Berikut ada beberapa Biografi nabi Muhammad - SAW sewaktu dia masih hidup. 140 pelajaran dari AKHLAK nabi Muhammad S.A.W sanggup kita ambil untuk dilakukan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan sangat cocok untuk Anda untuk mendidik belum dewasa semoga terbiasa dengan sikap yang baik.
Sudah kita ketahui bila nabi Muhammad SAW yakni insan nomor 1 yang perlu kita ikuti dalam kebiasan masa dia selagi hidup. Apabila Anda belum mengetahui beberapa kebiasan nabi Muhammad SAW selagi hidup, disini ada sedikit ulasan perihal kebiasaan dia semasa hidup.
140 Pelajaran Akhlak dari Nabi Besar Muhammad SAW
01. Jangan tidur antara fajar dan Ishraq (saat ☀ muncul), Asar dan Maghrib, Maghrib dan Isha.
02.hindarkan duduk dengan orang yg busuk badan. Contoh bawang putih atau merah
03. Jangan tidur bersahabat orang yg berbicara buruk sebelum tidur.
04. jangan makan dan minum dengan tangan kiri.
05. Jangan makan kuliner yg dikeluarkan dr gigimu ( Ceuhil ).
06. Jangan membunyikan sendi2 jari tangan maupun kaki.
07. Periksa dulu sepatumu sebelum memakainya.
08. Jangan memandang ke langit ketika shalat.
09. Jangan meludah dalam toilet.
10. Jangan bersihkan gigi dengan arang.
11. Duduk/jongkok gres kenakan celana.
12. jangan patahkan benda keras dengan gigimu.
13. Jangan meniup makananmu ketika masih panas, tapi kau boleh mengipasinya.
14. Jangan melihat/menghitung kesalahan orang lain.
15. jangan berbicara antara iqamah dan adhan.
16. Jangan berbicara dalam toilet.
17. jangan membicarakan keburukan temanmu / orang lain.
18. Jangan menciptakan temanmu marah
19. Jgn sering melihat ke belakang ketika berjalan.
20. Jgn hentakkan kakimu dikala berjalan.
21. Jgn terlalu curigaan pada temanmu / orang lain.
22. Jgn pernah / suka berdusta.
23. jgn membaui kuliner dikala memakannya.
24. bicara yg terang semoga org lain bisa memahami.
25. Hindari bepergian sendirian.
26. Jgn memutuskan sendiri namun berkonsultasilah dengan orang yg tahu.
27. Jangan terlalu membanggakan diri.
28. Jgn murung dgn makananmu.
29. Jgn besar mulut.
30. Jgn mengusir pengemis.
31. Layani tamumu dengan baik dengan sepenuh hati.
32. Sabar Dan tawakal ketika dalam kemiskinan.
33. Bantulah dalam kasus kebaikan.
34. Pikirkanlah kesalahanmu dan bertaubatlah segera.
35. Berbuat oke kepada orang yg berlaku jahat padamu.
36. Qana'ah (hidup apa adanya)
37. Jgn terlalu sering Tidur ,menyebabkan pikun.
38. Bertaubatlah minimal 100 kali sehari Dengan mengucapkan (Istighfaar).
39. Jgn makan dalam keadaan gelap.
40. jgn makan sepenuh-penuh mulut.
41. Ketika berjalan, dia berjalan secara pelan-pelan dan wibawa.
42. Ketika berjalan, dia tidak menyeret langkah kakinya.
43. Pandangan dia selalu mengarah ke bawah.
44. Beliau senantiasa mengawali salam kepada siapa saja yang dilihatnya… tidak ada seorang pun yang mendahuluinya dalam mengucapkan salam.
45. Ketika menjabat tangan seseorang, dia tidak pernah melepaskannya terlebih dahulu.
46. Beliau bergaul dengan masyarakat sedemikian rupa sehingga setiap orang berpikir bahwa dirinya yakni satu-satunya orang yang paling mulia di mata Rasulullah.
