Kerupuk merupakan camilan yang terbuat dari tepung dan dicampur dengan materi perasa menyerupai ikan atau udang. Setiap orang niscaya mengenali kuliner yang satu ini bahkan pernah memakannya. Kerupuk, dengan rasanya yang gurih bisa menciptakan siap yang mengkonsumsinya menjadi ketagihan. Kerupuk dianggap sebagai tambahan sajian sehingga terasa lebih nikmat.
Kenikmatan tersebut ternyata mengandung ancaman yang mengancam kesehatan tubuh kita. Bahkan banyak pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak/mengurangi mengkonsumsi kuliner ini. Memang sebahaya apa sih kerupuk bagi tubuh? Simak pada klarifikasi berikut ini.
Segala sesuatu yang hiperbola memang tidaklah baik, sama menyerupai ketika kita mengkonsumsi kerupuk. Kerupuk menjadi sesuatu yang membahayakan bagi tubuh kita jikalau kita mengkonsumsi secara berlebihan. Bahaya tersebut diantaranya
Penyebabnya yaitu terdapat pada minyak yang dipakai untuk menggoreng kerupuk tersebut. Di dalam minyak, banyak terkandung lemak jahat dan kalori yang menimbulkan kegemukan atau obesitas dalam istilah medis. Tentu hal ini tidak baik jikalau anda mengkonsumsi kuliner ini secara terus-menerus. Tak bisa dibayangkan rasanya segemuk apakah anda sesudah memakannya.
Untuk mengatasinya anda bisa mencoba menggoreng kerupuk memakai pasir atau yang lebih dikenal dengan sebutan kerupuk upil. Hal ini bertujuan untuk setidaknya mengurangi kadar lemak yang terkandung pada kerupuk tersebut.
Mengkonsumsi kerupuk yang banyak mengandung lemak dan kalori menyulitkan ginjal untuk melaksanakan kerjanya. Ginjal dipaksa bekerja terlalu keras sehingga menimbulkan organnya menjadi rusak.
Dan hal ini bisa berdampak ke kesehatan ginjal kita yang semakin buruk. Resiko terkena gagal ginjal pun niscaya tinggi jikalau terus menerus mengkonsumsi kuliner yang satu ini.
Perlu anda ketahui, banyak kerupuk yang dijual di pasaran dan warung-warung terutama kerupuk putih banyak mengandung plastik dan juga lilin. Bagaimana bisa? Secara logika dengan mencampurkan lilin dan plastik yang digoreng, kerupuk menjadi lebih renyah dan gurih serta bisa menghemat penggunaan minyak goreng yang sekarang harganya semakin melangit. Kaprikornus banyak pembuat kerupuk memakai cara ini untuk meningkatkan laba penjualan kerupuk tersebut.
Namun tentu saja hal ini merugikan konsumen, mengkonsumsi kerupuk yang bercampur dengan plastik dan lilin menimbulkan sistem pencernaan kesulitan untuk mencerna kuliner tersebut. Dampaknya, sistem pencernaan anda lama-lama akan rusak dan sanggup terjadi pembusukan kuliner yang justru bisa mengurangi nutrisi pada makanan.
Makanan yang banyak mengandung zat kimia berbahaya menyerupai polysterine dan styrene yang terdapat pada kerupuk jikalau dikonsumsi terlalu sering sanggup menimbulkan rusa sistem koordinasi sentra dan merusak sistem kerja otak. Otak sebagai pengendali tubuh jikalau sudah rusak niscaya berefek ke penyakit-penyakit lainnya.
Salah satu ciri kuliner yang bersifat karsinogen ialah banyaknya kandungan zat kimia pada kuliner tersebut. Selain itu, kuliner yang mengandung zat pewarna juga sanggup digolongkan sebagai kuliner yang memicu terjadinya penyakit kanker. Dan semua zat tersebut ada di dalam kerupuk. Apalagi jikalau mengkonsumsinya terlalu sering, maka resiko terkena penyakit kanker menjadi lebih mudah.
Di dalam kerupuk juga banyak mengandung sodium pada garam dan bumbu tersebut. Kandungan sodium inilah yang menimbulkan problem pada kesehatan jantung insan yaitu serangan jantung yang sangat membahayakan tubuh sampai sanggup menimbulkan kematian.
