuju kepada siapa pemilik blognya.
Bagi saya ini yakni tekanan yang besar, sebab 100 persen semuanya harus dikerjakan sendiri. Mulai dari urusan konten, soal IT bahkan dilema monetization. Memang tidak mudah, itulah yang membuat pekerjaan ini penuh dengan tekanan. Apalagi kalau sumber penghasilan hanya pada blog tersebut.
4. Akrab Berbalas Email
Menjadi full time blogger maka Anda harus mengakrabkan diri dengan urusan email-emailan. Hampir setiap hari saya menghabiskan waktu dengan urusan email. Sekedar membalas pertanyaan yang masuk atau bahkan menunggu penawaran. Semuanya saya kerjakan dengan penuh semangat.
Kadang pula saya harus membalas email yang masuk dengan respon cepat dengan kata-kata yang sudah saya siapkan. Hal ini untuk memudahkan semua hal. Tidak sedikit pula saya membuat penawaran kepada perusahaan. Sehingga email yakni senjata dan rutinitas yang biasa bagi saya.
5. Membaca Blog Lain Kaprikornus Pekerjaan Rutin
Saya kadang kagum ketika bertemu dengan blogger lain dan mengaku jarang membaca blog orang lain. Karena bagi saya, membaca blog orang lain yakni sumber wangsit dan alat riset untuk mengetahui apa yang orang lain butuhkan. Sehingga saya bisa membuatnya di blog pribadi.
Semua jenis blog dengan topik yang bermacam-macam saya baca, mulai dari blog wacana SEO, desain, fashion, bimbingan orangtua, memasak, renovasi rumah, pengembangan langsung bahkan blog wacana blogging pun saya kunjungi. Namun saya lebih tertarik dengan blog traveling dan teknologi.
(Baca Juga: Mengapa Harus Kaprikornus Blogger?)
6. Pekerjaan Terbaik di Dunia
Mungkin ini terlihat klise, tapi ketika Anda bertemu dengan blogger sukses pikiran itu akan muncul. Selama menjadi full time blogger, saya menikmati kehidupan dengan riang gembira. Setiap bangkit pagi saya selalu bersyukur sebab mengerjakan sesuatu yang saya sukai.
Namun bukan berarti pekerjaan ini tanpa tantangan. Bahkan menjadi bloggerlah tantangan demi tantangan dalang silih berganti. Mana lagi kalau harus menghadapi klien yang rumit dan perundingan yang berbelit-belit. Menjadi blogger itu butuh kerja keras dan dengan jam kerja yang panjang. Namun juga menyenangkan.
7. Punya Pekerjaan Baru Menjelaskan Keseharian
Menjadi blogger apalagi di Indonesia masih belum membanggakan bagi sebagian orang. Sehingga beberapa orang penasaran, bagaimana seorang blogger mendapatkan penghasilan. Tugas inilah yang akan Anda lakukan hampir setiap hari, utamanya kepada keluarga.
Anda harus memastikan meraka tidak menganggap Anda tidak memelihara tuyul. Saya kadang-kadang harus menceritakan acara keseharian kepada pembaca biar bisa menginformasikan apa saja yang saya lakukan setiap hari. Memang di BLOGOOBLOK ini tidak sering, namun di blog langsung kadang saya menceritakan semuanya.
8. Bekerja Sendiri
Menjadi full time blogger memang punya banyak kenalan. Kadang membuatkan ide dengan teman blogger lain, melaksanakan brainstorming dan membuat penemuan bersama-sama. Namun pada balasannya semua hal harus dikerjakan sendiri, utamanya kepada blog yang kita kelola.
Tidak jarang saya sendiri merasa bosan akan rutinitas di depan laptop sendirian. Kalau sudah begitu, saya menentukan untuk keluar rumah, nongkrong di cafe dan sesekali bercerita kepada komunitas. Memang menjadi blogger kadang memunculkan rasa ingin bekerja bahu-membahu dengan orang lain. Tapi semua itu bisa diatur.
9. Menjadi Fleksibel dan Minat Belajar Yang Tinggi
Menjadi blogger kadang memaksa kita untuk fleksibel. Fleksibel dalam artian pemikiran. Mulai dari ide-ide, rencana dan waktu. Karena blogging dengan cepat berubah sehingga banyak hal juga harus cepat diubah dalam hidup. Itulah yang saya maksud dengan fleksibel.
