Tidak sedikit orang yang mengeluh lantaran kesulitan mencari cara menulis kata pertama dalam artikelnya. Bahkan banyak yang kemudian batal menulis lantaran kata yang hendak ditulis itu tak kunjung muncul. Sebenarnya, itu terjadi lantaran ada tahap yang terlampaui, yakni prapenulisan.
Mencari kata pertama bukanlah kesulitan terbesar dalam menulis. Tapi persiapan yang oke yang kadang lebih menyita waktu. Orang bisa menuntaskan satu artikel panjang dalam sehari bahkan kurang lantaran persiapannya sudah matang. Semua hal yang diperlukan ketika menulis tersedia.
Pada dasarnya, menulis apapun semua perlu proses dan persiapan. Apalagi kalau kalian berniat jadi penulis novel. Untuk memperkaya tulisan, persiapan yang dilakukan juga tidak sebentar. Tidak heran kalau 'Supernova' milik Dee Lestari harus memakan waktu 10 tahun gres usai. Semuanya lantaran persiapan dan proses yang panjang.
Baca Seri Pertama: Cara Menulis Artikel untuk Pemula
Persiapan penulisan juga tidak berbicara bagaimana menyiapkan daerah yang nyaman, di pojokan cafe atau laptop dengan merek yang mahal misalnya. Mungkin iya, tapi tidak jadi tolak ukur utama. Ada hal lain yang lebih mendesak namun kadang dilupakan.
1. Menentukan Ide
Kesulitan menyusun artikel bisa jadi lantaran apa yang hendak ditulis campur aduk. Idenya terlalu banyak atau bahkan tidak ada sama sekali. Itulah sebabnya, sebelum menulis baiknya menentukan inspirasi terlebih dahulu. Ide ini bisa didapat dalam banyak cara.
Setiap orang punya caranya sendiri mendapat ide. Bahkan kadang inspirasi itu muncul tanpa sengaja kita cari. Jika tetiba inspirasi itu merasuk ke pikiran, sebaiknya dicatat. Bisa di kertas atau di smartphone. Tapi kalau punya ingatan yang kuat, tetap dirawat semoga kemudian dieksekusi.
Saya sering mendapat inspirasi goresan pena dari komentar yang masuk ke BLOGOOBLOK. Biasa pula sesudah membuka Line Today di pagi hari. Atau sekedar berkendara di jalan dan melihat sesuatu yang menarik. Menemukan inspirasi goresan pena ada asiknya tersendiri, jadi nikmatilah.
Tips terbaik menulis artikel yakni menentukan topik yang spesifik. Misalnya sanggup inspirasi menulis perihal kopi. Kembangkan topik tersebut dengan tidak lupa mempertimbangkan menyerupai apa kerangka goresan pena itu nantinya dan siapa saja yang kemungkinan membaca goresan pena tersebut.
Menentukan inspirasi memang tidak sekedar mencari topik yang sesuai. Tapi juga punya latar belakang yang jelas, maksudnya, serta ruang lingkup bila goresan pena itu diterbitkan. Karena topik kopi tidak meliputi semua kalangan. Apalagi untuk usia belia. Kopi selalu identik dengan laki-laki dan kedewasaan.
Baca Lebih Lengkap: Cara Ideal Mendapatkan Ide Untuk Menulis
2. Menentukan Kerangka Tulisan
Setelah mendapat inspirasi yang cocok, kemudian pikirkan bagaimana goresan pena tersebut nantinya disajikan. Kerangka goresan pena berfungsi mengarahkan penulis semoga fokus. Untuk menciptakan kerangka tulisan, pikirkan menyerupai apa jenis goresan pena itu nantinya, temanya apa dan gaya bahasa yang digunakan.
Jika menggarap artikel yang serius dan panjang, sebaiknya buat kerangka dalam bentuk diagram. Ada pula yang menyusunnya berbentuk kartu. Sehingga ketika melaksanakan penulisan, sudah ada alur yang terperinci dan harus diselesaikan.
Saya biasanya menciptakan kerangka dalam bentuk poin-poin. Misal hendak menciptakan goresan pena soal suku terasing. Saya akan menyusunnya dalam beberapa poin. Suku apa yang jadi titik utama cerita. Seperti apa kisah mereka. Berapa jumlah orang dalam komunitas tersebut. Apa yang menciptakan mereka terasingkan dan banyak lagi.