47. Bila memandang seseorang, dia tidak memandang sinis kolam pejabat pemerintah.
48. Beliau tidak pernah memelototi wajah seseorang.
49. Beliau senantiasa menggunakan tangan dikala mengiyaratkan sesuatu dan tidak pernah mengisyaratkan dengan mata atau alis.
50. Beliau lebih banyak membisu dan gres akan berbicara bila perlu.
51. Saat bercakap-cakap dengan seseorang, dia mendengarkan dengan baik.
52. Senantiasa menghadap kepada orang yang berbicara dengannya.
53. Tidak pernah berdiri terlebih dahulu selama orang yang duduk bersamanya tidak ingin berdiri.
54. Tidak akan duduk dan berdiri dalam sebuah pertemuan melainkan dengan mengingat Allah.
55. Ketika masuk ke dalam sebuah pertemuan, dia senantiasa duduk di daerah yang selesai dan bersahabat pintu, bukan di belahan depan.
56. Tidak memilih satu daerah khusus untuk dirinya dan bahkan melarangnya.
57. Tidak pernah bersandar dikala di hadapan masyarakat.
58. Kebanyakan duduknya menghadap kiblat.
59. Bila di hadapannya terjadi sesuatu yang tidak disukainya, dia senantiasa mengabaikannya.
60. Bila seseorang melaksanakan kesalahan, dia tidak pernah menyampaikannya kepada orang lain.
61. Tidak pernah mencela seseorang yang mengalami kesalahan bicara.
62. Tidak pernah berdebat dan berselisih dengan siapa pun.
63. Tidak pernah memotong pembicaraan orang lain kecuali bila orang tersebut bicara sia-sia dan batil.
64. Senantiasa mengulang-ulangan jawabanya atas sebuah pertanyaan semoga jawabannya tidak membingungkan pendengarnya.
65. Bila mendengar ucapan yang tidak baik dari seseorang, dia tidak menyampaikan mengapa si fulan berkata demikian, tapi dia mengatakan, bagaimana mungkin sebagian orang menyampaikan demikian?”
66. Banyak bergaul dengan fakir miskin dan makan bersama mereka.
67. Menerima undangan para abdi dan budak.
68. Senantiasa mendapatkan hadiah, meski hanya seteguk susu.
69. Melakukan silaturahmi lebih dari yang lain.
70. Senantiasa berbuat baik kepada keluarganya tapi tidak melebihkan mereka dari yang lain.
71. Senantiasa memuji dan mendukung pekerjaan yang baik dan menilai buruk dan melarang perbuatan yang jelek.
72. Senantiasa memberikan hal-hal yang menjadikan kebaikan agama dan dunia masyarakat kepada mereka dan berkali-kali mengatakan, “Orang-orang yang hadir hendaknya memberikan segala yang didengarnya kepada orang-orang yang tidak hadir.”
73. Senantiasa mendapatkan uzur orang-orang yang punya uzur.
74. Tidak pernah merendahkan seseorang.
75. Tidak pernah memaki atau memanggil seseorang dengan gelar yang jelek.
76. Tidak pernah mengutuk orang-orang sekitar dan familinya.
77. Tidak pernah mencari-cari malu orang lain.
78. Senantiasa menghindari kejahatan masyarakat, namun tidak pernah menghidar dari mereka dan dia selalu bersikap baik kepada semua orang.
79. Tidak pernah mencaci masyarakat dan tidak banyak memuji mereka.
80. Senantiasa bersabar menghadapi kekurangajaran orang lain dan membalas kejelekan mereka dengan kebaikan.
81. Selalu menjenguk orang yang sakit, meski daerah tinggalnya dipinggiran Madinah yang sangat jauh.
82. Senantiasa menanyakan kabar dan keadaan para sahabatnya.
83. Senantiasa memanggil nama sahabat-sahabatnya dengan panggilan yang terbaik.
84. Sering bermusyawarah dengan para sahabatnya dan menekankan untuk melakukannya.
85. Senantiasa duduk melingkar bersama para sahabatnya, sehingga bila ada orang yang gres datang, ia tidak bisa membedakan di antara mereka yang manakah Rasulullah.
