Assalamualaikum wr.wb...?
6 WASIAT SAYYIDINA UMAR BIN KHATTAB RA Di waktu selesai Sholat subuh kepada para Sahabatnya, yang selalu terkenang, sebagai pesan sekaligus wasiat bagi KAUM MUSLIMIN mengandung pesan yang tersirat atau mak'na untuk Kita sebagai Kaum Muslimin dan Muslimat, ketika hidup dimasakini adapun kalau sobat semua belum sempet membaca nya.
berikut ke-6 wasiat tersebut kepada Sahabatnya serta mak'nanya ( sanggup dijadikan kajian untuk Kita) diantaranya:
kemudian sayyidina Umar berdoa ” Ya Yang Mahakuasa nampakkanlah pada kami segala malu kami, jauhkanlah segala malu orang lain Ya Karim”
Sayyidina Umar bin Al-Khatab R.A
Dialah Amir al-Mu'minin (Pemimpin Orang-Orang Beriman)
Suku Quraisy,
Diberi Gelar/Julukan oleh Rosullullah Muhammad SAW yaitu Al-Faruq (Pemisah antara yang Benar dan batil)
Demikian 6 wasiat dari Umar bin Kattab Rodiallahu Anhu, kepada para Sahabat-nya sekaligus juga sebagai wasiat atau pesan kepada Kita semua, semoga sanggup kita jadikan pemikiran hidup bagi kita.
Dalam kehidupan bermasyarakat menyerupai wasiat-nya, sebagai bekal kita menjadi Khalifah (pemimmpin) di muka bumi ini semoga menjadi Muslimin dan Muslimah yang berpegang teguh pada Ajaran Kebenaran.
Beperilaku Ahklakkul Kariimah (berprilaku baik berdasarkan Agama yang kita pegang) menyerupai yang di contohkan oleh Nabi dan Rosul serta para Sahabat-nya, yang membawa pada kebenaran.
Terimkasi atas perhatianya mohon ma'af atas kekurangan dalam penulisan.
Wassalamualaikum..wr.wb..
6 WASIAT SAYYIDINA UMAR BIN KHATTAB RA Di waktu selesai Sholat subuh kepada para Sahabatnya, yang selalu terkenang, sebagai pesan sekaligus wasiat bagi KAUM MUSLIMIN mengandung pesan yang tersirat atau mak'na untuk Kita sebagai Kaum Muslimin dan Muslimat, ketika hidup dimasakini adapun kalau sobat semua belum sempet membaca nya.
 |
| Image for pixabay.com |
berikut ke-6 wasiat tersebut kepada Sahabatnya serta mak'nanya ( sanggup dijadikan kajian untuk Kita) diantaranya:
☆☆
1. Apabila kalian mendapat Aib (kejelekan) pada orang lain, segera gali lah malu pada diri kalian dahulu, lantaran belum tentu malu kalian sedikit.
(Jika engkau berencana menjatuhkan dan mengolok orang lain, maka celalah dirimu sendiri lantaran engkau tidak tahu orang yang lebih banyak malu yang melebihi dirimu.)
2. Apabila kalian mau memusuhi salaseorang ataupun memusuhi suatu,
maka musuhi lah isi perut sendiri, alasannya tak ada musuh berbahaya bagi kau selain perut sendiri.
(Jika engkau berencana memusuhi orang lain maka musuhilah batinmu lantaran tidak ada musuh lain yang melebihi batinmu)
3. Apabila kalian mau Memuji,
pujilah Allah ta’ala, sebab tak ada suatau yg lebih memberi kelembutan juga santun selain Allah.
(Jika engkau berencana memuji yang lain maka pujilah Yang Mahakuasa lantaran tidak ada yang lain yang lebih banyak memberi nikmat dan kasih sayang)
4. Apabila ada yang mau ditinggalkan, maka tinggalkanlah kesenangan dunia, alasannya jikalau engkau tinggalkan akan terpuji.
(Karena jikalau tidak meninggalkannya maka kau akan ditinggalkan olehnya)
5. Apabila kalian siap-siap untuk apapun, persiapanlah untuk menuju kematian, lantaran jikalau kalian tak menyiapkan bekalnya mati, kalian menderita, kerugian dan menyesal.
6. Apabila kalian ingin nuntut suatu, tuntutlah akhirat, lantaran kalian tidak akan mendapat alam abadi selain dengan dicarinya.
☆☆
1. Apabila kalian mendapat Aib (kejelekan) pada orang lain, segera gali lah malu pada diri kalian dahulu, lantaran belum tentu malu kalian sedikit.
(Jika engkau berencana menjatuhkan dan mengolok orang lain, maka celalah dirimu sendiri lantaran engkau tidak tahu orang yang lebih banyak malu yang melebihi dirimu.)
2. Apabila kalian mau memusuhi salaseorang ataupun memusuhi suatu,
maka musuhi lah isi perut sendiri, alasannya tak ada musuh berbahaya bagi kau selain perut sendiri.
(Jika engkau berencana memusuhi orang lain maka musuhilah batinmu lantaran tidak ada musuh lain yang melebihi batinmu)
3. Apabila kalian mau Memuji,
pujilah Allah ta’ala, sebab tak ada suatau yg lebih memberi kelembutan juga santun selain Allah.
(Jika engkau berencana memuji yang lain maka pujilah Yang Mahakuasa lantaran tidak ada yang lain yang lebih banyak memberi nikmat dan kasih sayang)
4. Apabila ada yang mau ditinggalkan, maka tinggalkanlah kesenangan dunia, alasannya jikalau engkau tinggalkan akan terpuji.
(Karena jikalau tidak meninggalkannya maka kau akan ditinggalkan olehnya)
5. Apabila kalian siap-siap untuk apapun, persiapanlah untuk menuju kematian, lantaran jikalau kalian tak menyiapkan bekalnya mati, kalian menderita, kerugian dan menyesal.
6. Apabila kalian ingin nuntut suatu, tuntutlah akhirat, lantaran kalian tidak akan mendapat alam abadi selain dengan dicarinya.
☆☆
kemudian sayyidina Umar berdoa ” Ya Yang Mahakuasa nampakkanlah pada kami segala malu kami, jauhkanlah segala malu orang lain Ya Karim”
 |
Dialah Amir al-Mu'minin (Pemimpin Orang-Orang Beriman)
Suku Quraisy,
Diberi Gelar/Julukan oleh Rosullullah Muhammad SAW yaitu Al-Faruq (Pemisah antara yang Benar dan batil)
Demikian 6 wasiat dari Umar bin Kattab Rodiallahu Anhu, kepada para Sahabat-nya sekaligus juga sebagai wasiat atau pesan kepada Kita semua, semoga sanggup kita jadikan pemikiran hidup bagi kita.
Dalam kehidupan bermasyarakat menyerupai wasiat-nya, sebagai bekal kita menjadi Khalifah (pemimmpin) di muka bumi ini semoga menjadi Muslimin dan Muslimah yang berpegang teguh pada Ajaran Kebenaran.
Beperilaku Ahklakkul Kariimah (berprilaku baik berdasarkan Agama yang kita pegang) menyerupai yang di contohkan oleh Nabi dan Rosul serta para Sahabat-nya, yang membawa pada kebenaran.
Terimkasi atas perhatianya mohon ma'af atas kekurangan dalam penulisan.
Wassalamualaikum..wr.wb..