Sejak saya menentukan menjadi full time blogger, juga memaksa saya untuk cepat mencar ilmu atas segala hal. Minat saya untuk mencar ilmu menjadi tinggi, sebab saya perlu bersaing dengan banyak orang. Itu artinya, kalau ada orang yang sudah mendalami blogging tiga bulan terakhir, saya harus bisa mengejar ketertinggalan.
Saya selalu siap atas segala hal yang berubah, tren dan memulai kebiasaan dengan gampang menyesuaikan diri biar bisa bersaing dan menyediakan konten yang diinginkan orang lain.
10. Blogging Adalah Pekerjaan Yang Kompetitif
Tidak bisa disangkal, pekerjaan ini bisa menjadi sangat kompetitif. Kita akan dengan gampang terhanyut dalam persaingan, namun gampang juga mengabaikannya. Bahkan kadang pula saya terjebak dalam perdebatan argumentasi yang judes. Kalau sudah begini kadang susah untuk bertahan.
Namun saya punya senjata lain. Saya tak ingin apa yang dikatakan orang utamanya yang tidak mendidik dan cenderung menjatuhkan tidak akan saya masukkan dalam hati. Karena ini niatnya hanya ingin membawa kita kebawah dan terus tertinggal. Lakukan apa yang berdasarkan kalian baik dan benar.
11. Selalu Membutuhkan Waktu Yang Tidak Sebentar
Menjadi blogger sukses, tidak secepat yang dipikirkan. Begitu pula ketika menjalankannya. Bahkan untuk menulis pun saya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Kadang tulisannya sudah lumayan, saya rombak lagi dan memulainya dari awal. Semuanya untuk menyenangkan pembaca.
Untuk mengklik Publish kelihatannya gampang saja. Namun bagi saya itu tak semudah kata-katanya. Saya harus memikirkan ide goresan pena yang akan saya buat, membuat ilutrasi fotonya yang artinya saya harus mengedit lagi hingga pada hal, bagaimana saya harus mendistribusikan goresan pena tersebut. Kaprikornus pliss jangan copy paste. Karena dibalik satu tulisan, ada banyak waktu yang dibunuh.
20 Hal Yang Dirasakan Full Time Blogger
Saat pertama kali keluar dari pekerjaan tetap, saya berpikir akan punya banyak waktu untuk diri sendiri. Kenyataannya tidak demikian. Saya malah dibanjiri oleh pekerjaan-pekerjaan gres dan menyita banyak waktu. Semua itu sebab saya tak punya waktu yang mengikat.
Kadang ketika orang-orang berangkat ke daerah kerja, saya malah gres bangkit tidur. Atau sebaliknya, ketika orang-orang pulang kantor, saya malah tambah asik bercokol di depan komputer. Jam kerja saya dalam sehari juga bisa lebih lama, 10 hingga 12 jam dalam sehari.
13. Anda Harus Sedikit Merasa Keren
Hampir semua blogger punya sisi lain dalam dirinya yang ingin ia raih. Mungkin hal yang tak pernah sempat dikerjakan. Makanya Anda harus sedikit merasa keren biar bisa menghabiskan waktu mempelajari teknik SEO, mendesain tampilan atau menulis yang membutuhkan waktu usang di depan komputer.
Menjadi blogger yang tidak menikmati masa kerennya akan mengubah acara ini menjadi sesuatu yang berat.
14. Harus Tegar
Saya tidak pernah membayangkan sudah selama ini bekerja sebagai full time blogger. Kalau bukan sebab ketegaran, mungkin saya sudah menyerah dan mengambil semua job yang masuk. Tapi saya selalu yakin bahwa pilihan ini yakni sesuatu yang juga menguntungkan secara finansial.
Saya kadang merasa tertekan ketika apa yang saya harapkan tidak tercapai. Misalnya, ada penawaran yang menarik untuk ditindak lanjuti, namun upaya untuk meraihnya tidak mudah. Ini butuh usaha dan saya harus siap menjalaninya.
15. Blogging Bisa Membuat Frustari
Tidak mudah. Itu intinya. Kadang saya harus berteriak-teriak sendiri sebab apa yang saya kerjakan tidak nampak mirip yang saya bayangkan. Atau adakala saya ingin menulis namun tak punya ide untuk dikembangkan. Sementara ada banyak waktu yang harus saya gunakan.
