-->
Apa Saja Kiprah Seorang Arsitek Itu???? Ini Beliau Tugasnya !!!
4/ 5 stars - "Apa Saja Kiprah Seorang Arsitek Itu???? Ini Beliau Tugasnya !!!" Tulisan ini aku buat sebab banyak pertanyaan wacana "apa saja kiprah seorang arsitek ??"  Dan juga artikel ini aku buat sebab ba...

Apa Saja Kiprah Seorang Arsitek Itu???? Ini Beliau Tugasnya !!!



Tulisan ini aku buat sebab banyak pertanyaan wacana "apa saja kiprah seorang arsitek ??" 

Dan juga artikel ini aku buat sebab banyaknya kesalahpahaman bagi orang awam yang menganggap bahwa seorang arsitek itu yakni tukang gambar.

Tulisan ini aku buat sebab banyak pertanyaan wacana  Apa Saja Tugas Seorang Arsitek Itu???? Ini Dia Tugasnya !!!

Kenyataanya dalam sebuah tim desain di perusahaan, seorang juru gambar atau drafter yakni anak buah bagi seorang arsitek. Menggambar bukanlah pekerjaan utama seorang arsitek, kemudian apa pekerjaan seorang arsitek??

Arsitek iyalah spesialis dalam bidang desain bangunan. Syarat untuk menjadi seorang yang disebut arsitek dan yang berprofesi sebagai seorang arsitek ditengah masyarakat berdasarkan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) yaitu sebagai berikut :

1. Sudah menuntaskan pendidikan formal di bidang arsitektur

2. Mempunyai pengalaman kerja bersama seorang arsitek madya atau diperusahaan desain arsitektur.

3. Mengikuti seminar yang di adakan IAI

4. Lulus ujian Sertifikasi Keahlian Arsitek (SKA) yang diadakan IAI

Arsitek dibedakan sebagai berikut : Arsitek Pertama (Junior),  Arsitek Madya (Menengah), Arsitek Utama (Senior).

Sertifikat yang di pegang oleh masing - masing arsitek memilih jenis bangunan yang boleh dan dilarang dikerjakan seorang arsitek, dilihat dari kompleksitasnya.

Arsitek Pertama hanya boleh mendesain rumah dan bangunan yang mempunyai kerumitan yang rendah.

Sedangkan arsitek utama boleh mendesain bangunan yang rumit, ibarat hotel, rumah sakit, bandar udara, dan lain - lain.

Di Indonesia, pada umumnya pendidikan S1 Arsitektur berlangsung selama 4 tahun, sanggup juga lebih cepat atau lebih lambat, ya tergantung orangnya. 

Setelah lulus S1 Arsitektur, jikalau ingin menjadi arsitek harus lebih dulu mengikuti aktivitas - aktivitas seminar atau penataran yang diadakan Ikatan Arsitek Indonesia, dan mempunyai pengalaman kerja sebelum sanggup mengikuti ujian SKA.

Berdasarkan jurusan Arsitektur, pekerjaan seorang Arsitek mencakup berikut :

1. Membuat atau mendesain letak bangunan yang mempunyai keterikatan fungsi dalam sebuah site.

2. Mendesain bentuk luar dan tampak sebuah bangunan.

3. Menentukan konsep desain interior sebuah bangunan.

4. Mengola tata ruang sebuah bangunan.

5. Menentukan jenis dan letak struktur pada sebuah bangunan.

6. Menentukan letak instalasi listrik dan jenisnya.

7. Menentukan jenis dan alat - alat transportasi dalam sebuah bangunan, ibarat lift, eskalator, dan lain - lain.

8. Mendesain letak instalasi pipa air dan jalur penghawaan udara.

Baca Juga :

Cara Kerja Arsitek

Arsitek sanggup bekerja sendiri dalam mengerjakan sebuah desain gambar bangunan yang mempunyai kompleksitas sederhana. 

Tapi seorang arsitek  perlu bekerja sama dengan insinyur teknik untuk mencar ilmu ilmu lainnya dan melahirkan desain bangunan yang mempunyai kompleksitas tinggi, ibarat bandar udara, rumah sakit, ataupun gedung-gedung tinggi.

Pada umumnya dalam sebuah tim desain bangunan, seorang arsitek bertindak sebagai kepala desainer, dimana insinyur teknik sipil harus mengikuti desain yang sudah dibentuk arsitek.

Pada tahap konsep desain, arsitek akan memperlihatkan atau memperlihatkan wangsit - wangsit yang di milikinya,

menyangkut bentuk bangunan, desain interiornya, sistem struktur, mekanikal, dan elektrikal untuk bangunan tersebut dalam bentuk sketsa, gambar 2 dan 3 dimensi. 

Selanjutnya, dalam tahap Pengembangan Desain, Arsitek akan memperlihatkan gambar-gambar tersebut untuk diperiksa aspek teknisnya dan dikembangkan oleh Insinyur Sipil, Elektro, Mesin, Desainer Interior, dan pakar-pakar lainnya.


Ketika mendesain sebuah bangunan yang mempunyai tingkat kerumitan tinggi, mustahil bagi seorang arsitek untuk membuatkan gambar seorang diri. 

Selain akan memakan terlalu banyak waktu, hal tersebut juga tidak didukung oleh bekal pendidikan Arsitek sendiri. 

Selama perkuliahan S1 nya, seorang mahasiswa Arsitek hanya mempelajari dasar dari ilmu Struktur dan Utilitas Bangunan. 

Detail masing-masing ilmu tersebut tidak dipelajari mahasiswa Arsitektur dan merupakan pelajaran mahasiswa Teknik Sipil, Elektro, dan Mesin.

Sebagai contoh, walaupun seorang Arsitek sanggup menerka - ngira ukuran kolom untuk sebuah bangunan tinggi, 

seorang Arsitek tidak sanggup mengetahui jenis beton, detail tulangan besi, ataupun mutu besi yang harus ada di dalamnya. 

Ini sebab mahasiswa Arsitektur tidak mempelajari Mekanika Teknik, karakteristik material beton, maupun besi secara mendalam, yang merupakan pelajaran mahasiswa Teknik Sipil.

Mungkin hanya itu yang sanggup aku bagikan, biar ulasan tersebut sanggup bermanfaat. Kalau ada salah mohon di maafkan.