Mengkonsumsi kerupuk yang banyak mengandung plastik bagi ibu hamil bukanlah suatu hal yang baik, terutama pada janin yang dikandungnya. Plastik tersebut justru sanggup membahayakan sebab terjadi mutasi sel atau kromosom sehingga menimbulkan mutasi genetik yang berdampak pada rusaknya garis keturunan.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Kelainan darah pada Si Ibu sebagai akhir dari mengkonsumsi kuliner yang mengandung plastik, menyerupai kerupuk.
Memang intinya kerupuk bukanlah kuliner bergizi tinggi menyerupai kuliner lainnya. Malah cenderung mempunyai zat yang kurang dibutuhkan tubuh sehingga tidak mengkonsumsinya pun bukanlah problem dan bisa diganti dengan kuliner lain yang lebih menyehatkan.
Makan kerupuk sesungguhnya sama saja dengan memakan nasi. Dari segi kandungan gizinya pun hampir sama, hanya nasi lebih menyehatkan sebab tidak adanya kandungan berbahaya pada nasi, terlebih ketika kita memasaknya sendiri. Dapat anda liat perbandingannya pada gambar berikut ini
Dari data tersebut sudah terperinci terlihat bahwa, beberapa kandungan menyerupai karbohidrat, lemak, dan kalori yang ada di kerupuk berjumlah 2 kalinya karbohidrat, lemak, dan kalori yang terdapat pada nasi. Jika karbohidrat, lemak, dan kalori dikonsumsi secara hiperbola maka akan menimbulkan dampak kesehatan obesitas menyerupai yang telah dibahas pada klarifikasi sebelumnya. Itulah yang menjadi alasan mengapa sebaiknya anda mengurangi kuliner berlemak dan berkalori yang banyak terkandung di dalam kerupuk.
Meski menyimpan banyak bahaya, namun sesungguhnya ancaman ini bisa kita tekan dan kita kurangi asal mengikuti beberapa saran berikut ini :
1. Beli Kerupuk Mentah, Digoreng Sendiri
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya , kandungan minyak pada kerupuklah yang menjadi biang problem pada kerupuk ini. Jika Anda membeli kerupuk pribadi di warung anda tidak akan tau seberapa minyak yang dipakai untuk menggoreng kerupuk tersebut.
Dengan menggorengnya sendiri, anda bisa mengatur berapa minyak goreng yang dipakai bisa diubahsuaikan dengan standarisasi gizi. Selain itu menggoreng kerupuk tanpa memakai minyak semisal memakai pasir ialah pilihan yang bijak untuk mengurangi resiko ancaman kerupuk ini.
2. Jangan Beli Kerupuk Dengan Warna yang Mencolok
Hati-hati bagi anda ketika membeli kerupuk berwarna yang sering dijual di pasaran. Pastikan memperhatikan betul-betul warna pada kerupuk tersebut.
Jangan pernah menentukan kerupuk dengan warna mencolok atau "ngejreng" sebab sanggup dipastikan kerupuk tersebut ditambahkan zat pewarna yang membahayakan tubuh manusia. Ada baiknya anda menentukan kerupuk tidak berwarna, hal itulah lebih baik bagi kesehatan tubuh anda.
3. Jangan Pilih Kerupuk yang Renyahnya Tahan Lama
Coba anda membiarkan kerupuk anda di udara terbuka. Jangan dikonsumsi selama 24 jam. Jika sudah bandingkan, apakah kerupuk anda tetap renyah? Atau justru malah jadi melempem.
Jika melempem maka hal itu merupakan suatu hal yang baik sebab kerupuk yang sulit melempem atau renyah tahan usang mengambarkan kerup tersebut telah ditambahkan zat kimia berbahaya semisal boraks yang bertujuan untuk meningkatkan kerenyahan pada kerupuk.
