PERTAMA kali Lucy bertemu dengan dia pada tahun seribu delapan ratus sepuluh, saat dirinya masih bcrusia dua bclas tahun, di sore hari yang hangar saat ia scdang mcnjahit setumpukan kain bersama dengan gadis seusianya, Anne Leighton yang berambut merah.
“Hei, Luce apakah kau merindukanku?” Sebuah lengan disangkutkan kc lehemya. Lucy segera mcnyadari bahwa itu adalah tangan Leopold, kakaknya yang bandel dan berusia delapan tahun lebih tua daripada didnya.
Setelah terlebih dulu membalas cekikan itu dengan sebuah cubitan, Lucy pun mendaratkan kecupan sayang di pipi Leopold. “Aku merindukanmu, Kak.”
“Aku juga.” Leopold tersenyum.
“Kau bertambah tinggi lagi!” tuduh Lucy.
“Kan saia yang semakin mungil setiap kali aku melihatmu,” balas Leopold sambil menjawil hidung adiknya.
Lucy merengut menatap kakaknya yang bcrcanda dengan cara kekanak-kanakan walaupun ia berusia lebih tua delapan tahun daripada Lucy.
“Sedang bermain dengan temanmu?”
Leopold melempar senyuman sopan kc arah Anne Leighton yang dcngan segera tersipu-sipu malu dan wajahnya memcrah sampai kc telinga, cocok dengan warna rambut merahnya.
Tidak add yang keba/ dengan pexona kakaknja, pikjr Lucy
sambil memutar bola matanya. Semua teman yang diaiaknya