86. Akrab dan bersahabat dengan para sahabatnya.
87. Beliau yakni orang yang paling setia dalam menepati janji.
88. Senantiasa memperlihatkan sesuatu kepada fakir miskin dengan tangannya sendiri dan tidak pernah mewakilkannya kepada orang lain.
89. Bila sedang dalam shalat ada orang datang, dia memendekkan shalatnya.
90. Bila sedang shalat ada anak kecil menangis, dia memendekkan shalatnya.
91. Orang yang paling mulia di sisi dia yakni orang yang paling banyak berbuat baik kepada orang lain.
92. Tidak ada seorangpun yang frustasi dari Rasulullah Saw. Beliau selalu mengatakan, “Sampaikan kebutuhan orang yang tidak bisa memberikan kebutuhannya kepada saya!”
93. Bila ada seseorang membutuhkan sesuatu kepada beliau, Rasulullah Saw niscaya memenuhinya bila mampu, namun bila tidak bisa dia menjawabnya dengan ucapan atau akad yang baik.
94. Tidak pernah menolak usul seseorang, kecuali usul untuk maksiat.
95. Beliau sangat menghormati orang bau tanah dan mencintai anak-anak.
96. Rasulullah Saw sangat menjaga perasaan orang-orang asing.
97. Beliau selalu menarik perhatian orang-orang jahat dan menciptakan mereka cenderung kepadanya dengan cara berbuat baik kepada mereka.
98. Beliau senantiasa tersenyum sementara pada dikala yang sama dia sangat takut kepada Allah.
99. Saat gembira, Rasulullah Saw memejamkan kedua matanya dan tidak banyak memperlihatkan kegembiraannya.
100. Tertawanya kebanyakan berupa senyuman dan tidak pernah tertawa terbahak-bahak.
101. Beliau banyak bercanda namun tidak pernah mengeluarkan ucapan sia-sia atau batil alasannya yakni bercanda.
102. Rasulullah Saw mengubah nama yang buruk dengan nama yang baik.
103. Kesabarannya mendahului kemarahannya.
104. Tidak murung dan murka alasannya yakni kehilangan dunia.
105. Saat murka alasannya yakni Allah, tidak seoranpun yang akan mengenalnya.
106. Rasulullah Saw tidak pernah membalas dendam alasannya yakni dirinya sendiri melainkan bila kebenaran terinjak-injak.