Setelah menentukan poin-poin itu, kemudian mencari alur kisah pertama kali. Apakah dimulai dari kisah diskriminasi komunitas tersebut. Kalau ada cari orangnya dan buat ia jadi tokoh sentral cerita. Artikel yang dibentuk pun harus terperinci susunannya.
Kerangka goresan pena akan sangat membantu ketika menyelesaikan tulisan. Penentuan apakah goresan pena kita menerapkan konsep piramida terbalik atau tidak juga ditentukan pada tahap ini. Soal konsep tersebut akan kita bahas di artikel penulisan.
3. Menyiapkan Bahan
Proses prapenulisan inilah yang menyita waktu yang panjang. Bagi penulis novel, waktu menyiapkan materi bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Tergantung seberapa rumit kisah yang ia angkat. Begitu pula penulisan artikel di blog. Meski kelihatannya sederhana, namun juga memakan waktu.
Untuk satu artikel di BLOGOOBLOK, dengan panjang sekitar 500-1.500 kata, waktu menyiapkan bahannya bisa dua atau tiga jam. Menulisnya bisa satu atau dua jam. Itulah sebabnya, tidak banyak artikel yang bisa saya buat dalam sehari.
Bagi media-media besar bahkan, membutuhkan waktu lebih dari sepekan untuk menyiapkan bahan. Bahan goresan pena ini bisa berupa data atau hasil observasi. Data bisa didapat dari hasil riset. Tidak perlu riset ilmiah kolam para hebat melakukannya. Bisa dengan riset dasar.
Misalnya hendak menulis soal cara melangsingkan badan. Kamu tidak perlu melaksanakan semua metode untuk menceritakan bermacam-macam konsep. Cukup dengan riset sederhana. Cari tahu apa saja cara melangsingkan tubuh yang terkenal sampai yang ekstrim.
Cara mencari tahunya bisa lewat orang atau tokoh yang kita anggap ahli. Atau buka blog atau situs yang membahas topik tersebut. Catat semua hal yang kita dapatkan dengan mencocokkan kerangka goresan pena yang dibentuk sebelumnya.
Saat mencari data ini kadang pula gosip yang didapat melimpah. Hal ini bisa merusak kerangka awal. Sebaiknya tetap fokus pada hal apa yang hendak ditulis. Adapun inspirasi gres yang didapat, sebaiknya dijadikan materi untuk goresan pena selanjutnya.
Cara terbaik mengumpulkan data dengan mendengar kisah eksklusif orang yang berhasil melakukannya. Atau penulis yang memang mengalami hal tersebut. Dengan menuliskan pengalaman tersebut akan membawa efek yang lebih baik.
Cara lain mengumpulkan materi goresan pena dengan observasi. Ini biasanya dilakukan dalam menyusun artikel yang perlu pendalaman. Observasi penting dilakukan guna mencari fakta yang seharusnya diungkap. Dengan melihat eksklusif objek yang kita tulis akan menciptakan goresan pena lebih berwarna.
Jangan melupakan catatan ketika sedang mengumpulkan bahan. Sebaiknya sering mengecek daftar kerangka goresan pena semoga ketika fokus menulis, tidak lagi ada materi yang kurang.
Sayangnya yang sering terjadi, meski tahap pertama dibentuk dan masuk ke pengumpulan bahan, ada inspirasi yang lebih menarik kita dapatkan sesudah melaksanakan riset. Dalam situasi demikian, sebaiknya pertimbangkan untuk melaksanakan perubahan. Tidak ada salahnya merombak sebelum, ketimbang menyesal kemudian.
Proses mengumpulkan materi ini juga termasuk dalam pengumpulan gambar atau foto yang sesuai. Tahap menulis yang lebih rumit akan memakan waktu yang cukup lama. Tak perlu buru-buru menuntaskan goresan pena kalau memang tidak dikejar deadline.
Satu hal yang harus dipahami. Data yang saya maksud bukanlah sekedar daftar angka-angka. Tapi catatan yang berasal dari kumpulan fakta yang diterima secara apa adanya. Yang didapatkan dari bermacam-macam proses, bisa hasil pengukuran, pengamatan atau bentuk lain berupa angka, kata atau citra.
Hasil pengolahan data inilah yang jadi informasi. Bisa berupa hasil analisa, komputerisasi sampai hasil kesimpulan. Tahap menyediakan materi di atas meliputi semuanya. Tapi lebih tepatnya mengumpulkan data-data. Penulislah yang nantinya mengelola data tersebut jadi informasi.
