-->
Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan
4/ 5 stars - "Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan" A. Pertumbuhan Tumbuhan 1. Pertumbuhan Primer Merupakan pertumbuhan akhir kegiatan jaringan meristem yang aktif membelah. ...

Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan




A. Pertumbuhan Tumbuhan

1. Pertumbuhan Primer

Merupakan pertumbuhan akhir kegiatan jaringan meristem yang aktif membelah.
  1. Pembelahan sel : terjadi pada belahan titik tumbuh akar dan batang serta pada jaringan kambium (bersifat meristematik).
  2. Pembentangan sel : sel pada belahan meristem primer akar dan batang sesudah mengalami pembelahan secara apikal, akan mengalami pemanjangan yang menjadikan pertam-bahan panjang akar dan batang.
  3. Diferensiasi sel : sesudah sel mengalami pe-manjangan dan pendewasaan, sel akan mengalami diferensiasi (perubahan ke bentuk lain).

Berdasarkan teori Histogen dari Hanstein, titik tumbuh pada ujung akar dan batang dibagi menjadi tiga.
  1. Dermatogen (lapisan terluar) → membentuk epidermis.
  2. Periblem (lapisan tengah)  membentuk korteks.
  3. Plerom (lapisan dalam)  membentuk stele (silinder pusat).

Berdasarkan teori Tunika Korpus dari Schmidt, titik tumbuh akar dibedakan menjadi 2 bagian.
  1. Bagian tunika : terdiri beberapa lapis sel pada belahan terluar akar yang aktif membelah sehingga ujung akar akan bertambah luas.
  2. Bagian korpus : terdiri dari beberapa lapis sel pada belahan dalam dan aktif membelah ke segala arah.

Pada flora monokotil, pertumbuhan primer juga terjadi pada meristem interkalar yang terdapat di buku-buku batang. 
Contoh : pohon kelapa dan bambu.

2. Pertumbuhan Sekunder

Merupakan pertumbuhan akhir kegiatan kambium (jaringan yang telah dewasa) bersifat meristematik kembali. Pertumbuhan sekunder menjadikan diameter dan panjang flora bertambah. Dua meristem lateral yang berfungsi untuk pertumbuhan sekunder:
  1. Kambium vaskuler : menghasilkan xilem sekunder (kayu) dan floem.
  2. Kambium gabus (felogen) : pertumbuhan ke luar membentuk felem dan ke dalam membentuk feloderm. Kambium interfasis juga berfungsi dalam pertumbuhan sekunder untuk membentuk jari- jari empulur.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
  1. Faktor dari dalam: faktor genetik dan hormonal.
  2. Faktor luar: nutrien, suhu, cahaya, air, kelembaban, derajat keasaman tanah (pH).

Pertumbuhan juga sanggup dipicu dengan adanya penambahan zat pengatur badan (ZPT)/hormon sintetik. Macam-macam hormon pada flora dan fungsinya ialah sebagai berikut.
  1. Auksin : perpanjangan sel, diferensiasi, percabang-an akar, fototropisme dan geotropisme, per-kembangan buah, serta dominansi apikal.
  2. Sitokinin : pembelahan sel, diferensiasi sel, dan antidominansi apikal.
  3. Giberelin : memicu perkecambahan biji, kegiatan kambium, memicu pembungaan sebelum waktu-nya, meningkatkan pembelahan sel.
  4. Etilen : memicu pemasakan buah, aborsi daun.
  5. Asam absisiat : berfungsi untuk menghambat pertumbuhan ketika kondisi lingkungan tidak memungkinkan untuk pertumbuhan dengan cara, 
    • Mempertahankan dormansi 
    • Menghambat pertumbuhan
    • Menutup stomata.
  6. Kalin : merupakan hormon yang mempengaruhi pertumbuhan organ. Hormon kalin dibagi menjadi,
    • Rhizokalin: merangsang pertumbuhan akar
    • Kaulokalin: merangsang pertumbuhan batang
    • Filokalin: merangsang pertumbuhan daun
    • Antokalin: merangsang pertumbuhan bunga

C. Perkembangan Pada Tumbuhan

Perkembangan pada flora ditunjukkan dengan bertambahnya organ-organ pada flora menyerupai daun, munculnya bunga, juga pembentukan buah. Buah berbiji itu sendiri merupakan hasil perkembangan dari bakal biji cukup umur yang telah menjadi embrio dan ovarium (menjadi daging buah). Perkembangan tersebut terjadi pada putik bunga.

D. Perkembangan Pada Hewan

1. Perkembangan Embrio

Fertilisasi  Zigot  Morula (zigot yang membelah secara terus menerus membentuk bola sel padat)  Blastula (Setelah di dalam morula terbentuk rongga yang penuh cairan)  Gastrula (menghasilkan ektoderm, endoderm, dan mesoderm)  mengalami diferensiasi serta organogenesis.

2. Perkembangan Fase Pascaembrionik

Setelah terbentuk organ dan sistem organ, lalu berubah menjadi individu dewasa. Pada binatang tertentu sebelum mencapai cukup umur mengalami proses metamorfosis (perubahan bentuk menuju dewasa). Metamorfosis pada serangga dibagi menjadi, 
  1. Metamorfosis tepat (Holometabola
    • Telur → larva  pupa → imago (dewasa)
    • Contoh: Kupu-kupu, lalat, lebah madu.
  2. Metamorfosis tidak tepat (Hemimetabola)
    • Telur  nympha → imago
    • Contoh: Kecoa, belalang, jangkrik. 
  3. Ametabola Telur  imago (dewasa) 
    • Pada katak perubahan telur yang dibuahi menjadi kecebong disebut prometamorfosis.


Sumber https://yuanizen.blogspot.com/