-->
Story Of My Life Part 3
4/ 5 stars - "Story Of My Life Part 3" Aku lanjut ya :) Pada part ke 3 ini posisiku sudah kuliah, namun entah kenapa waktu terlintas pikiran untuk mengikuti ujian sbmptn la...

Story Of My Life Part 3




Aku lanjut ya :)
Pada part ke 3 ini posisiku sudah kuliah, namun entah kenapa waktu terlintas pikiran untuk mengikuti ujian sbmptn lagi, alasannya ialah memang ketika itu masih belum benar benar sanggup move on dan masih ingin tau kenapa saya sering gagal.

Beberapa alasan kenapa saya ingin sekali ikut ujian lagi ialah terutama faktor ekonomi, siapa tau jika lulus kali ini saya sanggup masuk Perguruan Tinggi Negeri dan sanggup ukt yang lebih rendah dari yang sekarang. Kemudian saya juga ingin riwayat Pendidikan ku sanggup negri semua gitu, mulai dari sd, smp, smk, dan kuliah. Meskipun pada waktu smk saya sekolah di swasta, tapi sebelumnya saya berhasil masuk negri dan masih banyak lagi alasan lainnya.

Oh ya, negri swasta itu sama saja kok, yang membedakan itu individunya, jadi jangan salah paham ya. 😊

Dari banyaknya alasan untuk ikut ujian kembali, ada satu alasan yang jika dipikir-pikir ketika ini (bukan dulu) cukup aneh, dan hingga kini pun saya sering bertanya pada diriku sendiri, “kenapa saya dulu gitu ya?”

Sebenarnya sih saya aib untuk menceritakan hal ini, tapi hanya dengan goresan pena ini saya sanggup menceritakan keluh kesah yang selama ini saya rasakan.
Makara alasan yang bagiku cukup gila ialah saya ingin sekali ikut ujian sbmptn kembali untuk sanggup bersahabat kembali dengan si A :)

waktu itu saya sudah berjanji pada diriku sendiri, saya harus sanggup lolos, ini demi orang bau tanah dan demi si A, wkwkwk.

Sumpahh, malu-maluin :’)

Aku ingin sekali masuk Perguruan Tinggi Negeri biar berani menghubungi beliau lagi, bersahabat dengannya lagi, alasannya ialah waktu itu saya merasa menyerupai orang paling ndeso dan tak pantas rasanya untuk berteman lagi dengannya, kemudian saya berkomitmen untuk sanggup lolos/memantaskan diri jika saya juga sanggup masuk Perguruan Tinggi Negeri kok.

Disela – sela kesibukan kuliah, meskipun gak sibuk sibuk amat :v , saya mempelajari kembali soal soal sbmptn, tapi untuk sbmptn kali ini saya tidak menentukan SAINTEK, saya menentukan SOSHUM alasannya ialah ingin masuk di agenda studi Psikologi/Sosiologi.

Oke, saya skip hingga waktu test

Waktu itu kan sistem sbmptn berbeda dari tahun sebelumnya, jadi jika dulu kita sanggup menentukan 3 prodi, jenis testnya ada SAINTEK, SOSHUM dan Campuran, kemudian masih ada yang berbasis cetak/tulis.
Untuk yang terbaru, kita sanggup ikut test 2 kali, sebelumnya hanya satu kali, pemilihan maksimal 2 prodi, testnya sudah tidak berbasis cetak lagi, semua memakai cbt, materinya juga cukup berbeda, yang terbaru ada test potensi skolastik dan test kompetensi akademik.

alasannya ialah saking niatnya, saya harus bangkit tengah malam biar sanggup mendaftar akun gres di LTMPT, alasannya ialah jika di jam-jam produktif, server selalu down, susah untuk diakses alasannya ialah terlalu banyak akseptor yang ingin mendaftar juga.

Alhamdulillah waktu itu berhasil mendaftar dan tidak ada duduk kasus sama sekali. Proses validasi data juga lancar, meskipun pada ketika itu sempat khawatir juga, alasannya ialah banyak kasus pada ketika registrasi NISN tidak valid/tidak ditemukan

13 April 2019, saya siap – siap untuk mengikuti ujian, saya mengikuti gelombang kedua yang akan dimulai jam 12.30 hingga 16.45. pada ketika itu, hujan turun dengan sangat deras, namun, mau gak mau saya harus berangkat meski pada alhasil setengah tubuh kebawah lembap kuyup.

lokasi ujianku berada di (Gedung Informatika – Lab Pemrograman 1 ITS). 

Sebenarnya gak lezat sih, menghadapi ujian dengan kondisi celana dan sepatu basah, apalagi kondisi ruangan ketika itu ber-AC, dan saya lihat suhunya mencapai 19 °C, sangat-sangat tidak nyaman.

Ketika semua ujian sudah selesai, saya pribadi bergegas pulang dengan perasaan biasa saja, tidak menyerupai tahun-tahun sebelumnya, kemudian sesuai dengan gosip dari LTMPT, bahwa hasilnya akan keluar dalam waktu 10 hari sesudah mengikuti ujian. Yasudahlah, alhasil saya menjalani keseharianku sebagai mahasiswa kembali.