Kesulitan menyusun artikel bisa jadi lantaran apa yang hendak ditulis campur aduk. Idenya terlalu banyak atau bahkan tidak ada sama sekali. Itulah sebabnya, sebelum menulis baiknya menentukan inspirasi terlebih dahulu. Ide ini bisa didapat dalam banyak cara.
Setiap orang punya caranya sendiri mendapat ide. Bahkan kadang inspirasi itu muncul tanpa sengaja kita cari. Jika tetiba inspirasi itu merasuk ke pikiran, sebaiknya dicatat. Bisa di kertas atau di smartphone. Tapi kalau punya ingatan yang kuat, tetap dirawat semoga kemudian dieksekusi.
Saya sering mendapat inspirasi goresan pena dari komentar yang masuk ke BLOGOOBLOK. Biasa pula sesudah membuka Line Today di pagi hari. Atau sekedar berkendara di jalan dan melihat sesuatu yang menarik. Menemukan inspirasi goresan pena ada asiknya tersendiri, jadi nikmatilah.
Tips terbaik menulis artikel yakni menentukan topik yang spesifik. Misalnya sanggup inspirasi menulis perihal kopi. Kembangkan topik tersebut dengan tidak lupa mempertimbangkan menyerupai apa kerangka goresan pena itu nantinya dan siapa saja yang kemungkinan membaca goresan pena tersebut.
Menentukan inspirasi memang tidak sekedar mencari topik yang sesuai. Tapi juga punya latar belakang yang jelas, maksudnya, serta ruang lingkup bila goresan pena itu diterbitkan. Karena topik kopi tidak meliputi semua kalangan. Apalagi untuk usia belia. Kopi selalu identik dengan laki-laki dan kedewasaan.
Baca Lebih Lengkap: Cara Ideal Mendapatkan Ide Untuk Menulis
2. Menentukan Kerangka Tulisan
Setelah mendapat inspirasi yang cocok, kemudian pikirkan bagaimana goresan pena tersebut nantinya disajikan. Kerangka goresan pena berfungsi mengarahkan penulis semoga fokus. Untuk menciptakan kerangka tulisan, pikirkan menyerupai apa jenis goresan pena itu nantinya, temanya apa dan gaya bahasa yang digunakan.
Jika menggarap artikel yang serius dan panjang, sebaiknya buat kerangka dalam bentuk diagram. Ada pula yang menyusunnya berbentuk kartu. Sehingga ketika melaksanakan penulisan, sudah ada alur yang terperinci dan harus diselesaikan.
Saya biasanya menciptakan kerangka dalam bentuk poin-poin. Misal hendak menciptakan goresan pena soal suku terasing. Saya akan menyusunnya dalam beberapa poin. Suku apa yang jadi titik utama cerita. Seperti apa kisah mereka. Berapa jumlah orang dalam komunitas tersebut. Apa yang menciptakan mereka terasingkan dan banyak lagi.
Setelah menentukan poin-poin itu, kemudian mencari alur kisah pertama kali. Apakah dimulai dari kisah diskriminasi komunitas tersebut. Kalau ada cari orangnya dan buat ia jadi tokoh sentral cerita. Artikel yang dibentuk pun harus terperinci susunannya.
Kerangka goresan pena akan sangat membantu ketika menyelesaikan tulisan. Penentuan apakah goresan pena kita menerapkan konsep piramida terbalik atau tidak juga ditentukan pada tahap ini. Soal konsep tersebut akan kita bahas di artikel penulisan.
3. Menyiapkan Bahan
Proses prapenulisan inilah yang menyita waktu yang panjang. Bagi penulis novel, waktu menyiapkan materi bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Tergantung seberapa rumit kisah yang ia angkat. Begitu pula penulisan artikel di blog. Meski kelihatannya sederhana, namun juga memakan waktu.
Untuk satu artikel di BLOGOOBLOK, dengan panjang sekitar 500-1.500 kata, waktu menyiapkan bahannya bisa dua atau tiga jam. Menulisnya bisa satu atau dua jam. Itulah sebabnya, tidak banyak artikel yang bisa saya buat dalam sehari.
Bagi media-media besar bahkan, membutuhkan waktu lebih dari sepekan untuk menyiapkan bahan. Bahan goresan pena ini bisa berupa data atau hasil observasi. Data bisa didapat dari hasil riset. Tidak perlu riset ilmiah kolam para hebat melakukannya. Bisa dengan riset dasar.