107. Tidak ada sifat yang paling dibenci oleh Rasulullah selain bohong.
108. Dalam kondisi bahagia atau susah tidak lain hanya menyebut nama Allah.
109. Beliau tidak pernah menyimpan Dirham maupun Dinar.
110. Dalam hal kuliner dan pakaian tidak melebihi yang dimiliki oleh para pembantunya.
111. Duduk dan makan di atas tanah.
112. Tidur di atas tanah.
113. Menjahit sendiri pakaian dan sandalnya.
114. Memerah susu dan mengikat sendiri kaki ontanya.
115. Kendaraan apa saja yang siap untuknya, Rasulullah niscaya mengendarainya dan tidak ada beda baginya.
116. Kemana saja pergi, dia selalu beralaskan abanya sendiri.
117. Baju dia lebih banyak berwarna putih.
118. Bila menggunakan baju baru, maka baju sebelumny niscaya diberikan kepada fakir miskin.
119. Baju kebesarannya khusus digunakan untuk hari Jumat.
120. Ketika menggunakan baju dan sandal, dia memulainya dari sebelah kanan.
121. Beliau menilai makruh rambut yang awut-awutan.
122. Senantiasa berbau harum dan kebanyakan pengeluarannya untuk minyak wangi.
123. Senantiasa dalam kondisi mempunyai wudu dan setiap mengambil wudu niscaya menyikat giginya.
124. Cahaya mata dia yakni shalat. Beliau merasa menemukan ketenangan dan ketentraman dikala shalat.
125. Beliau senantiasa berpuasa pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan.
126. Tidak pernah mencaci nikmat sama sekali.
127. Menganggap besar nikmat Allah yang sedikit.
128. Tidak pernah memuji kuliner dan tidak juga mencelanya.
129. Memakan kuliner apa saja yang dihidangkan kepadanya.
130. Di depan hidangan kuliner dia senantiasa makan kuliner yang ada di depannya.
131. Di depan hidangan makanan, dia yang paling duluan hadir dan paling selesai meninggalkannya.
132. Tidak akan makan sebelum lapar dan akan berhenti dari makan sebelum kenyang.
133. Tidak pernah makan dua model makanan.
134. Ketika makan tidak pernah sendawa.
135. Sebisa mungkin dia tidak makan sendirian.
136. Mencuci kedua tangan sehabis selesai makan kemudian mengusapkannya ke wajah.
137. Ketika minum, dia meneguknya sebanyak 3 kali. Awalnya baca Bismillah dan balasannya baca Alhamdulillah.
138. Rasulullah lebih mempunyai rasa malu daripada gadis-gadis pingitan.
139. Bila ingin masuk rumah, dia meminta izin hingga tiga kali.
140. Waktu di dalam rumah, dia bagi menjadi tiga belahan : satu belahan untuk Allah, satu belahan untuk keluarga dan satu belahan lagi untuk dirinya sendiri. Sedangkan waktu untuk dirinya sendiri dia bagi dengan masyarakat.
41. Ketika berjalan, dia berjalan secara pelan-pelan dan wibawa.
42. Ketika berjalan, dia tidak menyeret langkah kakinya.
43. Pandangan dia selalu mengarah ke bawah.
44. Beliau senantiasa mengawali salam kepada siapa saja yang dilihatnya… tidak ada seorang pun yang mendahuluinya dalam mengucapkan salam.
45. Ketika menjabat tangan seseorang, dia tidak pernah melepaskannya terlebih dahulu.
46. Beliau bergaul dengan masyarakat sedemikian rupa sehingga setiap orang berpikir bahwa dirinya yakni satu-satunya orang yang paling mulia di mata Rasulullah.
47. Bila memandang seseorang, dia tidak memandang sinis kolam pejabat pemerintah.
48. Beliau tidak pernah memelototi wajah seseorang.
49. Beliau senantiasa menggunakan tangan dikala mengiyaratkan sesuatu dan tidak pernah mengisyaratkan dengan mata atau alis.
50. Beliau lebih banyak membisu dan gres akan berbicara bila perlu.
51. Saat bercakap-cakap dengan seseorang, dia mendengarkan dengan baik.
52. Senantiasa menghadap kepada orang yang berbicara dengannya.
53. Tidak pernah berdiri terlebih dahulu selama orang yang duduk bersamanya tidak ingin berdiri.
54. Tidak akan duduk dan berdiri dalam sebuah pertemuan melainkan dengan mengingat Allah.
55. Ketika masuk ke dalam sebuah pertemuan, dia senantiasa duduk di daerah yang selesai dan bersahabat pintu, bukan di belahan depan.
56. Tidak memilih satu daerah khusus untuk dirinya dan bahkan melarangnya.
57. Tidak pernah bersandar dikala di hadapan masyarakat.
58. Kebanyakan duduknya menghadap kiblat.
59. Bila di hadapannya terjadi sesuatu yang tidak disukainya, dia senantiasa mengabaikannya.
60. Bila seseorang melaksanakan kesalahan, dia tidak pernah menyampaikannya kepada orang lain.
61. Tidak pernah mencela seseorang yang mengalami kesalahan bicara.
62. Tidak pernah berdebat dan berselisih dengan siapa pun.
63. Tidak pernah memotong pembicaraan orang lain kecuali bila orang tersebut bicara sia-sia dan batil.
64. Senantiasa mengulang-ulangan jawabanya atas sebuah pertanyaan semoga jawabannya tidak membingungkan pendengarnya.
65. Bila mendengar ucapan yang tidak baik dari seseorang, dia tidak menyampaikan mengapa si fulan berkata demikian, tapi dia mengatakan, bagaimana mungkin sebagian orang menyampaikan demikian?”
