Meskipun semasa sekolah kita telah diajarkan mengenai cara menulis judul goresan pena yang benar, namun pada kenyataannya masih saja banyak yang belum paham bagaimana cara penulisan judul yang benar sesuai dengan kaidah EYD atau PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Hal ini sanggup dilihat dari artikel-artikel yang sering saya lihat selama ini.
Judul berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai kepala karangan yang terdapat pada cerita, drama, artikel, buku, ataupun goresan pena lainnya. Judul selalu terletak di bab paling atas dari sebuah goresan pena dan sebaiknya ditulis berdasarkan kaidah EYD/PUEBI.
Menulis judul yang benar merupakan hal yang sangat penting, mengingat bab ini terletak diatas sendiri sehingga mempengaruhi evaluasi orang lain akan goresan pena anda. Meskipun di dunia blogger Google tidak mematok hukum bahwa menulis judul harus sesuai EYD namun saya rasa demi kesempurnaan sebaiknya hal tersebut dilakukan.
Cara Penulisan Judul yang Benar Berdasarkan EYD atau PUEBI
Jika merujuk dari buku Ejaan yang Disempurnakan atau pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia terdapat beberapa hukum yang harus dipatuhi mengenai bagaimana cara menulis judul yang tepat yaitu sebagai berikut : - Setiap Kata Diawali dengan Huruf Kapital
Saya yakin hukum ini sudah anda ketahui sebelumnya. Dimana pada judul setiap awal kata ditulis dengan aksara kapital, utamanya aksara yang paling depan menyerupai "Cara Penulisan Judul" pada artikel iniNamun ada beberapa pengecualian dimana unsur-unsur tersebut tidak memakai aksara kapital dalam penulisannya. Apa saja itu? Akan dijelaskan di poin berikutnya.
- Pada Kata yang Bersifat Partikel, Tulislah dengan Huruf Kecil
Partikel atau kata kiprah merupakan kelas kata yang hanya mempunyai arti gramatikal dan terdiri atas kata hubung atau konjungsi, kata ajakan perasaan atau interjereksi, dan juga kata depan atau preposisi (di, ke, dari, pada, kepada, pun, maka, supaya, agar, sebagai, karena, terhadap, yang, dan lain sebagainya). Kesemua unsur-unsur tersebut wajib ditulis dengan aksara kecil.Contoh :
Perjalanan Suci ke Tanah Surga
Kisah Cinta Budi dan Rani
Cara Penulisan Alamat yang Benar
Namun ada pengeculian, jikalau partikel atau kata kiprah tersebut berada di kata pertama sebuah judul maka tetap ditulis memakai aksara kapital sesuai kaidah nomor 1.
Contoh :
Dari Mata Turun ke Hati
Di Padang Rumput yang Luas
Karena Aku Mencintaimu
Kepada Dia yang Tersayang
Karena Aku Mencintaimu
Kepada Dia yang Tersayang
- Pada Kata Ulang Dwilingga (Kata Ulang Sempurna), Tulis Judul dengan Huruf Kapital di Dua Unsurnya
Pada penulisan kata ulang tepat atau dwilingga, judul ditulis dengan memakai aksara kapital pada kedua unsurnya. Contoh dari Dwilingga yaitu Anak-Anak, Mata-Mata, Undang-Undang, Samar-Samar, dan lainnya dimana dua unsur kata tersebut baik sebelum tanda (-) maupun sehabis tanda (-)
Contohnya :
Dia Mata-Mata di Kampung Sebelah
Wajahnya Terlihat Samar-Samar di Hadapanku
Berdasarkan Undang-Undang, Dia Tidak Terbukti Bersalah
Kata ulang berubah suara atau yang juga disebut sebagai dwilingga salin swara merupakan salah satu jenis kata ulang dimana bentuk perulangan kata atau reduplikasi diikuti dengan perubahan suara (Waridah dkk, 2015:278). Contoh dari kata ulang ini yaitu : Sayur-mayur, Lauk-pauk, Gerak-gerik, Kocar-kacir, Serba-serbi
Sementara itu kata ulang berimbuhan ialah pengulangan kata dengan menerima imbuhan, baik itu di lingga pertama maupun di lingga kedua. Contoh dari kata ulang ini yaitu Bermain-main, Tarik-menarik, Rumah-rumahan, Mobil-mobilan, Berjalan-jalan, dan lain sebagainya.
Dalam penerapannya di sebuah judul, kata berulang tersebut ditulis aksara kapital di sebelah kiri tanda (-) dan ditulis dengan aksara kecil di sebelah kanan tanda (-)
Contoh Penerapan pada Judul :
Serba-serbi Kota PahlawanBerjalan-jalan di Kota Bandung
Resep Membuat Lauk-pauk yang Lezat
Tempat Jual Beli Mobil-mobilan Terpercaya di Kota Malang