Misalnya hendak menulis soal cara melangsingkan badan. Kamu tidak perlu melaksanakan semua metode untuk menceritakan bermacam-macam konsep. Cukup dengan riset sederhana. Cari tahu apa saja cara melangsingkan tubuh yang terkenal sampai yang ekstrim.
Cara mencari tahunya bisa lewat orang atau tokoh yang kita anggap ahli. Atau buka blog atau situs yang membahas topik tersebut. Catat semua hal yang kita dapatkan dengan mencocokkan kerangka goresan pena yang dibentuk sebelumnya.
Ingat mencari data, bukan mencuri. Apalagi menyalin semua isi goresan pena orang lain.
Saat mencari data ini kadang pula gosip yang didapat melimpah. Hal ini bisa merusak kerangka awal. Sebaiknya tetap fokus pada hal apa yang hendak ditulis. Adapun inspirasi gres yang didapat, sebaiknya dijadikan materi untuk goresan pena selanjutnya.
Cara terbaik mengumpulkan data dengan mendengar kisah eksklusif orang yang berhasil melakukannya. Atau penulis yang memang mengalami hal tersebut. Dengan menuliskan pengalaman tersebut akan membawa efek yang lebih baik.
Cara lain mengumpulkan materi goresan pena dengan observasi. Ini biasanya dilakukan dalam menyusun artikel yang perlu pendalaman. Observasi penting dilakukan guna mencari fakta yang seharusnya diungkap. Dengan melihat eksklusif objek yang kita tulis akan menciptakan goresan pena lebih berwarna.
Jangan melupakan catatan ketika sedang mengumpulkan bahan. Sebaiknya sering mengecek daftar kerangka goresan pena semoga ketika fokus menulis, tidak lagi ada materi yang kurang.
Sayangnya yang sering terjadi, meski tahap pertama dibentuk dan masuk ke pengumpulan bahan, ada inspirasi yang lebih menarik kita dapatkan sesudah melaksanakan riset. Dalam situasi demikian, sebaiknya pertimbangkan untuk melaksanakan perubahan. Tidak ada salahnya merombak sebelum, ketimbang menyesal kemudian.
Proses mengumpulkan materi ini juga termasuk dalam pengumpulan gambar atau foto yang sesuai. Tahap menulis yang lebih rumit akan memakan waktu yang cukup lama. Tak perlu buru-buru menuntaskan goresan pena kalau memang tidak dikejar deadline.
Satu hal yang harus dipahami. Data yang saya maksud bukanlah sekedar daftar angka-angka. Tapi catatan yang berasal dari kumpulan fakta yang diterima secara apa adanya. Yang didapatkan dari bermacam-macam proses, bisa hasil pengukuran, pengamatan atau bentuk lain berupa angka, kata atau citra.
Hasil pengolahan data inilah yang jadi informasi. Bisa berupa hasil analisa, komputerisasi sampai hasil kesimpulan. Tahap menyediakan materi di atas meliputi semuanya. Tapi lebih tepatnya mengumpulkan data-data. Penulislah yang nantinya mengelola data tersebut jadi informasi.
Jika persiapan kita baik, maka ketika menulis tidak akan banyak hambatan yang dihadapi. Kesulitan menentukan kata pertama di awal artikel juga bisa gampang ditangani. Memang persiapan yang paling baik yakni diri sendiri. Kondisi prima akan sangat membantu dalam menulis.
Bukan berarti tidak penting, namun persiapan pikiran kosong atau suasana damai tidak berlaku umum. Beberapa orang memang perlu menyiapkan waktu khusus untuk menulis. Tapi tidak semua. Bahkan ada orang yang ketika kondisi terburuk dalam hidupnya bisa menciptakan satu goresan pena yang menarik.
Intinya, persiapan itu penting. Tapi buat mereka yang sudah terbiasa di dunia tulis menulis, sering tahap di atas tidak selamanya dilakukan. Langsung ke tahap menyiapkan materi bisa jadi hal yang lebih krusial. Namun tahap ini sangat membantu.
Topik menulis artikel dari BLOGOOBLOK ini akan disajikan dalam beberapa seri. Saya akan membuatnya khusus dalam segmen "Kelas Menulis". Silahkan kunjungi tag tersebut untuk mencari tahu artikel lainnya. Semoga bermanfaat dan teruslah menulis.