4. Jangan Pilih Kerupuk yang Membuat Sakit Di Tenggorokan
Ketika anda mengkonsumsi kerupuk niscaya anda pernah mencicipi kerupuk yang menciptakan tenggorokan anda sakit bukan? Jika hal itu pernah terjadi berarti kerupuk tersebut mengandung zat yang berbahaya. Untuk itu konsumsilah kerupuk yang tidak menciptakan tenggorokan anda sakit. Hal itu lebih baik bagi anda.
5. Jangan Mengkonsumsi Kerupuk yang Sulit Hancur dan Aroma yang Menyengat
Jika anda mencoba menghancurkan kerupuk namun kerupuk tersebut sulit untuk hancur maka dipastikan ada kandungan berbahaya yang terdapat pada kuliner tersebut. Berbeda ketika kerupuk tersebut gampang untuk dihancurkan, maka kerupuk tersebut tidak mengandung zat berbahaya yang membahayakan tubuh.
Selain itu, aroma menyengat dan berbau tajam pada kerupuk ketika dibakar mengambarkan adanya kandungan plastik pada kerupuk tersebut. Pastikan anda tidak memakan kerupuk dengan ciri menyerupai itu.
Sebagai konsumen yang sehat dan cerdas, sudah selayaknya kita lebih berhati-hati dalam menentukan kuliner untuk dikonsumsi pada kehidupan sehari-hari. Makanan boleh saja enak dan lezat, tetapi kuliner bergizi itu tetap harus yang utama. Bukankah anda menginginkan tubuh yang sehat bukan? Badan yang sehat bisa anda dapatkan ketika anda mengkonsumsi kuliner sehat, bukan kuliner lezat.
Kerupuk sebagai kuliner yang yummy sebaiknya kita kurangi konsumsinya supaya tidak menimbulkan dampak kesehatan ke belakang. Konsumsilah secukupnya saja, Misal hanya untuk pendamping nasi bukan kuliner utama. Juga jangan terlalu sering memakannya jikalau memang anda tetap ingin mempunyai tubuh yang sehat.
Sekian sedikit artikel tentang ancaman makan kerupuk yang patut anda waspadai semoga sedikit artikel ini bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.
Sumber gambar : wikimedia.commons.org |
Kenikmatan tersebut ternyata mengandung ancaman yang mengancam kesehatan tubuh kita. Bahkan banyak pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak/mengurangi mengkonsumsi kuliner ini. Memang sebahaya apa sih kerupuk bagi tubuh? Simak pada klarifikasi berikut ini.
Bahaya Makan Kerupuk Bagi Kesehatan
Segala sesuatu yang hiperbola memang tidaklah baik, sama menyerupai ketika kita mengkonsumsi kerupuk. Kerupuk menjadi sesuatu yang membahayakan bagi tubuh kita jikalau kita mengkonsumsi secara berlebihan. Bahaya tersebut diantaranya
- Menyebabkan Obesitas
Penyebabnya yaitu terdapat pada minyak yang dipakai untuk menggoreng kerupuk tersebut. Di dalam minyak, banyak terkandung lemak jahat dan kalori yang menimbulkan kegemukan atau obesitas dalam istilah medis. Tentu hal ini tidak baik jikalau anda mengkonsumsi kuliner ini secara terus-menerus. Tak bisa dibayangkan rasanya segemuk apakah anda sesudah memakannya.
Untuk mengatasinya anda bisa mencoba menggoreng kerupuk memakai pasir atau yang lebih dikenal dengan sebutan kerupuk upil. Hal ini bertujuan untuk setidaknya mengurangi kadar lemak yang terkandung pada kerupuk tersebut.
- Menyebabkan Gagal Ginjal
Mengkonsumsi kerupuk yang banyak mengandung lemak dan kalori menyulitkan ginjal untuk melaksanakan kerjanya. Ginjal dipaksa bekerja terlalu keras sehingga menimbulkan organnya menjadi rusak.
Dan hal ini bisa berdampak ke kesehatan ginjal kita yang semakin buruk. Resiko terkena gagal ginjal pun niscaya tinggi jikalau terus menerus mengkonsumsi kuliner yang satu ini.