Semua acara ini adakala membuat saya frustasi. Apalagi, banyak orang diluar sana yang mengharapkan saya untuk bekerja gratis untuk dia. Ditambah lagi misalnya, ada keluarga atau teman dekat yang ingin dikerjakan projeknya dengan upacan terima kasih saja. Kadang berat untuk menolak, maka disitulah awal putus asa itu bermula.
16. Cukup Memalukan Jika Harus Vlog
Saat ini telah banyak Vlogger yang muncul di Indonesia. Tren Video Blogging ini memang menghantui bagi saya. Kadang ingin rasanya membuat vlog mirip mereka, namun inilah hal yang paling canggung dan memalukan yang coba saya lakukan.
Mungkin banyak blogger lain yang bisa melakukannya, namun saya belum siap secara mental. Tapi kalau Anda bisa dan bisa melakukannya, itu benar-benar sesuatu yang keren. Saran, pelajarilah cara-cara melaksanakan vlog yang baik biar bisa menambah penghasilan menjadi full time blogger.
(Baca Juga: Catatan Dua Tahun Kaprikornus Full Time Blogger)
17. Punya Hubungan Intim dengan Google Analytics
Saya selalu menyelidiki Google Analytics hampir setiap hari. Kadang saya sangat jatuh cinta padanya, kadang pula sangat membencinya. Jika trafik blog saya tinggi saya cinta dengannya, namun kalau rendah, menyerupai horor yang selalu menghantui. Karena bagi saya Analytics sudah menjadi tuan yang harus dimanjakan.
Itulah mengapa setiap hari saya masih sering deg degkan kalau membuka Google Analytics.
18. Bersiaplah Menerima Pendapatan Yang Fluktiatif
Jika Anda sudah terbiasa dengan penghasilan tetap dan rutin setiap bulan, kemudian menentukan menjadi blogger purna waktu, maka siap-siaplah mendapatkan kenyataan bahwa penghasilan Anda tidak akan selalu sama setiap bulannya. Kadang bisa besar, kadang pula sangat sedikit.
Itulah mengapa, ketika menjadi blogger jangan pernah meletakkan telur pada satu keranjang saja. Mengapa saya menyayangi blogging, sebab ini memaksa saya untuk kreatif mencari sumber penghasilan dari banyak sekali daerah dan banyak sekali cara. Asal tidak melaksanakan hal yang negatif.
19. Konten Akan Selalu Menjadi Raja
Menjadi blogger, bukan soal punya blog atau tidak. Lebih dari itu, kita akan terbiasa mengakibatkan konten blog sebagai raja. Mungkin pengguna internet di Indonesia gampang terjebak dengan bermain sosial media. Atau blogger pemula yang terpaku pada tampilan blog semata.
Semua itu tidak kalah penting dari konten. Karena pada akhirnya, itulah yang membuat blog bisa berkembang dan mendatangkan penghasilan. Kaprikornus mulailah menghasilan konten berkualitas dan jangan gampang hanyut pada kebiasaan buruk.
20. Anda Harus Mencintai Apa Yang Anda Lakukan
Menjadi full time blogger, Anda harus menyayangi apa yang Anda lakukan. Karena dengan begitulah semua hal bisa dikerjakan dengan baik. Jangan coba-coba meninggalkan pekerjaan Anda ketika ini, kalau belum menyayangi profesi ini sepenuhnya. Karena kalau tidak, maka sia-sia saja semuanya.
Saya juga tidak memaksa orang-orang untuk sepenuhnya menjadi full time blogger. Karena apa yang saya rasakan ketika ini, belum tentu dirasakan oleh orang lain. Cara paling ampuh menjalani profesi ini adalah, menyisihkan waktu luang diluar waktu kerja untuk mengerjakan banyak hal di blog. Utamanya membuat konten.
Ke-20 hal diatas mungkin tidak terjadi disemua blogger yang purna waktu. Namun, itulah yang saya rasakan dan alami selama tiga tahun terakhir. Saya menentukan keluar dari jabatan saya di kantor untuk menikmati pekerjaan yang menyenangkan. Bagi saya, kenyamanan dalam berkreasi dan bekerja yakni segalanya.
Selamat Hari Blogger Nasional!
+Wisa Rahardi