10 Hari kemudian, saya sudah siap dengan apapun hasilnya, dan alhamdulillah nilai ujian ku banyak yang mencapai Kuartil 3 (SOSHUM), yang tertinggi Sosiologi, hanya matematika dan sejarah yang masuk median. Nilai keseluruhan/detailnya gak perlu saya tulis ya, toh buat apa juga saya tulis disini :)


Dengan nilai segitu, saya mikirnya sudah niscaya sanggup masuk Psikologi – Unesa. Akan tetapi pikiran itu berubah ketika memasuki masa-masa pendaftaran. Ini bukan plin-plan lho ya, sebelumnya saya udah cari tau banyak hal ihwal peminat yang akan masuk Unesa, ternyata benar saja, peminat di Psikologi – Unesa itu sangat banyak, sedangkan kuotanya hanya menampung kisaran 100 mahasiswa baru. 

Setelah tau jika peminatnya banyak, pada alhasil saya menentukan Teknologi Pendidikan – Unesa dan pilihan keduanya ialah Sosiologi – Uinsa.

Oke, saya skip hingga pengumuman ya 😊

Sebenarnya saya juga sempat kepikiran, apa sudah benar pilihanku sekarang, saya pun tidak ngomong ke siapapun jika saya mau ikut sbmptn.
Ketika hasil sbmptn diumumkan, saya pribadi mencoba melihat hasil dari berangkat kehujanan, kendinginan hingga sakit demam sehari setelahnya, dan alhamdulillah saya sanggup lolos di pilihan pertama.


Kemudian saya coba bicarakan ke orang bau tanah ku (bapak), saya bilang jika saya mau pindah saja dari kampus yang kini sambil nunjukin gosip lolos masuk unesa.

Ketika mengetahui hal itu, respon nya biasa saja, namun cenderung menolak, alasannya ialah saya sudah kuliah. Kenapa mau pindah lagi, mungkin itu yang dipikirkan.

Namun pada alhasil bapak mengembalikan semua pilihan itu kepada ku, begitupun juga ibu, meski agak keberatan. Aku mencoba kembali bertanya ke kedua abang ku, mereka lebih menyarankan untuk menentukan unesa saja ketimbang yang sekarang, okelah, saya tampung semua saran tersebut.
Waktu semakin mepet, saya harus benar-benar menentukan pilihan, mengikuti saran abang atau tetap stay di kampus yang kini alasannya ialah orang bau tanah keberatan. Aku terus mencoba mencari tanggapan tersebut.

Aku coba menghubungi guruku yang dulunya juga lulusan unesa, kemudian ada dosen juga, pokoknya saya coba menghubungi orang-orang yang menurutku nyaman untuk diajak ngobrol/sharing-sharing sambil menentukan pilihan.

Kurang beberapa hari lagi daftar ulang akan ditutup, saya pribadi bergegas memenuhi persyaratan untuk daftar ulang, mulai dari mengurus KTM sementara, penentuan UKT, pemilihan ukuran almamater dll. Kemungkinan besar saya akan menentukan Unesa, dan disana pun uang UKT nya 5kali lebih murah ketimbang yang kini (dan demi si A tentunya, hahaha).

Saat itu, saya benar – benar mengerti rasanya stres, kepala sangat pusing, makan jadi hambar, waktu jalan pun rasanya menyerupai nge-fly, ini beneran lho, saya gk mengurangi sedikitpun dari faktanya.

Satu-satunya cara untuk meringankan bebanku waktu itu dengan memutar lagu yang sudah menjadi favoritku ketika sedih,

SEKAI NO OWARI「ァアンカ https://www.youtube.com/watch?v=249YdrcCL0Y (Versi Originalnya) Dan saya juga suka versi covernya https://www.youtube.com/watch?v=W0jXP6zagSE
mungkin aja kalian juga suka, hehe :)

lagu tersebut selalu menenangkan ku untuk sesaat sekaligus membuatku lebih semangat, alasannya ialah liriknya itu lho, sangat dalam kemudian juga menggambarkan diriku pada waktu itu dan hanya lagu tersebut yang mengerti diriku, :')

Kemudian Orang bau tanah mencoba memberiku pengertian, jika semua itu ada dipilihanku, saya mau pindah dipersilahkan, mau tetap stay ya akan tetap mendukung.

Finally, saya menentukan tetap stay dengan beberapa pertimbangan, salah satunya ialah kedua orang tuaku menginginkanku semoga cepat lulus.

Banyak pelajaran hidup yang saya sanggup dari pengalaman tersebut, mulai dari itu saya mencoba untuk tidak mengharapkan si A kembali, berteman sewajarnya, harus lebih menyayangi diri sendiri terlebih dahulu/Self love, fokus dengan apa yang ingin diraih, jadikan orang terdekat sebagai penyemangat, tidak perlu lagi main main dengan perasaan, alasannya ialah perasaan itu bukan mainan, jika ingin main-main, yok sini main PES denganku haha.

Oh ya, mumpung masih berada di bulan kelahiran, Alhamdulillah, Allah telah mengabulkan beberapa permintaanku, salah satunya lolos sbmptn, untuk yang kini saya berharap sanggup cepat lulus, tidak perlu dimudahkan, sulit juga gamasalah, asalkan saya tetap diberi kekuatan dan jalan keluarnya, alasannya ialah saya akan berguru dengan rasa sakit tersebut. Apabila saya sanggup menuntaskan S1 ini dengan waktu 3,5 saya berkeinginan untuk masuk ke PRODES ITS, Inshaallah.

Terima kasih untuk A, sudah mau berteman denganku, menjadi pemicu ku untuk lebih baik lagi sekaligus membuatku terlihat bodoh. :) 



Sumber https://yuanizen.blogspot.com/