- Terjadi Kerusakan Pencernaan dan Pembusukan Makanan yang Penting
Perlu anda ketahui, banyak kerupuk yang dijual di pasaran dan warung-warung terutama kerupuk putih banyak mengandung plastik dan juga lilin. Bagaimana bisa? Secara logika dengan mencampurkan lilin dan plastik yang digoreng, kerupuk menjadi lebih renyah dan gurih serta bisa menghemat penggunaan minyak goreng yang sekarang harganya semakin melangit. Kaprikornus banyak pembuat kerupuk memakai cara ini untuk meningkatkan laba penjualan kerupuk tersebut.
Namun tentu saja hal ini merugikan konsumen, mengkonsumsi kerupuk yang bercampur dengan plastik dan lilin menimbulkan sistem pencernaan kesulitan untuk mencerna kuliner tersebut. Dampaknya, sistem pencernaan anda lama-lama akan rusak dan sanggup terjadi pembusukan kuliner yang justru bisa mengurangi nutrisi pada makanan.
- Rusaknya Sistem Koordinasi dan Sistem Kerja Otak
Makanan yang banyak mengandung zat kimia berbahaya menyerupai polysterine dan styrene yang terdapat pada kerupuk jikalau dikonsumsi terlalu sering sanggup menimbulkan rusa sistem koordinasi sentra dan merusak sistem kerja otak. Otak sebagai pengendali tubuh jikalau sudah rusak niscaya berefek ke penyakit-penyakit lainnya.
- Resiko Kanker dan Serangan Jantung Meningkat
Salah satu ciri kuliner yang bersifat karsinogen ialah banyaknya kandungan zat kimia pada kuliner tersebut. Selain itu, kuliner yang mengandung zat pewarna juga sanggup digolongkan sebagai kuliner yang memicu terjadinya penyakit kanker. Dan semua zat tersebut ada di dalam kerupuk. Apalagi jikalau mengkonsumsinya terlalu sering, maka resiko terkena penyakit kanker menjadi lebih mudah.
Di dalam kerupuk juga banyak mengandung sodium pada garam dan bumbu tersebut. Kandungan sodium inilah yang menimbulkan problem pada kesehatan jantung insan yaitu serangan jantung yang sangat membahayakan tubuh sampai sanggup menimbulkan kematian.
- Dapat Merusak Garis Keturunan Pada Ibu Hamil
Mengkonsumsi kerupuk yang banyak mengandung plastik bagi ibu hamil bukanlah suatu hal yang baik, terutama pada janin yang dikandungnya. Plastik tersebut justru sanggup membahayakan sebab terjadi mutasi sel atau kromosom sehingga menimbulkan mutasi genetik yang berdampak pada rusaknya garis keturunan.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Kelainan darah pada Si Ibu sebagai akhir dari mengkonsumsi kuliner yang mengandung plastik, menyerupai kerupuk.
Memang intinya kerupuk bukanlah kuliner bergizi tinggi menyerupai kuliner lainnya. Malah cenderung mempunyai zat yang kurang dibutuhkan tubuh sehingga tidak mengkonsumsinya pun bukanlah problem dan bisa diganti dengan kuliner lain yang lebih menyehatkan.
Makan kerupuk sesungguhnya sama saja dengan memakan nasi. Dari segi kandungan gizinya pun hampir sama, hanya nasi lebih menyehatkan sebab tidak adanya kandungan berbahaya pada nasi, terlebih ketika kita memasaknya sendiri. Dapat anda liat perbandingannya pada gambar berikut ini
Sumber gambar : mobile.fatsecret.co.id |
Dari data tersebut sudah terperinci terlihat bahwa, beberapa kandungan menyerupai karbohidrat, lemak, dan kalori yang ada di kerupuk berjumlah 2 kalinya karbohidrat, lemak, dan kalori yang terdapat pada nasi. Jika karbohidrat, lemak, dan kalori dikonsumsi secara hiperbola maka akan menimbulkan dampak kesehatan obesitas menyerupai yang telah dibahas pada klarifikasi sebelumnya. Itulah yang menjadi alasan mengapa sebaiknya anda mengurangi kuliner berlemak dan berkalori yang banyak terkandung di dalam kerupuk.
