Berikut yaitu ciri umum protista, diantaranya adalah:
- Eukariotik
- Uniseluler maupun multiseluler
- Heterotrof/autotrof
- Berdinding sel/tidak
- Mirip hewan/tumbuhan/jamur
B. Pengelompokan Protista
Protista mempunyai anggota ada yang ibarat sifat-sifat jamur, hewan, maupun, tumbuhan.
1. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Ciri:
- Uniseluler
- Tidak mempunyai dinding sel
- Heterotrof (makanan diperoleh dari organisme lain dengan cara menelan)
- Pada umumnya sanggup bergerak (motil)
- Ukuran badan mikroskopis (10 – 200 mikron)
- Bentuk sel bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah.
- Protozoa hidup bebas di alam maupun bersimbiosis di dalam badan binatang multiseluler dan manusia. Terdapat di perairan atau tempat lembap yang banyak mengandung sampah atau zat organik, contohnya air laut, danau, sungai, parit, dan selokan.
- Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner dan seksual secara konjugasi.
- Alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), rambut getar (silia), flagelum (bulu cambuk). Beberapa kelompok protozoa mempunyai cangkang.
Klasifikasi
a. Ciliata (Ciliophora)
Ciri utama: bergerak dengan silia (rambut getar)
- Memiliki pelikel sehingga bentuk badan tetap.
- Bentuk badan ibarat sandal, lonceng, terompet atau oval
Klasifikasi
1) Kelas Rhizopoda
- Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)
- Pseudopodia berfungsi dalam bergerak dan memangsa makanan
- Reproduksi dengan pembelahan biner
- Contoh: Amoeba
2) Kelas Ciliata (Ciliophora/Infusoria)
- Bergerak dengan memakai silia (rambut kecil)
- Silia ditemukan pada seluruh permukaan selnya
- Memiliki dua inti (makronukleus dan mikronukleus)
- Contoh: Paramecium (bentuk mirip sendal jepit)
gambar. Paramecium
3) Kelas Flagellata (Mastigophora)
- Bergerak dengan memakai cambuk (flagel)
- Letak flagel ada yang di belakang dan depan.
- Berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner membujur
- Contoh: Trypanosoma (penyebab penyakit tidur di Afrika)
4) Kelas Sporozoa (Apicomplexa)
- Ciri khasnya yaitu uniseluler yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya mempunyai bentuk mirip spora
- Sporozoa tidak mempunyai alat gerak
- Seluruh jenis Sporozoa sanggup hidup sebagai benalu pada binatang dan manusia
- Contoh: Toxoplasma gondii (penyakit toksoplasmosis), Plasmodium (penyebab penyakit malaria pada manusia)
Gambar struktur badan Paramecium caudatum
2. Protista yang ibarat Jamur
Meliputi:
a) Jamur Air (Oomycota)
- Hidup bebas, mendapatkan nutrisi dari sisa-sisa flora di kolam, danau, dan pemikiran air
- Ada yang benalu pada organisme akuatik (Saprolegnia)
- Reproduksi secara seksual dan aseksual
b) Jamur Lendir (Myxomycota)
- Menghasilkan sel-sel yang hidup bebas pada sebgaian siklus hidupnya
- Dapat menelan bakteri, hama, spora, dan banyak sekali komponen organik lainnya.
- Saat kondisi masakan berkurang sel-sel bergabung membentuk massa yang berlendir.
- Contoh: Dictyostelium discoideum
3. Protista yang ibarat Hewan
Ciri-ciri:
- Berukuran mikroskopis (10 – 200 mikron)
- Bentuk sel bervariasi
- Alat gerak berupa kaki semu, rambut getar, flagelum
Klasifikasi
5) Kelas Rhizopoda
- Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)
- Pseudopodia berfungsi dalam bergerak dan memangsa makanan
- Reproduksi dengan pembelahan biner
- Contoh: Amoeba
6) Kelas Ciliata (Ciliophora/Infusoria)
- Bergerak dengan memakai silia (rambut kecil)
- Silia ditemukan pada seluruh permukaan selnya
- Memiliki dua inti (makronukleus dan mikronukleus)
- Contoh: Paramecium (bentuk mirip sendal jepit)
7) Kelas Flagellata (Mastigophora)
- Bergerak dengan memakai cambuk (flagel)
- Letak flagel ada yang di belakang dan depan.
- Berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner membujur
- Contoh: Trypanosoma (penyebab penyakit tidur di Afrika)
8) Kelas Sporozoa (Apicomplexa)
- Ciri khasnya yaitu uniseluler yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya mempunyai bentuk mirip spora
- Sporozoa tidak mempunyai alat gerak
- Semua jenis Sporozoa hidupnya yaitu sebagai benalu pada binatang dan manusia
- Contoh: Toxoplasma gondii (penyakit toksoplasmosis), Plasmodium (penyebab penyakit malaria pada manusia)
4. Protista yang ibarat Tumbuhan
Ciri-ciri:
- Biasa disebut Alga
- Terdiri dari alga uniseluler (terdiri dari sel satu) dan multiseluler (terdiri dari sel banyak)
- Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni
- Beberapa jenis mempunyai flagelum
- Mampu melaksanakan fotosintesis
- Hidup bebas pada pada habitat yang berair
- Reproduksi secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif)
- Terjadi metagenesis (pergiliran keturunan)
- Reproduksi aseksual dengan cara pembelahan biner, fragmentasi, pembentukan spora.
Klasifikasi
Dikelompokkan menurut pada pigmen dominan, komponen penyusun dinding sel, jumlah dan posisi flagelum, serta bentuk cadangan makanan.
1) Euglenoid
- Memiliki bintik mata yang berbentuk piringan yang berisi fotoreseptor (berfungsi mendapatkan cahaya) yang ditutupi oleh lapisan pigmen merah
- Tidak mempunyai dinding sel
- Umumnya mempunyai dua flagelum
- Hidup di perairan tawar, di kolam atau di danau
- Reproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner.
- Contoh: Euglena
2) Chrysophyta (Alga Keemasan)
- Pigmen secara umum dikuasai berupa santofil (keemasan)
- Pigmen lainnya fukosantin, klorofil a, dan klorofil c.
- Habitat di air tawar, di laut.
- Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner, pembentukan spora
- Contoh: Navicula, Synura, dan Mischococcus
3) Pyrrophyta/ Dinoflagelata (Ganggang Api)
- Pada malam hari bisa berpendar (fluoresen) sehingga maritim tampak bercahaya
- Pada ekspresi dominan tertentu sanggup melimpah jumlahnya sehingga menjadikan red tide (air maritim yang berwarna merah kecoklatan) di pinggir pantai
- Contoh: Gymnodinium breve
4) Chlorophyta (Alga Hijau)
- Pigmen secara umum dikuasai yaitu klorofil (klorofil a dan b)
- Pigmen lain yang dimiliki yaitu karoten
- Hidup di air tawar (kolam, genangan air)
- Reproduksi secara aseksual (membelah diri, fragmentasi, pembentukan spora). Secara seksual.
- Contoh: Chroococcum, Chlamydomonas, Volvox, Gonium, Hydrodictyon, Ulothrix, Spirogyra.
5) Phaeophyta (Ganggang Cokelat)
- Pigmen secara umum dikuasai karoten, yaitu fukosantin. Fukosantin merupakan pigmen pemberi warna cokelat sehingga menutupi pigmen klorofil a, klorofil c, dan santofil.
- Multiseluler
- Habitat di laut, tempat pantai, tempat pasang surut
- Reproduksi secara aseksual dan seksual
- Contoh: Sargassum, Laminaria, Turbinaria, dan Fucus vesiculosus
6) Rhodophyta (Ganggang merah)
- Mengandung pigmen yang secara umum dikuasai yaitu fikobilin jenis fikoeritrin (pigmen merah)
- Juga mempunyai klorofil a, klorofil d, karoten, fikosianin (pigmen biru) sehingga ganggang merah ada yang berwarna ungu merah kehitaman.
- Sebagian besar multiseluler
- Hidup di maritim dalam
- Reproduksi secara aseksual dengan spora, seksual dengan oogami.
- Contoh: Eucheuma spinosum, Gelidium robustum, Chondrus crispus, Gigartina mammilosa, Gracillaria verrucosa, Corralina mediterranea, Palmaria palmata, dan Polysiphonia.
MANFAAT ALGA/GANGGANG
- Chlorella, sebagai sumber masakan tambahan bergizi tinggi
- Ulva, Caulerpa, dan Enteromorpha, sumber masakan sayur.
- Ganggang merah, contohnya Eucheuma dan Gelidium sebagai penghasil gelatin yang digunkan antara lain untuk pembuatan agar-agar dan untuk adonan pembuatan camilan anggun kering
- Ganggang keemasan contohnya diatom, sisa-sisa cangkangnya yang membentuk tanah diatom bisa dipakai sebagai materi peledak, adonan semen, materi penggosok, materi isolasi, dan pembuatan saringan
- Ganggang cokelat contohnya Laminaria lavaniela, sebagai pupuk pertanian dan masakan ternak di tempat pesisir alasannya yaitu mengandung kalium
- Laminaria dgitalis, sebagai penghasil yodium untuk obat penyakit gondok
- Macrosystis dan Laminaria sebagai penghasil asam alginat yang dipakai untuk materi pengental pada industri masakan contohnya dalam pembuatan es krim, atau materi pelekat pada industri plastik, kosmetik, dan tekstil.