-->
Kampanye Antir0kok Yakni Kegagalan Berguru Matematika
4/ 5 stars - "Kampanye Antir0kok Yakni Kegagalan Berguru Matematika" Beberapa waktu yang lalu sangatlah heboh kalangan intelektual. Hanya karena peran anak SD di Semarang. Perdebatan kusit dilakukan mengenai a...

Kampanye Antir0kok Yakni Kegagalan Berguru Matematika



Beberapa waktu yang lalu sangatlah heboh kalangan intelektual. Hanya karena peran anak SD di Semarang. Perdebatan kusit dilakukan mengenai apakah sama 4x6 dengan 6x4? Namun hal yang paling umum dikenal yaitu matematika merupakan sumber ketakutan bagi anak di sekolah.Matematika dicap sebagai perenggut kebahagian masa anak-anak. Menciptakan hal rumit yang katanya tidak berguna. Matematika dianggap sebagai hitungan baku dan rumus di atas kertas. Matematika tidak ada di dunia nyata. Dengan asumsi tersebut membawa matematika hanya sebagai target nilai di rapor, target nilai untuk lulus. Matematika tidak menciptakan keterampilan hidup.
Jangan Menggunakan Matematika jikalau tidak paham
Oleh karena asumsi tersebut banyak dari kita yang mudah sekali dibodohi. Karena matematika tadi tidak benar-benar diterapkan dan dibuat menjadi sebuah keterampilan dalam berpikir salah satunya. Salah satunya pembodohan dalam kampanye antir0kok. Memang untuk tidak mer0k0k itu yaitu baik. Namun jikalau dilakukan dengan cara bodoh, hanya sebuah materi tertawaan.

Bagaimana sanggup ini menjadi sebuah dagelan dalam matematika? Oh tidak hanya matematika, ini dagelan bagi semua orang yang berpikir. Begini jikalau belum tertawa, berikut cara tertawa dengan dagelan ini.

Dari beberapa tahun belakangan jikalau mengikuti warta tentu disebutkan bahwa r0k0k yaitu penyebab kematian. Jika dibiarkan maka korban semakin banyak berjatuhan. Dari data WHO (badan kesehatan dunia di bawah PBB, di Indonesia katanya final hidup yang disebabkan r0k0k mencapai 427.000 orang/tahun. Tentu WHO mengeluarkan data ini tidak sembarangan. Bahkan penulis pernah mengunjungi blog Tulus Abadi (tokok utama t0bacc0 control di negara kita).

Angka tersebut diperoleh pada tahun 2008. Tentu dari tahun ke tahun angka tersebut makin besar. Terkutuk sekali r0kok ini ya? Di sinilah kepingan yang harus anda baca baik-baik dan jikalau perlu siapkan sepotong kertas untuk bernalar ria.

Ingat ‘setiap tahun 427.000 orang mati karena r0k0k di Indonesia’. Ketakutan yang timbul akan mematikan logika dan nalar. Bahkan sebagian dari kita mengabaikan angka tersebut, jikalau sudah bertemu angka anda hanya sanggup mengikut dan meng-iya saja. Maklum trauma di sekolahan dengan yang namanya angka.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) penduduk Indonesia tahun 2008 sekitar 228.523.000. Tadi dikatakan ada 427.000 yang mati setiap tahun.

Sekarang kita akan buat sebuah perbandingan. 228.523.000 : 427.000 disederhankan menjadi 535,18 : 1. Agar lebih mudah kita bulatkan menjadi 535 saja. 535 :1. DARI ANGKA PERBANDINGAN TERSEBUT BISA DIKATAKAN DARI 535 ORANG AKAN MATI 1 ORANG PERTAHUN KARENA R0K0K. Jika kurang paham dengan paragraf ini, silahkan dibaca ulang dulu sebelum lanjut ke paragra berikutnya.

Sekarang kita lihat realita. Perhatikan populasi yang ada disekitar anda. Anda memiliki keluarga, teman sekolah teman pergaulan, tetangga, teman facebook,pokoknya siapa saja yang anda kenal. Usahakann jumlah mereka 535 orang.

Jika telah ada 535 orang tersebut dalam pikiran anda. Sekarang kan tahun 2016- kita mundur hingga 2008. Artinya telah 8 tahun bukan.

Selama 8 tahun tersebut dalam 535 orang tersebut, harus mati 8 orang bukan karena gara gara r0k0k? Tapi nyatanya apa ada 8 orang mati? Kan tadi katanya : DARI ANGKA TERSEBUT BISA DIKATAKAN DARI 535 ORANG AKAN MATI 1 ORANG PERTAHUN KARENA R0K0K.

Jadi bagaimana? Apakah benar yang kampanye rokok bilang tolong-menolong ADA 427.000 ORANG MATI GARA GARA R0K0K di Indonesia?

Ingat ya, 427.000 orang di Indonesia mati gara-gara R0K0K. Artinya tanpa pengecualian kan? Berlaku untuk semua orang Indonesia, termasuk anda juga. Dengan perbandingan sederhana tadi, apa kampanye rokok tersebut bukan hal kurang cerdik yang pantas ditertawakan? Bukan maksud kampanye mendukung per0k0k sih, sekali lagi mer0k0k memang kurang baik, tetapi untuk mengajak orang berbuat baik jangan lakukan hal bodoh. (Penulis : Iqbal Aji Daryono ; dengan perubahan seperlunya . Sumber : http://www.mojok.co/2014/10/kampanye-antirokok-cermin-kegagalan-pendidikan-matematika/)
Sumber http://www.marthamatika.com/