-->
Kebutuhan Bandwidth Dalam Jaringan | Analisis Kebutuhan Bandwidth
4/ 5 stars - "Kebutuhan Bandwidth Dalam Jaringan | Analisis Kebutuhan Bandwidth" Kebutuhan Bandwidth Dalam Jaringan  Kebutuhan atas bandwidth dari satu jaringan ke jaringan lainnya dapat bervariasi. Sangat penting me...

Kebutuhan Bandwidth Dalam Jaringan | Analisis Kebutuhan Bandwidth



Kebutuhan Bandwidth Dalam Jaringan 


Kebutuhan atas bandwidth dari satu jaringan ke jaringan lainnya dapat bervariasi. Sangat penting memilih berapa banyak bit per detik yang melintasi jaringan dan jumlah bandwidth yang dipakai tiap-tiap aplikasi semoga jaringan dapat bekerja cepat dan berfungsi dengan baik.

Bisa dibuktikan oleh banyak eksekutif jaringan, bandwidth untuk jaringan yaitu salah satu faktor penting dalam merancang dan memelihara LAN atau WAN yang baik. Bandwidth yaitu salah satu dari elemen-elemen desain jaringan yang biasanya dioptimalkan dengan cara terbaik dengan mengkonfigurasi jaringan secara benar dari terminal luar.

Menghitung badwidth jaringan

Ada dua langkah dasar dalam menghitung bandwidth:
1. Menentukan jumlah bandwidth jaringan yang sudah ada.
2. Menentukan penggunaan rata-rata aplikasi tertentu.

Kedua langkah ini harus dinyatakan dalam Bps. Jika jaringan Anda dalah GbE (Gigabyte Ethernet), berarti tersedia 125,000,000 Bps. Ini dihitung dengan mengambil 1000 Mbps (untuk jaringan Gigabit); yang setara dengan 1 milyar (1,000,000,000) bps dan membaginya dengan 8 untuk mendapat byte.(1,000,000,000 bps / 8 = 125,000,000 Bps).

Setelah memastikan besar bandwidth jaringan, kita perlu memilih berapa banyak bandwidth yang dipakai aplikasi. Gunakan network analyzer untuk mendeteksi angka Bps dari aplikasi yang dikirim melintasi jaringan. Untuk itu,  Kita harus mengaktifkan kolom Cumulative Bytes pada network analyzer.

Seteleh itu kita harus:
1. Menangkap traffic dari dan ke workstation pengujian yang menjalankan aplikasi.
2. Pada jendela rangkuman decode, tandailah paket-paket pada awal transfer file.
3. Telusuri catatan waktunya setiap satu detik kemudian lihat field byte kumulatif.

Jika kita menetapkan aplikasi mentransfer data pada 200,000 Bps, maka kita sudah mempunyai isu untuk menghitung: 125,000,000 / 200,000 = 625. Dalam kasus ini, jaringan sudah memadai dan tidak problem jikalau ada 100 user konkuren (terkoneksi terus-menerus).

Tapi lihat apa yang terjadi jikalau kita hanya punya jaringan sebesar 100 mbps. Maka jaringan kita ini tidak dapat mendukung lebih dari kira-kira 60 user yang menjalankan aplikasi secara konkuren.

Inilah yang menjadi tantangan dalam menghitung bandwidth. Makara bagaimana kita dapat memilih berapa banyak bandwidth yang dibutuhkan?
Ini bekerjasama dengan aplikasi apa saja yang dijalankan yang memakai jaringan, dan bagaimana performa service-level agreement (SLA) untuk aplikasi-aplikasi tersebut.

Keragaman Kebutuhan Bandwidth


Namun bagaimana kita dapat memilih berapa banyak bandwidth yang diharapkan ketika merancang jaringan? Apa saja pertimbangan khusus yang diterapkan?

Bandwidth mengacu pada data rate yang didukung oleh koneksi jaringan yang terhubung ke jaringan. Bandwidth biasanya diekspresikan dalam istilah bit per sekon (bps), atau kadangkala byte per sekon (Bps).

Bandwidth jaringan mewakili kapasitas koneksi jaringan, walaupun penting untuk memahami beda antara throughput secara teoretis dan hasil nyatanya. Misalnya, jaringan Ethernet Gigabit 1000BASE-T (yang memakai kabel UTP – unshielded twisted-pair) secara teoretis mendukung 1,000 megabit per sekon (Mbit/s), tapi level ini tidak pernah dapat dicapai dalam prakteknya alasannya yaitu perangkat keras dan sistem perangkat lunak yang digunakannya.

Kebutuhan bandwidth dalam jaringan ini merupakan sub pembahasan dari Materi Teknologi Layanan Jaringan