66. Banyak bergaul dengan fakir miskin dan makan bersama mereka.
67. Menerima undangan para abdi dan budak.
68. Senantiasa mendapatkan hadiah, meski hanya seteguk susu.
69. Melakukan silaturahmi lebih dari yang lain.
70. Senantiasa berbuat baik kepada keluarganya tapi tidak melebihkan mereka dari yang lain.
71. Senantiasa memuji dan mendukung pekerjaan yang baik dan menilai buruk dan melarang perbuatan yang jelek.
72. Senantiasa memberikan hal-hal yang menjadikan kebaikan agama dan dunia masyarakat kepada mereka dan berkali-kali mengatakan, “Orang-orang yang hadir hendaknya memberikan segala yang didengarnya kepada orang-orang yang tidak hadir.”
73. Senantiasa mendapatkan uzur orang-orang yang punya uzur.
74. Tidak pernah merendahkan seseorang.
75. Tidak pernah memaki atau memanggil seseorang dengan gelar yang jelek.
76. Tidak pernah mengutuk orang-orang sekitar dan familinya.
77. Tidak pernah mencari-cari malu orang lain.
78. Senantiasa menghindari kejahatan masyarakat, namun tidak pernah menghidar dari mereka dan dia selalu bersikap baik kepada semua orang.
79. Tidak pernah mencaci masyarakat dan tidak banyak memuji mereka.
80. Senantiasa bersabar menghadapi kekurangajaran orang lain dan membalas kejelekan mereka dengan kebaikan.
81. Selalu menjenguk orang yang sakit, meski daerah tinggalnya dipinggiran Madinah yang sangat jauh.
82. Senantiasa menanyakan kabar dan keadaan para sahabatnya.
83. Senantiasa memanggil nama sahabat-sahabatnya dengan panggilan yang terbaik.
84. Sering bermusyawarah dengan para sahabatnya dan menekankan untuk melakukannya.
85. Senantiasa duduk melingkar bersama para sahabatnya, sehingga bila ada orang yang gres datang, ia tidak bisa membedakan di antara mereka yang manakah Rasulullah.
86. Akrab dan bersahabat dengan para sahabatnya.
87. Beliau yakni orang yang paling setia dalam menepati janji.
88. Senantiasa memperlihatkan sesuatu kepada fakir miskin dengan tangannya sendiri dan tidak pernah mewakilkannya kepada orang lain.
89. Bila sedang dalam shalat ada orang datang, dia memendekkan shalatnya.
90. Bila sedang shalat ada anak kecil menangis, dia memendekkan shalatnya.
91. Orang yang paling mulia di sisi dia yakni orang yang paling banyak berbuat baik kepada orang lain.
92. Tidak ada seorangpun yang frustasi dari Rasulullah Saw. Beliau selalu mengatakan, “Sampaikan kebutuhan orang yang tidak bisa memberikan kebutuhannya kepada saya!”
93. Bila ada seseorang membutuhkan sesuatu kepada beliau, Rasulullah Saw niscaya memenuhinya bila mampu, namun bila tidak bisa dia menjawabnya dengan ucapan atau akad yang baik.
94. Tidak pernah menolak usul seseorang, kecuali usul untuk maksiat.
95. Beliau sangat menghormati orang bau tanah dan mencintai anak-anak.
96. Rasulullah Saw sangat menjaga perasaan orang-orang asing.
97. Beliau selalu menarik perhatian orang-orang jahat dan menciptakan mereka cenderung kepadanya dengan cara berbuat baik kepada mereka.
98. Beliau senantiasa tersenyum sementara pada dikala yang sama dia sangat takut kepada Allah.
99. Saat gembira, Rasulullah Saw memejamkan kedua matanya dan tidak banyak memperlihatkan kegembiraannya.
100. Tertawanya kebanyakan berupa senyuman dan tidak pernah tertawa terbahak-bahak.
101. Beliau banyak bercanda namun tidak pernah mengeluarkan ucapan sia-sia atau batil alasannya yakni bercanda.
102. Rasulullah Saw mengubah nama yang buruk dengan nama yang baik.
103. Kesabarannya mendahului kemarahannya.
104. Tidak murung dan murka alasannya yakni kehilangan dunia.
105. Saat murka alasannya yakni Allah, tidak seoranpun yang akan mengenalnya.
106. Rasulullah Saw tidak pernah membalas dendam alasannya yakni dirinya sendiri melainkan bila kebenaran terinjak-injak.