Resiko Bahaya Makan Kerupuk Bisa Kita Kurangi
Meski menyimpan banyak bahaya, namun sesungguhnya ancaman ini bisa kita tekan dan kita kurangi asal mengikuti beberapa saran berikut ini :
1. Beli Kerupuk Mentah, Digoreng Sendiri
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya , kandungan minyak pada kerupuklah yang menjadi biang problem pada kerupuk ini. Jika Anda membeli kerupuk pribadi di warung anda tidak akan tau seberapa minyak yang dipakai untuk menggoreng kerupuk tersebut.
Dengan menggorengnya sendiri, anda bisa mengatur berapa minyak goreng yang dipakai bisa diubahsuaikan dengan standarisasi gizi. Selain itu menggoreng kerupuk tanpa memakai minyak semisal memakai pasir ialah pilihan yang bijak untuk mengurangi resiko ancaman kerupuk ini.
2. Jangan Beli Kerupuk Dengan Warna yang Mencolok
Hati-hati bagi anda ketika membeli kerupuk berwarna yang sering dijual di pasaran. Pastikan memperhatikan betul-betul warna pada kerupuk tersebut.
Jangan pernah menentukan kerupuk dengan warna mencolok atau "ngejreng" sebab sanggup dipastikan kerupuk tersebut ditambahkan zat pewarna yang membahayakan tubuh manusia. Ada baiknya anda menentukan kerupuk tidak berwarna, hal itulah lebih baik bagi kesehatan tubuh anda.
3. Jangan Pilih Kerupuk yang Renyahnya Tahan Lama
Coba anda membiarkan kerupuk anda di udara terbuka. Jangan dikonsumsi selama 24 jam. Jika sudah bandingkan, apakah kerupuk anda tetap renyah? Atau justru malah jadi melempem.
Jika melempem maka hal itu merupakan suatu hal yang baik sebab kerupuk yang sulit melempem atau renyah tahan usang mengambarkan kerup tersebut telah ditambahkan zat kimia berbahaya semisal boraks yang bertujuan untuk meningkatkan kerenyahan pada kerupuk.
4. Jangan Pilih Kerupuk yang Membuat Sakit Di Tenggorokan
Ketika anda mengkonsumsi kerupuk niscaya anda pernah mencicipi kerupuk yang menciptakan tenggorokan anda sakit bukan? Jika hal itu pernah terjadi berarti kerupuk tersebut mengandung zat yang berbahaya. Untuk itu konsumsilah kerupuk yang tidak menciptakan tenggorokan anda sakit. Hal itu lebih baik bagi anda.
5. Jangan Mengkonsumsi Kerupuk yang Sulit Hancur dan Aroma yang Menyengat
Jika anda mencoba menghancurkan kerupuk namun kerupuk tersebut sulit untuk hancur maka dipastikan ada kandungan berbahaya yang terdapat pada kuliner tersebut. Berbeda ketika kerupuk tersebut gampang untuk dihancurkan, maka kerupuk tersebut tidak mengandung zat berbahaya yang membahayakan tubuh.
Selain itu, aroma menyengat dan berbau tajam pada kerupuk ketika dibakar mengambarkan adanya kandungan plastik pada kerupuk tersebut. Pastikan anda tidak memakan kerupuk dengan ciri menyerupai itu.
Sebagai konsumen yang sehat dan cerdas, sudah selayaknya kita lebih berhati-hati dalam menentukan kuliner untuk dikonsumsi pada kehidupan sehari-hari. Makanan boleh saja enak dan lezat, tetapi kuliner bergizi itu tetap harus yang utama. Bukankah anda menginginkan tubuh yang sehat bukan? Badan yang sehat bisa anda dapatkan ketika anda mengkonsumsi kuliner sehat, bukan kuliner lezat.
Kerupuk sebagai kuliner yang yummy sebaiknya kita kurangi konsumsinya supaya tidak menimbulkan dampak kesehatan ke belakang. Konsumsilah secukupnya saja, Misal hanya untuk pendamping nasi bukan kuliner utama. Juga jangan terlalu sering memakannya jikalau memang anda tetap ingin mempunyai tubuh yang sehat.
Baca juga : Bahaya Mengkonsumsi Ikan Mujair
Sekian sedikit artikel tentang ancaman makan kerupuk yang patut anda waspadai semoga sedikit artikel ini bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.