ALAN duduk di atas motor besamya. Sebatang nikotin terselip di celah bibirnya. Tatapan mata tajamnya mengikuti pergerakan seorang gadis yang melangkah memasuki gerbang kampus dengan kepala menunduk. Gadis itu adalah gadis yang sering Alan perhatikan. Gadis pendiam dengan sejuta pesona yang dimilikinya. Seorang gadis yang mengenakan cincin yang sama sepcrti yang tersemat di jari manis Alan.
Gadis itu bernama Khureen Nattasha. Memang pendiam sejak bertahun-tahun Alan mengenalnya. Orin-atau yang biasa Alan panggil Tasha adalah adik kelasnya di SMP, dan kekasihnya di SMA. Dia adalah pacar pertama Alan dan juga mantan pacar pcrtamanya. Mantan pacar-bcgitulah menurut Alan. Alan meninggalkannya begitu saja saat acara kclulusannya di SMA. Mungkin kini Tasha membencinya.
Sekarang, Tasha adalah adik tingkat Alan. Gadis itu sudah kuliah memasukj semester 5, dan Alan semester 7. Malang bagi Tasha karena