107. Tidak ada sifat yang paling dibenci oleh Rasulullah selain bohong.
108. Dalam kondisi bahagia atau susah tidak lain hanya menyebut nama Allah.
109. Beliau tidak pernah menyimpan Dirham maupun Dinar.
110. Dalam hal kuliner dan pakaian tidak melebihi yang dimiliki oleh para pembantunya.
111. Duduk dan makan di atas tanah.
112. Tidur di atas tanah.
113. Menjahit sendiri pakaian dan sandalnya.
114. Memerah susu dan mengikat sendiri kaki ontanya.
115. Kendaraan apa saja yang siap untuknya, Rasulullah niscaya mengendarainya dan tidak ada beda baginya.
116. Kemana saja pergi, dia selalu beralaskan abanya sendiri.
117. Baju dia lebih banyak berwarna putih.
118. Bila menggunakan baju baru, maka baju sebelumny niscaya diberikan kepada fakir miskin.
119. Baju kebesarannya khusus digunakan untuk hari Jumat.
120. Ketika menggunakan baju dan sandal, dia memulainya dari sebelah kanan.
121. Beliau menilai makruh rambut yang awut-awutan.
122. Senantiasa berbau harum dan kebanyakan pengeluarannya untuk minyak wangi.
123. Senantiasa dalam kondisi mempunyai wudu dan setiap mengambil wudu niscaya menyikat giginya.
124. Cahaya mata dia yakni shalat. Beliau merasa menemukan ketenangan dan ketentraman dikala shalat.
125. Beliau senantiasa berpuasa pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan.
126. Tidak pernah mencaci nikmat sama sekali.
127. Menganggap besar nikmat Allah yang sedikit.
128. Tidak pernah memuji kuliner dan tidak juga mencelanya.
129. Memakan kuliner apa saja yang dihidangkan kepadanya.
130. Di depan hidangan kuliner dia senantiasa makan kuliner yang ada di depannya.
131. Di depan hidangan makanan, dia yang paling duluan hadir dan paling selesai meninggalkannya.
132. Tidak akan makan sebelum lapar dan akan berhenti dari makan sebelum kenyang.
133. Tidak pernah makan dua model makanan.
134. Ketika makan tidak pernah sendawa.
135. Sebisa mungkin dia tidak makan sendirian.
136. Mencuci kedua tangan sehabis selesai makan kemudian mengusapkannya ke wajah.
137. Ketika minum, dia meneguknya sebanyak 3 kali. Awalnya baca Bismillah dan balasannya baca Alhamdulillah.
138. Rasulullah lebih mempunyai rasa malu daripada gadis-gadis pingitan.
139. Bila ingin masuk rumah, dia meminta izin hingga tiga kali.
140. Waktu di dalam rumah, dia bagi menjadi tiga belahan : satu belahan untuk Allah, satu belahan untuk keluarga dan satu belahan lagi untuk dirinya sendiri. Sedangkan waktu untuk dirinya sendiri dia bagi dengan masyarakat.
Kirim ke yg lain untuk mengingatkan mereka. Semoga Allah merahmatimu...! Aamiin.
Cinta itu nyata.
- Kenapa kita tertidur ketika di masjid, namun bisa tetap terjaga dikala menghadiri pesta?
- Kenapa begitu susah untuk berkomunikasi dengan Allah namun begitu gampang bergosip?
- Kenapa begitu gampang mengabaikan pesan ilahiah namun gampang memforward pesan yg tidak berfaidah?
Apakah Anda akan mengirim ke teman- sobat atau mengabaikannya? Allah berfirman:" jika engkau menolakku di hadapan teman-teman mu. Aku akan menolakmu di hari kebangkitan"
Apabila tiap muslim mengucapkan *astaghfirullah wa atubu ilaih* 3 times kini dan forward, _dalam beberapa detik milyaran akan mengucapkannya dan anda tidak akan rugi_ maka silahkan untuk mengklik tombol berbagi.