Analisis Kiprah Dalam Interaksi Insan Dan Komputer

Baca Juga

Source Image : freepik.com

Analisis kiprah yakni suatu proses mengkaji seorang insan dalam melaksanakan tugas, apa saja peralatan yang mereka gunakan, dan hal-hal apa saja yang perlu mereka ketahui. Memeriksa tugas-tugas user untuk mengetahui dengan baik apa yang dibutuhkan user dari interface yang mereka rancang dan bagaimana mereka akan menggunakannya.
Istilah-istilah analisis tugas:

1. Sasaran yakni kondisi sistem yang ingin dicapai manusia.
2. Tugas yakni himpunan tersruktur dari aktifitas yang dibutuhkan, dipakai sebagai hal penting untuk mencapai target dengan memakai perangkat tertentu.
3. Aksi yakni kiprah yang tidak mengandung pemecahan persoalan.
4. Rencana terdiri atas sejumlah kiprah atau agresi yang disusun dalam suatu urutan.

Fungsi Analisis Tugas

1. Mengajarkan cara melaksanakan task.
2. Menyusun manual atau materi ajar.
3. Membantu user menjelaskan sistem ke orang lain.
4. Memandu perancangan sistem baru.
5. Membantu perancang dalam menentukan model internal untuk sistem yang sesuai dengan cita-cita user.
6. Meramalkan penggunaan sistem baru.
7. Mengklasifikasi kiprah atau objek yang dipakai dalam perancangan menu.
8. Menghubungkan antara objek dengan aksi.

Teknik Analisis Tugas

Teknik analisis kiprah dibagi menjadi tiga bagian, antara lain:

1. Dekomposisi Tugas

Teknik analisis kiprah umumnya menciptakan dekomposisi kiprah untuk mengekspresikan agresi yang harus dilakukan. Salah satu pendekatan yang sering dipakai yakni Hierarchical Task Analysis (HTA). Output HTA yakni hirarki kiprah dan sub-task dan juga planning yang menggambarkan urutan dan kondisi (syarat) suatu sub-tugas dilaksanakan.

2. Analisis Berbasis Pengetahuan

Dimulai dengan mendaftar semua objek dan agresi yang terlibat dalam kiprah dan lalu membangun taksonominya, ibarat mirip apa yang dilakukan pada bidang biologi: binatang termasuk dalam invertebrata dan vertebrata, binatang vertebrata yakni ikan, burung, reptil, amphibi, atau mamalia, dan seterusnya tujuannya untuk memahami knowledge yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas.

3. Teknik Berbasis Relasi Entitas

Diadopsi dari desain database. Dalam database, entitas yang dipilih untuk analisa yakni yang diperlukan untuk direpresentasikan pada system komputer. Dalam analisis tugas, jangkauan entitas tidak terbatas pada komputer entitas termasuk objek fisik, agresi yang dilakukan dan insan yang melaksanakannya. Objek juga sanggup berbentuk komposit dimana membentuk mengandung lebih dari satu objek.

Sumber Pengumpulan Data

Analisis kiprah memungkinkan kita menciptakan suatu struktur data mengenai tugas, dan balasannya akan baik bila didukung oleh sumber data yang baik pula. Proses analisis data tidak semata-mata mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan data dan mempresentasikan hasil, namun kadangkala kita harus kembali melihat sumber data tersebut dengan pertanyaan dan pandangan baru.

1. Dokumentasi 

Sumber data yang gampang didapat yakni dokumentasi yang telah ada di organisasi ibarat buku manual, buku instruksi, materi pembinaan dan lain sebagainya. Dokumen-dokumen ini umumnya berfokus pada item tertentu dalam suatu peralatan atau software komputer.

2. Observasi

Observasi pribadi baik secara formal maupun informal perlu dilakukan bila seorang analis ingin mengetahui kondisi dari pengerjaan tugas. Hasil observasi dan dokumentasi yang ada sanggup dipakai untuk analisis sebelum tetapkan untuk melaksanakan pengumpulan data dengan tehnik lain yang memakan biaya.

3. Wawancara

Bertanya pada seorang yang hebat pada bidang kiprah yang akan dianalisis seringnya merupakan cara pribadi yang cepat untuk mendapat informasi mengenai suatu tugas. Ahli tersebut sanggup saja si manager, supervisor, atau staf yang memang mengerjakan kiprah tersebut. Wawancara kepada hebat sebaiknya dilakukan sehabis observasi.

4. Analisis Awal

Setelah data diperoleh dari beberapa sumber ibarat buku manual, observasi maupun wawancara, maka detail analisis dengan banyak sekali metode yang ada sanggup mulai dilakukan. Untuk tahap awal, sanggup dilakukan dengan mendaftar obyek dan agresi dasar. Cara gampang yang sanggup ditempuh yakni dengan menelusuri dokumen-dokumen yang ada dan mencari kata benda yang akan menjadi obyek, serta kata kerja yang akan menjadi aksi.

5. Pengurutan dan Klasifikasi

Ada beberapa tehnik untuk menciptakan penjabaran dan pengurutan entri menurut beberapa atribut. Beberapa analis melaksanakan pengurutan dan penjabaran sendiri, namun ada juga yang dibantu oleh hebat menurut bidang analisis.

Penggunaan Hasil Analisis Tugas

Output analisis kiprah yakni bentuk perincian dari kiprah yang dilakukan orang, teknik yang mereka gunakan, alat yang dipakai serta planning dan urutan agresi untuk melaksanakan kiprah tersebut. Berikut ini yakni pola tiga jenis penggunaan output analisis tugas, yaitu:

1. Manual atau pengajaran.
Struktur hierarki yang dimiliki oleh HTA (Hierarchical task analysis) sanggup dipakai untuk menyusun manual atau materi pengajaran.

2. Pendefinisian kebutuhan dan perancangan sistem
Analisis kiprah sebetulnya bukan alat untuk mendefinisikan kebutuhan sistem gres atau sistem yang direncanakan alasannya yakni dilakukan menurut sistem yang seharusnya sudah ada dan analisis kiprah juga menyertakan elemen-elemen yang bukan merupakan bab sistem. Analisis kiprah terhadap sistem yang sudah ada akan membantu pendefinisian kebutuhan dalam dua hal, yaitu:

• Objek dan kiprah apa saja yang ada di sistem usang yang akan diakomodasi di sistem baru.
• Fitur apa yang akan diperbarui.

3. Perancangan detail interface
Taksonomi kiprah atau objek sanggup dipakai untuk merancang menu. Tugas-tugas utama sanggup dijadikan menu, dan sub-tugas dibawahnya dijadikan sub-menu yang berkaitan, demikian seterusnya. Tampilan sajian alternatif sanggup diadaptasi dengan kiprah dan kiprah dari menu.

Sumber https://yuanizen.blogspot.com/